Penanganan Bencana Bukan Semata Fisik Tapi Juga Psikis Korban, Simak Kata Anggota DPRD NTT
Penanganan bencana bukan saja penanaganan secara fisik, namun perlu juga penanganan psikis para korban atau masyarakat terdampak
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/KUPANG - Penanganan bencana bukan saja penanaganan secara fisik, namun perlu juga penanganan psikis para korban atau masyarakat terdampak.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi V DPRD NTT, Ana Waha Kolin,S.H Jumat (17/1/2020).
Menurut Ana, selama ini penanganan bencana masih dominan pada penanganan fisik, padahal yang menjadi korban itu adalah manusia yang secara psikis terganggu.
"Misalnya becana angin puting beliung yang merobohkan rumah, saat itu pemerintah tentu fokus pada penanganan fisik dan juga logistik dan lupa pada korban yang mengalami trauma," kata Ana.
Karena itu, lanjut Ana, pemerintah harus memikirkan penanganan secara psikis kepada korban bencana.
"Para korban bencana dan keluarga perlu mendapat dampingan agar tidak mengalami trauma berkepanjangan. Ini yang saya katakan penanganan secara psikis," katanya.
Sekretaris Fraksi PKB NTT ini mengharapkan pemerintah juga harus memikirkan penangangan bencana secara psikis sehingga masyarakat terdampak korban bencana tidak mengalami trauma berkepanjangan.