KONI NTT Usul Rp 38 Miliar untuk PON Papua
Pengurus KONI NTT mengusulkan anggaran atau dana untuk PON XX Papua Tahun 2020 sebesar Rp 38, 9 miliar
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pengurus KONI NTT mengusulkan anggaran atau dana untuk PON XX Papua Tahun 2020 sebesar Rp 38, 9 miliar. Usulan ini masih dimungkinkan untuk dirasionalisasikan lagi.
Hal ini disampaikan Ketua Umum KONI NTT, Dr. Ir. Andre W. Koreh ,M T saat rapat bersama Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) NTT dan Komisi V DPRD NTT. Rapat ini berlangsung di ruang rapat Komisi V DPRD NTT, Selasa (4/2/2020).
Rapat ini dipimpin Ketua Komisi V DPRD NTT, Yunus Takandewa didampingi Wakil Ketua, M. Ansor , Kristien Samiyati Pati, Sekretaris, Yohanes Rumat. Anggota Komisi V yang hadir, yakni Emanuel Kolfidus, dr. Christian Widodo, Rocky Winaryo dan Ana Waha Kolin.
• Ketua DPRD Lembata Petrus Gero Prihatin Guru Siksa Murid Minum Air Kotor
Dari Dispora hadir Kadispora NTT, Hildegardis Bria Seran dan jajaran.
Dalam paparannya, Mantan Kadis PUPR NTT ini mengatakan, usulan dan RAB yang telah dibuat itu dengan kebutuhan anggaran untuk PON Papua 2020 sebesar Rp 38,9 miliar.
"Satu-satunya anggaran bersumber dari APBD NTT tahun 2020 berupa hibah ke KONI NTT. Karena itu, proposal kebutuhan anggaran itu sudah kami sampaikan kepada Gubernur dan Wagub NTT, Ketus DPRD NTT,Sekda NTT, Kepala Keuangan Daerah NTT dan juga kepada Komisi V DPRD NTT," kata Andre.
• Kasus Guru Siksa Murid Minum Air Kotor di Lembata, Begini Penjelasan Kepala UPTD PKO Omesuri
Menurut Andre, kegiatan dan komponen biaya yang diajukan itu untuk kegiatan PON sejak pelatda sampai dengan keberangkatan ke Papua dan juga bonus atlet/pelatih peraih medali.
"Untuk biaya akomodasi dan konsumsi ditanggung oleh Papua, sehingga anggaran itu akan dirasionalisasi. Namun, pos anggaran akomodasi dan konsumsi tetap dibutuhkan untuk transit peserta sebelum dan sesudah bertanding, termasuk official non kampus yang tidak dibiayai oleh PB PON Papua," jelas Andre.
Dikatakan, akomodasi berupa hotel dan penginapan terbatas,maka pihaknya telah berkoordinasi dan meminta dukungan Paguyuban Flobamorata yang ada di Papua, khususnya di Jayapura dan Mimika termasuk sesepuh NTT, yakni Sekda Papua bapak T.E.A Hery Desinaen, S.Ip, M. Kp, M. Si.
Terkait perkiraan jumlah kontingen yang ke PON XX Papua , Andre mengatakan, jumlah peserta sebanyak 196 orang terdiri dari pejabat sebanyak 30 orang, kontingen resmi sebanyak 166 orang.
Lebih lanjut, dikatakan, target KONI NTT pada PON XX Papua 2020 ini, NTT bisa meraih 10 medali emas, karena apabila Kempo mempertahankan medali emas saat pra PON sebanyak enam medali, maka empat medali lainnya dari Tinju, Pencak Silat serta Wushu dan Tarung Drajat.
"Atlet yang akan ikut PON XX ini sebanyak 90 orang dari 11 cabang olahraga. Kalau kita banding PON XIX 2015 lalu dengan perolehan medali emas sebanyak 7 medali, perak 7 dan perunggu," ujarnya.
Dikatakan, persiapan atlet menuju PON Papua dibagi menjadi dua tahap,yakni pertama desentralisasi, Januari -Maret 2020, dan kedua ,yakni pemusatan latihan pada April hingga Oktober 2020.
Ketua Komisi V DPRD NTT, Yunus Takandewa mengatakan, PON Papua sangat penting sehingga pada rapat-rapat sebelumnya DPRD NTT, khususnya Komisi V sudah membahas dengan beberapa mitra.
"Saat ini kita rapat lagi untuk mendegar persiapan dari KONI NTT," kata Yunus.
Terkait anggaran, dia mengatakan, bisa dirasionalisasi. Karena itu, Dispora perlu rasionalisasi dan berupaya agar dapat melakukan audiens dengan Gubernur NTT.
Anggota Komisi V DPRD NTT, dr.Christian Widodo mengatakan, biaya jangan dirasionalisasi, karena jangan sampai nanti ada kekurangan dan terutama tiket.
"Rasionalisais tapi hati-hati jangan sampai KONI kekurangan dana tiba-tiba. Kita tidak bisa ubah arah angin, tetapi kita hanya bisa ubah haluan layar tapi juga harus hati- hati jangan sampai tenggelam," kata dr. Chris.
Dia mengusulkan agar dana yang dibutuhkan bisa bisa gunakan anggaran mendahului perubahan.
Emanuel Kolfidus, Anggota Komisi V DPRD saat itu mengatakan, olahraga adalah salah satu etalase yang membuat NTT terkenal baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Karena itu, saya dukung penuh perjuangan NTT terlibat dan berprestasi di PON XX Papua. Dana hibah harus ada untuk KONI, jadi saya pikir perlu ada penggunaan anggaran mendahului," kata Emanuel.
Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, M. Ansor, meminta KONI menghitung kebutuhan anggaran dengan baik mulai dari penginapan makan dan lainnya.
Anggota Komisi V DPRD NTT lainnya, Rocky Winaryo dan Ana Waha Kolin juga mendukung agar kontingen asal NTT bisa mengikuti PON dan meraih prestasi. "Saya dukung terutama soal anggaran dan juga bonus bagi atlet," kata Rocky.
Ana Waha Kolin juga mengakui, jika kebutuhan anggaran masih kurang maka dirinya mengatakan bisa menggunakan anggaran mendahului.
Kadispora NTT, Hildegardis Bria Seran mengatakan, pihaknya tetap mendukung pelaksanaan PON Papua.
Dikatakan, ada 24 atlet dari PPLD dan PPLP yang lolos POS dan tentu biaya juga akan ditanggung oleh Dispora. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)