Imlek di Kupang Hadir dengan Pesta Rakyat Tanggal 8-9 Februari 2020
Panitia akan menggelar Pesta Rakyat di Pantai Koepan, dekat terminal Kota Kupang, tanggal 8 dan 9 Februari 2020.
Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
Imlek di Kupang Hadir dengan Pesta Rakyat Tanggal 8-9 Februari 2020
POS-KUPANG.COM|KUPANG -- JIKA tahun-tahun sebelumnya perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina dirayakan secara terbatas, maka mulai tahun 2020 ini dirayakan secara bersama-sama. Panitia akan menggelar Pesta Rakyat di Pantai Koepan, dekat terminal Kota Kupang, tanggal 8 dan 9 Februari 2020.
"Ini atas permintaan Pak Walikota. Pak Wali minta agar motor hari raya Imlek dari kelurahan LLBK (Lai-lai Besi Kopan). Imlek agar dirayakan lebih inklusif atau terbuka bersama masyarakat umum," kata Ketua Panitia Imlek Tahun 2020, Irwan Surya kepada Pos Kupang.com di Kantor Lurah LLBK, Sabtu (18/1/2020).
Irwan mengatakan, permintaan Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore itu ditindaklanjuti dengan rapat yang berlangsung tanggal 9 Januari 2020. Pesannya bahwa masyarakat di Kelurahan LLBK menjadi motor penggerak Imlek tahun ini.
Saat itu kata Irwan, rapat dihadiri Camat dan Lurah LLBK. Rapat itu membentuk sebuah panitia untuk melancarkannya. Panitia menyadari bahwa waktu yang terbatas ini akan menjadi tantangan. Karena itu, dilakukan pertemuan tahap berikut untuk membahas berbagai hal urgen.
Satu di antara permintaan Walikota Kupang kata Irwan, yakni pada tanggal 20 Januari 2020 ini, lampion dan aksesoris imlek sudah harus terpasang di sepanjang jalan protokol di kelurahan itu.
Di satu sisi, stok lampion di toko-toko di Kupang sungguh terbatas. Namun, kata Irwan, panitia akan terus bekerja keras untuk mengadakan lampu-lampu itu. Irwan mengatakan, pada puncak Imlek itu akan dilakukan berbagai atraksi kesenian dari berbagai etnis untuk menunjukkan keberagaman. Pun pameran berbagai menu khas NTT.
Silakan masyarakat menikmati menu-menu itu secara gratis. Inilah yang sesungguhnya pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat bahwa Imlek tak hanya sekadar harinya etnis Cina, tetapi menjadi hari bahagia bagi seluruh masyarakat Kota Kupang. Imlek juga dapat menghibur dan menjadi obyek wisata yang menarik.
Tokoh Masyarakat Kota Kupang, Yano Laemonta mengatakan, perayaan Imlek tahun ini menunjukkan sebuah kemajuan dan keterbukaan. Bahwa Imlek tak dirayakan saja oleh etnis Cina secara terbatas, namun sudah melebur bersama masyarakat.
"Terima kasih untuk Pak Walikota yang sudah memberi pikiran dan pandangan tentang perayaan Imlek tahun ini. Saya memberi apresiasi yang tinggi. Jika demikian kita sebagai warga Kota Kupang segera bersama-sama membangun tim kerja untuk menyukseskannya," kata Yano Laemonta.
Hal senada disampaikan Theodorus Widodo. Theo mengatakan, jika Walikota Kupang "meminta" Imlek dirayakan secara inklusif maka dapat dibaca sebagai "perintah" yang harus dilakukan oleh seluruh warga kota ini.
Karena itu seluruh etnis Cina kata Theo, diharapkan bahu- membahu untuk menyukseskannya. Seberat apa pun atau waktu yang terbatas ini tak boleh menjadi halangan bagi panitia atau semua pihak mengambil bagian di dalamnya.
Jika tahun ini Imlek dirayakan dengan baik, maka tahun depan, sudah ada model untuk perayaan Imlek yang lebih bagus lagi. Theo mengatakan, selama ini hanya dikenal Festival Sengkawang, Kalimantan Barat. Jika tahun ini dilakukan dengan baik Theo mengatakan, tahun berikutnya Kupang menjadi kota kedua setelah Singkawang menggelar Festival Imlek yang sungguh ramai itu.
Pelaksanaannya akan membawa banyak dampak terutama ekonomi bagi masyarakat setempat. Hotel-hotel, kuliner, penerbangan akan mendapai impact jika festival itu digelar.
"Jika kita sama-sama mengambil bagian maka tugas ini akan lebih ringan dan membawa preseden positif ke depan," kata pengusaha, dosen dan penulis ini. Sebab kegiatan ini kata dia, merupakan perayaan rasa syukur, terima kasih kepada pemerintah yang telah memberi kesempatan yang luas bagi etnis ini untuk membangun keterbukaan dan kebersamaan.