Intip Wanita Punya Libido Tinggi dan Tak Puas Berhubungan Badan, Ini Faktor Penyebabknya

Intip Wanita Punya Libido Tinggi dan Tak Puas Berhubungan Badan, Ini Faktor Penyebabknya

POS KUPANG.COM -- Melakukan hubungan suami istri merupakan aktivitas wajib dilakukan pasangan yang sudah menikah sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang

Namun hal ini tidak dianjurkan bagi pasangan yang belum menikah.

Namun bagi pasangan yang sudah menikah tidak setiap saat bisa memuaskan pasangan masing-masing

Faktor kesehatan dan psikologis diyakini sebagai penyebab salah satu pihak baik suami atau istri kurang megalami kepuasan

Tak hanya kaum pria, ternyata wanita juga bisa memiliki libido yang tinggi yang membuat mereka sulit terpuaskan di ranjang.

Mungkin banyak dari kamu yang bertanya, sebenarnya apa penyebab wanita memiliki libido tinggi?

Pasalnya libido yang tinggi pada wanita membuat mereka susah untuk merasa puas saat berhubungan intim.

Wanita sehat yang memiliki tingkat testosteron tinggi memiliki ketertarikan yang besar untuk melakukan masturbasi dibandingkan berhubungan seks dengan pasangannya.

Seperti sebuah studi yang dirilis dalam jurnal Archives of Sexual Behavior , seperti dilansir Live Science yang dikutip oleh Grid.ID.

• Xanana Gusmao Bertemu Mahfud MD, Bahas Perbatasan Indonesia dan Timor Leste di Wilayah NTT

• Polwan Cantik Selingkuh dengan Kanit Polres di Kamar , Dua Kali Selingkuh Digerebek Suami

• Cinta Beda Agama Cita Citata & Kekasih Bule, Sudah di Lamar , Urusan Keyakinan Kata Sang Pedangdut

Sari van Anders, ahli perilaku neuroendokrinologi dari University of Michigan , yang melakukan studi ini mengatakan, temuannya ini unik.

Namun, ini tidak dapat dijadikan rujukan. Sebab, kebanyakan studi tentang hasrat dan hormon seksual menggunakan subjek binatang, atau justru fokus pada orang-orang yang secara abnormal memiliki testosteron rendah atau tinggi, yang datang ke rumah sakit untuk ditangani.

“Orang-orang yang kadar testosteronnya sehat jarang sekali dipelajari,” ujar Sari kepada Live Science.

Sari sendiri melakukan penelitian ini dibantu 196 peserta penelitian dan menyebarkan kuisioner yang berhubungan dengan kehidupan seks mereka, baik tentang berhubungan seks dengan pasangan maupun masturbasi.

Lalu Sari menemukan bahwa hasrat untuk melakukan seks dan masturbasi berbeda.