Tepuk Pramuka Berbau SARA dan Yel-Yel Islam Yes Kafir No, VIRAL, Simak YUK

Masyarakat dihebohkan tepuk pramuka berbau SARA hingga nyanyian yel-yel menolak kafir, yaitu yel-yel Islam Yes Kafir No.

Editor: Ferry Ndoen
kompas.com
Ilustrasi - Masyarakat dihebohkan tepuk pramuka berbau SARA hingga nyanyian yel-yel menolak kafir, yaitu yel-yel Islam Yes Kafir No. 

POS KUPANG.COM-- - Masyarakat dihebohkan tepuk pramuka berbau SARA hingga nyanyian yel-yel menolak kafir, yaitu yel-yel Islam Yes Kafir No. 


Masyarakat dihebohkan tepuk pramuka berbau SARA hingga nyanyian yel-yel menolak kafir, yaitu yel-yel Islam Yes Kafir No.

Bahkan, ramainya perbincangan tepuk pramuka berunsur SARA dan yel-yel Islam Islam Yes Kafir Kafir No itu, jadi viral di media sosial (medsos).

Berikut, pernyataan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan atau Menkopolhukam Mahfud MD terkait tepuk pramuka ada unsur SARA hingga yel-yel Islam Yes Kafir No.

Sejumlah orangtua murid di SD Negeri Timuran Yogyakarta protes adanya yel-yel yang menyebut kata-kata kafir.

Lihat Alasan Eks Pemain Mitra Kukar Hendra Adi Bayauw Berlabuh di PS Tira Persikabo, Liga 1 2020

Bek Macan Kemayoran Ryuji Utomo Rasakan Aura Berbeda di Persija Jakarta 3 Hari Latihan, Info

Bahkan ketika yel-yel itu diunggah ke media sosial sempat menjadi perbicangan banyak orang dan menjadi viral.

"Saya kaget karena di akhir tepuk kok ada yel-yel Islam Islam yes, kafir-kafir no. Spontan saya protes dengan salah satu pembina senior"

"Saya menyampaikan keberatan dengan adanya tepuk itu, karena menurut saya itu mencemari kebinekaan Pramuka," ujar salah satu orang wali murid berinisial K, Senin (13/1/2020).

Usai kejadian tersebut, salah satu pembina melakukan permohonan maaf dan berjanji akan berbicara dengan oknum pembina tersebut.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri Timuran Esti Kartini, mengaku baru tahu kejadian tersebut setelah viral di media sosial.

Esti lalu menjelaskan, sekolahnya saat itu memang menjadi tempat praktik Kursus Mahir Lanjutan (KML) Pembina Pramuka.

"SD Timuran hanya ketempatan untuk praktik KML dari Kwarcab," tegas Esti.

Sri Sultan Menyesalkan

Sekolah Dasar (SD) Negeri Timuran sebagai salah satu tempat praktik Kursus Mahir Lanjutan (KML) pembina Pramuka yang digelar oleh Kwarcap Pramuka Kota Yogyakarta. (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)
Kasus oknum pembina Pramuka di SD Negeri Timuran yang mengajarkan tepuk pramuka atau yel-yel berbau SARA, mendapat sorotan sejumlah tokoh.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X, secara tegas menyesalkan kejadian tersebut terjadi di Indonesia, khususnya di Kota Pelajar, Yogyakarta.

"Tidak betul itu, tidak tempatnya di situ dan tidak boleh mengatakan seperti itu. Di Indonesia tidak ada kafir," ujar Sri Sultan seusai menghadiri acara dialog kebangsaan di Universitas Islam Indonesia (UII), Selasa (14/1/2020).

Sementara itu, di tempat yang sama, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, juga angkat bicara terkait kasus tersebut.

Menko Polhukam, Mahfud MD. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)
"Merendahkan keberagaman dan keberagamaan. Ya itu tanggapan saya," ujarnya, Selasa (14/1/2020).

Mahfud juga berharap, kasus tersebut mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah.

Pasalnya, yel tersebut berpotensi merusak keutuhan bangsa dan negara.

"Pembinaan dulu aja deh, dipanggil. Itu jangan-jangan gurunya agak bego kali, dipanggil aja dulu siapa, masak ada yel begitu. Dilihat dulu, dipanggil pembina Pramuka-nya siapa," ujar Mahfud.

Ilustrasi Pramuka (Dispen Kormar)
Sementara itu, usai menjadi pembicara di acara Dialog Kebangsaan di UII, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang KH Mustofa Busri atau yang biasa dipanggil Gus Mus, mengaku sedih mengetahui kasus tersebut.

"Misalnya, kemarin saya baca itu sakit sekali saya merasa. Kok ada Pramuka kok yel-nya Islam yes kafir no," ujar Gus Mus.

Menurutnya, tindakan tersebut seharusnya tidak dilakukan oleh pembina pramuka kepada generasi muda.

"Ada yang kafir itu opo? Itu urusannya apa dengan Pramuka, tidak ada urusan. Itu bodoh dan gendeng, wis gitu aja. Wong enggak ada hubungannya," ucap dia.

Penjelasan Kwarcab Pramuka Kota Yogyakarta

Sementara itu, Ketua Kwarcab Pramuka Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan, pembina Pramuka tidak diajarkan tentang tepuk ataupun yel tersebut.

Namun, peserta yang sedang praktik itu tiba-tiba menyampaikan tepuk yang diakhiri dengan yel itu.

"Ini sebenarnya spontanitas dari peserta," ucap Heroe.

Ilustrasi - Masyarakat dihebohkan tepuk pramuka berbau SARA hingga nyanyian yel-yel menolak kafir, yaitu yel-yel Islam Yes Kafir No.
Ilustrasi - Masyarakat dihebohkan tepuk pramuka berbau SARA hingga nyanyian yel-yel menolak kafir, yaitu yel-yel Islam Yes Kafir No. (kompas.com)

ASN Bogor Pakai Seragam Pramuka

Susana kerja di Pemkab Bogor sangat berbeda dari hari biasanya.

Tampak pada Selasa (14/1) seluruh ASN di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mengenakan seragam Pramuka.

Waktu itu terlihat suasana kerja lebih menyegarkan dan para ASN lebih santai tetapi juga lebih serius dalam menjalankan tugasnya.

Pemakaian seragam Pramuka itu ternyata kali pertama diberlakukan oleh Pemkab Bogor.

Dan dikenakan setiap pada tanggal 14 setiap bulannya.

Para ASN mengenakan pakaian Pramuka setelah ada surat edaran yang ditandatangani Bupati Bogor Ade Yasin, tertanggal 20 November 2019.

Surat edaran bernomor 025/437-Tue- Rev tertera imbauan kepada seluruh pejabat, ASN atau Non-ASN agar mengenakan pakaian pramuka pada tanggal 14 setiap bulan.

"Dalam rangka sosialisasikan Gerakan Pramuka yang didirikan pada 14 Agustus 1961 yang merupakan organisasi pendidikan non-formal dengan tujuan membentuk pribadi yang beriman, takwa, memiliki akhlak mulia , mempunyai jiwa patriotik, taat terhadap hukum dan disiplin," kata Bupati Bogor.

Menurut seorang ASN salah satu Dinas di Kab Bogor, pemakaian seragam Pramuka ini memang membuat dirinya menjadi semangat dalam menjalankan tugas pada hari ini.

"Saya jadi terpatri semangat kerja, begitu juga teman-teman di dinas ini.

"Lebih menyatu dan bersemangat deh. Bisa dilihat sendiri disini. Lebih akrab dan bersahaja kayak Pramuka. Saya mendukung program Bupati ini," katanya tanpa mau menyebutkan namanya. (akn)

Sebagian artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul "VIRAL Tepuk Pramuka Berbau SARA, Ada Yel-yel Islam Islam Yes, Kafir-kafir No, Begini Kata Sri Sultan"

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul VIRAL! Tepuk Pramuka Berbau SARA dan Yel-Yel Islam Yes Kafir No, Mahfud MD: Gurunya Agak Bego Kali, https://wartakota.tribunnews.com/2020/01/15/viral-tepuk-pramuka-berbau-sara-dan-yel-yel-islam-yes-kafir-no-mahfud-md-gurunya-agak-bego-kali?page=all.

Editor: Panji Baskhara

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved