Serangan Virus Corona Meluas, 10 Negara Ini Konfirmasi Telah Terjangkit, 41 Orang Tewas di China

Waspada, virus corona dengan karakteristik mirip dengan SARS tengah menjadi perhatian masyarakat internasional.

Editor: Agustinus Sape
Instagram/kompas.com
Pasien yang terserang virus corona. 

10. Perancis
Pada Jumat (24/1/2020), Perancis mengonfirmasi penyebaran virus  masuk ke negaranya. Total tiga orang yang positif terjangkit virus ini, dua dirawat di rumah sakit di Paris dan satu lainnya di Bordeaux.

Menteri Kesehatan Perancis Agnes Buzyn mengatakan pihak berwenang telah memastikan dua kasus tersebut menjadi kasus pertama di Eropa dan kemungkinan akan lebih banyak kasus lagi di negara itu.

Buzyn juga telah memberikan konfirmasi atas kasus ketiga dalam kesempatan terpisah di hari yang sama. Orang tersebut merupakan kerabat dari salah satu dari dua orang sebelumnya.

41 Orang Meninggal

Sementara itu, Pemerintah China mengumumkan, korban meninggal akibat wabah virus corona telah mencapai 41 orang.

Dalam laporan yang dirilis Sabtu (25/1/2020), Beijing menyatakan adanya 15 korban baru, dengan lebih dari 1.000 orang terinfeksi.

Berdasarkan laporan New York Times, laporan korban meninggal karena virus corona melonjak hingga 60 persen dari jumlah sebelumnya 26.

Dari 41 korban yang terkonfirmasi, tiga di antaranya terjadi di luar Wuhan, kota yang menjadi asal muasal penyebaran virus.

Satu kematian dilaporkan tercatat di kota Provinsi Hubei, satu di Provinsi Hebei, dan sisanya di Heilongjiang yang berbatasan dengan Rusia.

Para korban terbaru berusia antara 55 sampai 87 tahun. Sebanyak 11 di antaranya adalah pria, dan sisanya perempuan.

Komisi Kesehatan China dikutip AFP juga mengumumkan 180 kasus baru orang yang terjangkit, dengan 77 di antaranya terjadi di Wuhan.

Beijing kemudian menggunakan berbagai langkah seperti menutup Wuhan dan 13 kota lainnya agar virus corona tidak menyebar.

Patogen dengan kode 2019-nCov itu menuai perhatian dunia karena mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS).

Hantaman virus tersebut terjadi ketika rakyat Negeri "Panda" tengah bersiap merayakan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada Sabtu ini.

Di Eropa 

Virus corona juga dilaporkan sudah mulai menghantam Eropa setelah Perancis mengumumkan adanya tiga kasus orang yang terinfeksi.

Seorang pria berusia 48 tahun dirawat di rumah sakit kawasan Bordeaux setelah dari hasil tes, diketahui dia positif mengidap virus itu.

Dia diketahui sempat singgah di Wuhan, kota di China yang menjadi asal muasal penyebaran virus corona, sebelum sampai di Perancis Rabu (22/1/2020).

Kemudian dua kasus lainnya dilaporkan terjadi di Paris, di mana korban diketahui masih keluarga dan terinfeksi ketika berada di China.

Menteri Kesehatan Agnes Buzyn mengatakan, mereka sudah mengembangkan tes yang bisa langsung dipakai untuk mengenali gejala virus corona.

Terkonfirmasinya tiga kasus di Negeri "Anggur" menjadi hantaman pertama virus dengan kode 2019-nCov itu di Eropa.

Dilansir Sky News Jumat (24/1/2020). Buzyn memprediksi akan ada banyak warga di negaranya yang positif terjangkit virus itu.

Kabar dari Perancis terjadi setelah Amerika Serikat (AS) juga mengumandangkan adanya kasus kedua yang menimpa seorang perempuan.

Wanita berusia sekitar 60-an, di mana dia dirawat di rumah sakit Chicago dan dikabarkan dia dalam perkembangan positif.

Perempuan yang tidak disebutkan identitasnya itu disebut sempat bertamasya ke Wuhan pada Desember sebelum kembali ke Illinois.

Mewabahnya virus corona di China membuat Beijing bergerak cepat dengan membangun rumah sakit baru yang bisa siap dalam 10 hari.

Nantinya, fasilitas tersebut bakal mempunyai 1.000 ranjang, dengan pengerjaannya meniru rumah sakit di Beijing ketika Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) menerjang pada 2002.

Dengan semakin merebaknya entitas dengan nama lain virus Wuhan itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengaku masih belum bisa menggolongkannya sebagai bencana dunia.

Menurut Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, terlalu dini jika langsung dikategorikan sebagai wabah internasional.

"Tolong ditekankan, penyakit ini masih terjadi di China. Meski begitu, virus ini bakal segera mewabah di seluruh dunia," paparnya.

Tentang Virus Corona

 Virus Corona dilaporkan terdeteksi di Kota Wuhan, China. Baru-baru ini virus tersebut telah merenggut 17 nyawa dan menginfeksi ratusan warga di China.

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan virus tersebut pertama dilaporkan ke WHO pada 31 Desember 2019.

Ilmuwan China mengatakan virus ini memiliki kemiripan seperti virus SARS dan MERS yang akibatnya bisa mematikan.

Pihak berwenang China mengkonfirmasi bahwa virus ini bisa menular dari manusia ke manusia.

Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda tahu tentang Virus Corona

Cara Penyebaran

Melansir dari CNET, Coronavirus berasal dari keluarga virus coronaviridae. Di bawah pantauan mikroskop, virus ini terlihat seperti cincin berduri.

Biasanya virus ini ditemukan pada hewan mulai dari ternak hingga hewan peliharaan. Serta ditemukan pula pada kelelawar.

Saat virus tersebut menular ke manusia mereka akan menyebabkan demam, sakit pernafasan dan radang paru-paru.

Orang dengan gangguan kekebalan seperti pada orang tua atau orang dengan HIV-AIDS kondisi ini akan semakin parah.

Virus ini termasuk virus yang kepatogenannya mendekati SARS dan MERS. Sebelumnya SARS saat awal tahun 2.000-an menginfeksi lebih dari 8.000 orang dan mengakibatkan 800 kematian.

Sedangkan MERS muncul awal 2010-an dan menginfeksi hampir 2.500 orang dan menyebabkan lebih dari 850 kematian.

Asal virus

Diperkirakan virus baru di China ini berasal dari Pusat Grosir Laut Huanan di Wuhan. Sementara Wuhan sendiri adalah kota dengan penduduk 11 juta.

Pasar Wuhan menjual ikan serta sejumlah besar daging hewan lain.

Pada Hari Rabu, laporan Journal of Medical Virology menunjukkan bahwa ular adalah reservoir memungkinkan untuk virus ini.

Peneliti membandingkan kode genetik virus dan membandingkannya dengan dua jenis ular, yaitu krait dan kobra China.

Hewan lain juga diteliti, tetapi tak menunjukan tingkat kemiripan genetik.

Laporan kasus

Bukan hanya di China, namun sejumlah negara lain juga dilaporkan telah ada yang tertular virus ini.

Berikut sejumlah kasus virus corona jenis baru:

  • Cina: 544 kasus yang dikonfirmasi
  • Thailand: 2 kasus dikonfirmasi
  • Jepang: 1 kasus dikonfirmasi
  • Korea Selatan: 1 kasus dikonfirmasi
  • AS: 1 kasus dikonfirmasi

Akibat penyebaran virus ini pihak berwenang China akan menutup Kota Wuhan, dan membatalkan semua jalur transportasi.

Pembatasan perjalanan akan berlaku sampai tanggal yang belum bisa ditentukan.

Gejala

Coronavirus baru ini menyebabkan gejala yang mirip coronavirus yang lainnya.

Sejumlah besar masyarakat yang terinfeksi mengalami gejala pneumonia ringan, namun yang lain menunjukkan pneumonia yang parah.

Umumnya pasien akan mengeluhkan:

  • Suhu tubuh tinggi
  • Batuk kering
  • Napas pendek atau kesulitan bernafas.

Saat penyakit ini berkembang, pasien akan mengalami pneumonia yang menggelembungkan paru-paru.

Saat dirontgen, paru-paru tersebut akan terlihat terisi cairan.

Pengobatannya

Saat ini belum ada terapi khusus maupun vaksin yang bisa menolong dari virus ini.

Dalam kebanyakan kasus, tenaga kesehatan hanya berupaya menangani gejala yang ada. Saat ini ilmuwan China tengah melakukan penelitian untuk menemukan vaksin corona. 

"Kami belajar bahwa epidemi dapat dikendalikan tanpa obat-obatan atau vaksin, menggunakan pengawasan yang ditingkatkan, isolasi kasus, pelacakan kontak, PPE dan langkah-langkah pengendalian infeksi," kata Raina MacIntyre, kepala program penelitian biosekuriti di Kirby Institute, Universitas New South Wales.

Pencegahannya

Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, WHO merekomendasikan serangkaian langkah yakni menjaga kebersihan tangan, kebersihan penafasan dan sejumlah cara seperti Anda mengurangi resiko tertular flu.

Berikut ini secara lengkap sejumlah caranya:

  • Bersihkan tangan dengan sabun dan air atau hand rub yang mengandung alkohol.
  • Tutupi hidung dan mulut ketika batuk dan bersin dengan tisu atau siku
  • Hindari melakukan kontak dengan siapapun yang terkena flu, deman maupun gejala flu lain
  • Masak daging dan telu sampai matan
  • Kenakan perlindungan saat melakukan kontak dengan binatang liar ataupun binatang yang diternak atau dipelihara.

Cara terebut juga dibagikan WHO dalam media sosialnya.

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved