Sengketa Laut China Selatan, Marinir Filipina NEKAD Lawan Militer China Pakai Kapal Perang Rongsokan

Miris Tapi Berani, Demi Jaga Kedaulatan Negaranya, Marinir Filipina Lawan Militer Kuat China dengan Kapal Rongsokan

Editor: Ferry Ndoen
KOMPAS.com/AFP PHOTO / TED ALJIBE
ilustrasi Militer Filipina berjalan di sebelah kendaraan lapis baja ringan V-300 mereka setelah menyerang militan pro-ISIS di Kota Marawi, Filipina, Jumat (2/6/2017). 

 
 
NEKAD, Marinir Filipina Lawan Militer China dengan Kapal Perang Rongsokan di Sengketa LCS
 
ABC News/Ben Bohane
 Miris Tapi Berani, Demi Jaga Kedaulatan Negaranya, Marinir Filipina Lawan Militer Kuat China dengan Kapal Rongsokan 
 

Klaim China di Laut Cina Selatan (LCS) membuat negara yang terkena dampak yakni Filipina meradang bukan main.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte marah atas kelakuan China ini.

Namun, kemarahan Duterte bagai nafsu besar tenaga ayam, militer Filipina terlalu lemah untuk menghadapi satu sampai dua kapal perang China.

 

Biar begitu Kementerian Pertahanan Filipina tetap memperkuat militer mereka dengan mencanangkan penguatan daya gebuk mereka dengan nama program Horizon.

Program Horizon ini mirip akan program Minimun Essential Force (MEF) TNI.

Program Horizon Filipina dititikberatkan untuk penguatan kekuatan laut.

Tercatat Filipina membeli dua kapal SSV dari PT PAL Indonesia yaitu BRP Davao Del Sur dan BRP Tarlac.

Untuk mendukung operasi amphibi, Filipina mengakuisisi kendaraan pendarat lapis baja AAV7 dari Korea Selatan.

Pemain Bertahan Persija Jakarta Ismed Sofyan Pensiun dari Sepak Bola, Ini Profesi Barunya

Untuk kapal kombatan, AL Filipina membeli fregat dari Hyundai Heavy Industries yakni Jose Rizal Class.

Matra udara Filipina yang dulu hanya punya skuadron helikopter kini diperkuat jet tempur FA-50 dari Korea Selatan.

Penguatan otot militer Filipina ini sempat mendapat halangan dari adanya pertempuran Marawi yang menyedot anggaran pertahanan mereka.

Padahal dilautan bercokol AL China yang memiliki keunggulan militer jauh diatas mereka.

Sialnya anggaran pertahanan Filipina malah cenderung mengalami penurunan disaat ancaman pelanggaran kedaulatan semakin meningkat.

Contoh sengsaranya Filipina dalam meladeni aksi selonong boy China di laut mereka bernama BRP Sierra Madre.

Bhayangkara FC Dijejali Pemain Anyar Bursa Transfer Pemain Liga 1 2020, Lihat Daftara Nama Striker

Entah berani, nekat atau apalah, militer Filipina menempatkan pasukan Marinirnya di kapal rongsokan Landing Ship Tank (LST) BRP Sierra Madre.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved