8 Icon Baru Kota Kupang Jadi Lokasi wisata Malam, Bundaran PU Paling Favorit, Ina Boi Primadona
8 Icon Baru Kota Kupang Jadi Lokasi wisata Malam, Bundaran PU Paling Favorit, Ina Boi Primadona
Pemkot Kupang kemudian membuat gebrakan dengan tagline Ayo Berubah.
Ayo Berubah bermakna ajakan kepada semua elemen untuk bergerak secara kolaboratif terlibat dalam pembangunan Kota Kupang, yang partisipatif menuju kota modern.
"Berubah artinya melaksanakan berbagai program pembangunan secara kreatif dan inovatif, cepat, tepat, efektif dan efisien dalam ciri kota modern. Masyarakat bukan lagi objek tapi menjadi subjek pembangunan, yang berperan penting mewujudkan kota yang maju dan mandiri," tandasnya.
Jefri mengakui beberapa taman belum selesai, di antaranya Taman Patung Tirosa, Taman Tagepe dan Alun-alun Kota. Semuanya akan dirampungkan dalam tahun 2020 ini.
Ketua DPD Partai Demokrat NTT ini menjelaskan satu per satu taman yang direvitalisasi beserta filosofinya.
Taman Adipura, letaknya di Jalan Adi Soecipto Penfui. Siapapun yang berkunjung ke Kota Kupang melalui jalur udara, pertama yang dilihat adalah Taman Adipura. Tugu Adipura menjadi kekhasan taman ini.
Tugu Adipura dibangun tahun 1995 untuk mengenang Kota Administratif Kupang yang saat itu meraih piala Adipura, penghargaan kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Bertahun-tahun taman ini tidak dirawat.

Taman Patung Kasih. Letaknya tidak jauh dari Taman Adipura, di perempatan Jalan Piet Tallo dan Jalan Herman Johannes. Terdapat tulisan dalam bahasa Timor: Uis Neno Nokan Kit. Artinya Tuhan memberkati kita. Kekhasan taman ini pada patung tangan yang terbuka melepas merpati disertai enam patung manusia masing-masing melepas seekor merpati.
Uis Neno Nokan Kit dari bahasa Timor mengingatkan bahwa Ibu Kota Provinsi NTT berada di tanah Timor. Selain itu merupakan doa terutama bagi yang datang berkunjung ke Kota Kupang.
Patung tangan terbuka melepas burung merpati menegaskan bahwa Kota Kupang adalah Kota Kasih dan ajakan kepada semua untuk saling berbagi kasih. Sementara enam patung manusia yang mengitari patung tangan terbuka merupakan enam suku besar di NTT, yakni Sabu, Rote, Alor, Sumba, Flores dan Timor.
Patung Tirosa. Tirosa singkatan dari Timor Rote Sabu. Patung ini merupakan monumen pengingat persatuan tiga wilayah yang membentuk Kabupaten Kupang tempo dulu (Kupang di Timor, Pulau Rote dan Pulau Sabu).

• Mendiang Lina Mantan Istri Sule Meninggalkan Warisan Mencapai Rp 10 Miliar, Siapa yang Berhak?
Sosok-sosok beton pada monumen itu adalah tokoh dari tiga wilayah tersebut, yaitu Pahlawan Nasional Prof Dr Herman Johannes (mewakili Rote), El Tari (Gubernur pertama NTT, mewakili Sabu), dan Raja Amarasi Hendrik Arnold Koroh (tokoh penentang Belanda).
Patung Tirosa merupakan salah satu monumen terpenting di Kota Kupang saat ini sebab dianggap gerbang penyambut tamu yang masuk dari wilayah Timur (Bandara El Tari).
Jefri menjelaskan, sebelumnya Taman Tirosa kumuh dan tak tertata. "Patung Tirosa merupakan patung tiga tokoh kebanggan Kota Kupang yang mewakili budaya Timor, Rote dan Sabu. Harus terus dilestarikan dan ditata sehingga generasi muda tetap berbangga memiliki monumen icon yang mewakili 3 budaya tradisional yang ada di Kota Kupang ini," tegasnya.
Taman Sonbai. Di sana ada monumen Pahlawan Sonbai. Patung Sonbai merupakan sebuah patung equestrian yang berdiri di atas landasan berbentuk nyaris kubus. Letaknya di Kelurahan Bonipoi, tepat di depan Perpustakaan Daerah NTT dan Gereja Katedral Kristus Raja Kupang.