Kisah Ardi Mado, Warga Marapokot Nagekeo Bantu Ayah Cari Uang Nafkahi Keluarga

Kisah Ardi Mado, warga Marapokot Nagekeo bantu ayah cari uang nafkahi keluarga

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/GORDI DONOFAN
Ardi Mado (18) warga Desa Marapokot Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo, Selasa (14/1/2020). 

Kisah Ardi Mado, warga Marapokot Nagekeo bantu ayah cari uang nafkahi keluarga

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Kisah Ardi Mado (18) merupakan warga Desa Marapokot Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.

Ardi sudah putus sekolah karena ketiadaan biaya dan saat ini Ardi bekerja mencari uang membantu sang ayah, Marianus Talo (45) menafkai keluarga.

BUMDes di Desa Bijeli TTU Terus Beroperasi

Ardi mengaku selama ini dirinya ikut mencari ikan untuk menopang hidup bagi anggota keluarga.

"Uang tidak ada. Mau lanjut juga bapa setengah mati. Kasihan bapa,
Saya bantu ikut cari ikan, saya bagan orang lain bapa juga ikut orang punya bagan. Kami beda-beda bagan," ujar Ardi, Selasa (14/1/2020).

"satu kali melaut dapat 5 gumbang ikan dan bisa dapat 100 hingga 150. 000 rupiah untuk uang saku.
Tiap hari kami turun melaut," sambung Ardi.

Ardi ingin melanjutkan sekolah namun keterbatasan biaya memaksa dirinya untuk banting tulang mencari nafkah.

DPRD Ende Sayangkan Pekerjaan Proyek APBD II Ende yang Lamban

"Memang melaut menjanjikan, namun saat musim gelombang seperti ini kami tidak bisa melaut lagi. Kami tunggu cuaca kembali normal," ujar dia.

Ia mengaku jika dia dengan sang ayah satu bagan akan rugi, pasalnya ada hari yang mendapatkan tangkapan banyak dan adapula yang tidak mendapatkan ikan.

"Saya dengan bapa beda-beda bagan. Kalau satu bagan pasti kami dua rugi, nanti kalau bagan tidak dapat ikan kami dua juga tidak dapat ikan. Mendingan kami dua beda-beda bagan," tutur dia.

Ibu Ardi, Martina Bude (36) mengaku Ardi sudah tidak sekolah karena keterbatasan biaya. Ardi ikut sang ayah melaut menghasilkan uang dan uang akan diserahkan kepada sang ibu.

"Istilah uang jajannya Ardi kami beli beras untuk kami makan. Anak kami ada enam orang satunya sudah meninggal dunia," ujar Martina. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved