Berita Pendidikan

Perhatian Serius Anak Indonesia Yang Berbakat Saat Ikut IEO, Ini Catatannya!

Olimpiade ekonomi tingkat dunia untuk anak-anak SMA, International Economics Olimpiade ( IEO) tahun 2019.

kompas.com
ilustrasi siswa Indonesia yang ikut IEO 

Saat ini masih parsial dan sporadis
Sementara ini Indonesia masih bisa bersyukur memiliki PTN sekelas Universitas Indonesia yang dengan telaten bekerja sama dengan Ditjen Dikdasmen Kemdikbud, sejak 5 tahun terakhir mencoba membina talenta hebat di bidang ekonomi alumni OSN secara berkelanjutan.

Fakultas Ekonomi UI memberi karpet merah kepada anak-anak berprestasi OSN untuk diterima langsung di FE UI. Disamping itu, UI juga memberikan karpet merah untuk anak-anak berprestasi OSN di bidang-bidang lainnya, seperti informatika dan fisika.

Beasiswa pun disiapkan oleh Kemdikbud melalui Beasiswa Unggulan dan bagi mereka yang ingin lanjut juga disiapkan beasiswa S2 dan S3 Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Hadapi Ujian Online, Ini Yang Dilakukan SMA Al-Ikhlas di Kabupaten TTS

Para lulusan talent scouting ini terbukti meraih prestasi akademik sangat tinggi di UI, berpkiprah di posisi strategis di lembaga/perusahan multinasional.

Sebagian diantara mereka bahkan sudah ada yang diterima dan siap lanjut S2 dan S3 ke Harvard, Stanford, Cambridge dan lain lain.

Manajemen Hulu-hilir: mengubah kerumunan-barisan-pasukan Siswa
Indonesia meraih prestasi bersama para pembina dalam ajang olimpiade ekonomi tingkat dunia untuk anak-anak SMA, International Economics Olimpiade (IEO) 2019 diselenggarakan di Saint Petersburg, Rusia, pada Agustus 2019.

Untuk dapat memperoleh manfaat dari bonus talenta hebat Indonesia maka manajemen talenta nasional harus dapat menjamin bagaimana penyiapan di hulu pembinaan sejak usia dini sampai perguruan tinggi. Kanalisasi ini perlu dilakukan secara strategis untuk berkiprah di muara karya dan pengabdian sesuai dengan orientasi pembangunan Imdonesia ke depan.

Bagaimana talenta anak Indonesia di semua lini kecerdasan yang masih seperti "kerumunan" dapat kita bangun menjadi sebuah konfigurasi "barisan" yang disiapkan menjadi formasi "pasukan" yang siap "tempur" di sengitnya medan pembangunan dan persaingan global.

Warisan Lina Mantan Istri Sule Rp 10 Miliar Bukan untuk Bayinya Bersama Tedy, Untuk Rizky Febian?

Itu pula yang tahun 1950-an dilakukan Korea Selatan, China, dan di satu dasawarsa sebelumya dilakukan Jepang yang membangun pendidikan sebagai strategi kebudayaan dan peradaban sehingga mereka menjadi bangsa kuat dan berwibawa saat ini.

Maka Indonesia sangat membutuhkan sebuah desain besar pengelolaan talenta yang progresif, layaknya pilihan kebijakan Glasnot dan Perestroika.

Jika tidak, maka alih-alih bisa menjadi mercusuar dunia, dengan kesadaran penuh kita rela memilih untuk menjadi bangsa menengah yang biasa biasa saja. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved