Seret Jasad Keluar lalu Teriak Setannya Sudah Dibunuh, Anak Bacok Ayah hingga Tewas Info

peristiwa tragis dialami oleh seorang ayah, A (87) yang tewas di tangan anaknya sendiri R (50) pada Senin (13/1/2020).Korban tewas bersimbah darah set

Editor: Ferry Ndoen
shusterstock
ilustrasi: seseorang hendal menikam pakai pisau 

POS KUPANG.COM-- Peristiwa tragis dialami oleh seorang ayah, A (87) yang tewas di tangan anaknya sendiri R (50) pada Senin (13/1/2020).

Korban tewas bersimbah darah setelah tubuhnya dibacok berkali-kali dengan parang oleh anak kandungnya di rumahnya sendiri.

Sebelum membacok, pelaku sempat bertingkah anek sejak tiga hari sebelum kejadian.

Hal ini membuat pihak keluarga menyebutkan jika pelaku tega membunuh ayahnya sendiri karena kerasukan.

Peristiwa tragis yang melibatkan ayah dan anak kandung ini terjadi di Jorong Bintungan, Nagari Panyalaian, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Kapolres Padang Panjang AKBP Sugeng Hariyadi menuturkan bagaimana pelaku membacok ayahnya hingga tewas.

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel "Kasus Anak Bacok Ayah Kandung di Sumbar, Tersangka Diperiksa Dokter Jiwa" pelaku menggunakan sebilah parang untuk menghabisi ayahnya.

Pelaku, R diketahui menggunakan parang untuk membunuh ayah kandungnya sendiri dengan cara dibacok berkali-kali.

ilustrasi bunuh diri (news18.com)
Setelah bersimbah darah dan tak bernyawa, tubuh ayahnya kemudian diseret ke luar rumah.

Menurut keterangan Sugeng, setelah sampai di luar rumah, pelaku bahkan berteriak hal yang membuat bergidik ngeri.

Pelaku diketahui berteriak "Setannya sudah aku bunuh" di hadapan jasad ayahnya sendiri.

"Setelah korban tewas, tersangka berteriak histeris dengan menyebut "setannya sudah aku bunuh"," kata Sugeng.

Sementara itu, belum diketahui pasti motif dari pembunuhan ayah kandung oleh anaknya itu.

Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan serta melibatkan dokter kejiwaan untuk memeriksa kondisi pelaku.

"Nah, nanti dokter jiwa akan memeriksa kejiwaannya dan akan membantu kita dalam pemeriksaan," kata Sugeng.

Kendati demikian, keterangan pihak keluarga menyebutkan jika pelaku diduga kesurupan saat melakukan tindak pembunuhan itu.

Pemain Anyar Arema FC Resmi Pindah ke Bhayangkara FC, Lihat Bursa Transfer Pemain Liga 1 2020

Pasalnya, pelaku sempat dibawa ke paranormal sebelum peristiwa terjadi.

Pelaku sempat dibawa ke paranormal karena diduga mengalami keluarga.

Hal ini bermula saat pelaku mendadak bertingkah aneh sejak tiga hari terakhir.

Seusai diobati, pihak keluarga meninggalkannya bersama ayah kandungnya di rumah.

Setelah kakaknya pergi, pelaku diduga kembali kerasukan dan membacok sang ayah yang renta dengan sebilah parang berkali-kali sambil berteriak-teriak. 

Daftar Nama Pemain Sayap Resmi Gabung Persebaya Jika Osvaldo Haay Hengkang, Transfer Pemain Liga 1

Kasus Serupa: Anak Bunuh Ayah Kandung di Sidoarjo, Berawal dari Teguran Merokok

Sebelumnya, kasus serupa juga pernah terjadi di Medaeng, Sidoarjo yang juga melibatkan anak dan ayah kandung. 

Pelaku yang diketahui bernama Irawan (29), tega membunuh sang ayah, Heru Mustofa (70), gara-gara ditegur saat sedang merokok.

Istri Kedua Ini Dibacok Suami karena Tolak Ajakan Hubungan Intim, Takut Istri Pertama, SIMAK YUK

Kanit Reskrim Polsek Waru, Iptu Untoro menuturkan, pelaku selama ini tinggal serumah dengan ayahnya.

"Saat tersangka sedang merokok, ditegur korban. Merasa sakit hati, akhirnya ia memukul korban menggunakan tangan kosong," jelas Kanit Reskrim Polsek Waru, Iptu Untoro, Rabu (20/3/2019)

Untoro menjelaskan, setelah korban tergeletak, pelaku kemudian lanjut memukulnya menggunakan barbel buatan sendiri, tepat di bagian belakang kepala korban.

"Sehabis memukuli korban, pelaku langsung berlari keluar rumah. Sambil teriak, pelaku minta tolong kalau ayahnya sudah meninggal dan mengakui yang memukuli adalah dirinya. Kejadiannya sekitar pukul 18.30 wib," jelasnya.

Lihat Bunker Tempat Persembunyian Tentara Amerika Serikat Saat Diserang Rudal Iran, Dentuman Keras

Dari teriakan tersebut, warga sekitar masuk ke dalam rumah dan melihat korban sudah tergeletak bersimbah darah.

"Warga langsung melapor ke polisi dan mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim. Pelaku tidak kabur saat ditangkap dan saat itu berada di dalam rumah," ujar Untoro.

Irawan (29) yang membunuh ayah kandungnya sendiri, Heru Mustofa (70), ternyata memiliki gangguan jiwa.

"Ya memang benar. Setelah diperiksa mendalam. Pelaku mengidap kelainan jiwa, dibuktikan surat dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur," ujar Kanit Reskrim Polsek Waru, Iptu Untoro.

Meski pelaku mengantongi surat dari RSJ Menur, pihaknya tetap akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Untuk proses penyelidikan, kita akan lakukan pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim," tambahnya.

Di mata tetangganya, Irawan yang membunuh ayah kandungnya Heru Mustofa, dikenal tetangga sopan dan santun.

"Anaknya itu sopan, santun. Jarang keluar rumah. Andai keluar itu langsung ke masjid untuk sholat," ujar seorang tetangga yang enggan disebutkan namanya, Rabu (20/03/2019).

Ilustrasi
Ilustrasi (India Today)
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved