Vaksin Corona Sudah Ditemukan, Peneliti Sebut Waktu Produksi dan Pengujiannya

Bersyukurlah, Obat Anti Virus Corona Akhirnya Ditemukan, Kapan Diproduksi? Ini Perkiraan Waktunya

Editor: Eflin Rote
duke.edu
Ilustrasi coronavirus (duke.edu) 

POS-KUPANG.COM - Bersyukurlah, vaksin untuk membasmi virus corona akhirnya ditemukan oleh ilmuwan. Lantas kapan diproduksi dan dipasarkan? Berikut ini perkiraan waktu dan momen yang pas. 

Wabah virus corona yang berasal dari Wuhan, China telah menjatuhkan banyak korban.

Sejauh ini (29/1/2020), pihak berwenang China mengumumkan 132 orang telah tewas akibat virus corona.

Akan tetapi, para ilmuwan mengungkapkan, mereka membutuhkan waktu untuk mengujinya.

Disebut Virus Corona, Perempuan Berhijab Meninggal Mendadak Saat Belanja, Lihat Faktanya

TERUNGKAP! Asal Virus Corona, Ternyata dari Tempat Tak Ini, Berikut Ciri-Ciri & Cara Pencegahannya

TERHARU Tangisan Pecah Suami Lepas Istri Perawat Jadi Relawan Virus Corona ke Wuhan:Aku Mencintaimu

Heboh Virus Corona, Mbah Mijan Beberkan Penerawangannya, Sebut Soal Kutukan Nyi Blorong dan Natuna

Faldi Zon Geram Penanganan Virus Corona, Waketum Gerindra: Manajemen Bencana Pemerintah Jokowi Buruk

Melansir South China Morning Post, para ilmuwan di China daratan dan Amerika Serikat juga secara terpisah berlomba untuk menghasilkan vaksin untuk virus corona baru, yang telah menewaskan lebih dari 100 orang dan ribuan terinfeksi.

Yuen, pimpinan umit penyakit menular di Universitas Hong Kong, mengungkapkan bahwa timnya sedang mengerjakan vaksin dan telah mengisolasi virus yang sebelumnya tidak diketahui dari kasus pertama di kota itu.

"Kami sudah memproduksi vaksin, tetapi akan membutuhkan waktu lama untuk menguji pada hewan," kata Yuen, tanpa memberikan kerangka waktu tertentu kapan vaksin itu siap untuk pasien.

 

Salah satu mahasiswa asal Riau, Rio Alfi bersama seorang anaknya sedang berada di Kota Wuhan, China, yang dilanda wabah virus corona, Senin (27/1/2020).
Salah satu mahasiswa asal Riau, Rio Alfi bersama seorang anaknya sedang berada di Kota Wuhan, China, yang dilanda wabah virus corona, Senin (27/1/2020). (kompas.com)
Kepada South China Morning Post, Yuen mengatakan akan butuh waktu berbulan-bulan untuk menguji vaksin pada hewan dan setidaknya satu tahun lagi untuk melakukan uji klinis pada manusia sebelum cocok untuk digunakan.

Peneliti HKU mendasarkannya pada vaksin influenza semprot hidung yang sebelumnya ditemukan oleh tim Yuen.

Para peneliti memodifikasi vaksin flu dengan bagian antigen permukaan dari virus corona, yang berarti dapat mencegah virus influenza dan juga virus corona baru, yang menyebabkan pneumonia.

 Disebut Virus Corona, Perempuan Berhijab Meninggal Mendadak Saat Belanja, Lihat Faktanya

 TERUNGKAP! Asal Virus Corona, Ternyata dari Tempat Tak Ini, Berikut Ciri-Ciri & Cara Pencegahannya

 TERHARU Tangisan Pecah Suami Lepas Istri Perawat Jadi Relawan Virus Corona ke Wuhan:Aku Mencintaimu

 Heboh Virus Corona, Mbah Mijan Beberkan Penerawangannya, Sebut Soal Kutukan Nyi Blorong dan Natuna

 Faldi Zon Geram Penanganan Virus Corona, Waketum Gerindra: Manajemen Bencana Pemerintah Jokowi Buruk

Vaksin, jika berhasil diuji, bisa menjadi jawaban untuk penyakit yang telah menginfeksi lebih dari 4.600 orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari 130 orang di China daratan, yang mayoritas berada di Wuhan, pusat wabah.

Meskipun media China yang mengutip pakar penyakit menular China Li Lanjuan pada hari Senin mengatakan vaksin virus corona sedang dikembangkan dan dapat dibuat dalam waktu sekitar satu bulan paling cepat, namun Yuen menyatakan keraguannya.

Korban-korban virus corona berjatuhan di China
Korban-korban virus corona berjatuhan di China (onlineindus.com)

Dia menilai, vaksin yang dikembangkan di daratan China kemungkinan adalah vaksin virus yang tidak aktif, yang terdiri dari virus yang tumbuh dalam budaya yang infektivitasnya dihancurkan oleh bahan kimia atau radiasi.

Untuk menguji vaksin, vaksin harus disuntikkan ke hewan untuk melihat apakah vaksin itu menghasilkan respons kekebalan yang baik, kata Yuen. Hewan yang divaksinasi kemudian akan terkena virus untuk melihat apakah vaksin itu bisa melindungi atau sebaliknya.

“Jika vaksin ini tampak efektif dan aman di sejumlah spesies hewan, itu akan masuk ke uji klinis pada manusia. Ini membutuhkan setidaknya satu tahun bahkan jika hal itu dipercepat,” kata Yuen.

Dia juga khawatir bahwa pendekatan yang diambil oleh pihak China daratan untuk mengembangkan vaksin akan menyebabkan komplikasi besar, di mana orang yang divaksinasi dapat mengembangkan penyakit yang lebih parah jika terkena virus. Dia mengatakan reaksi seperti virus corona telah dicatat dalam laporan.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved