Angin Kencang di Sumba Timur
Korban Dino Ditindih Pohon Tumbang Saat Sedang Mengisi Bensin di Botol untuk Dijual
Kejadian angin kencang di Sumba Timur korban Dino ditindih pohon tumbang saat sedang mengisi Bensin di botol untuk Dijual
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
Kejadian angin kencang di Sumba Timur korban Dino ditindih pohon tumbang saat sedang mengisi Bensin di botol untuk Dijual
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Angin kencang melanda wilayah Kota Waingapu dan sekitarnya di Kabupaten Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT), Minggu (12/1/2019) mengakibatkan sebuah pohon kehi di Km 5 Jalan Aimuruk, Kelurahan Kambajawa Kota Waingapu tumbang.
Tumbangnya pohon kehi itu mengakibatkan tangkai pada pohon itu menindi seorang bocah bernama Dino (13).
• BREAKING NEWS: Angin Kencang di Waingapu Sumba Timur Pohon Tumbang Tindih Bocah 13 Tahun
Akibatnya bocah ini mengalami luka berat dibagian kepala. Bocah itu kemudian langsung dibawa warga setempat ke RSUD Umbu Rara Meha Waingapu guna mendapatkan pertolongan medis.
Ibu korban, Romana Muga Dongi (45) kepada wartawan di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu menjelaskan pada saat kejadian dirinya sedang membersihkan daun kelor untuk dimasak di tempatnya berjualan sayur. Tempat jualan sayur itu tepatnya di pertigaan depan Koramil Kota Waingapu.
• Tower RSKK Roboh, Sudah Sepekan Tidak Mengudara
Sementara anaknya yang merupakan korban Rafael Ronaldino (12) alias Dino sedang menyusun bensin yang sudah diisi di botol untuk dijual. Namun tidak lama berselang, Romana mendengar bunyi derak pohon yang akan tumbang, sehingga dirinya berteriak menyuruh anaknya untuk lari menjauh.
"Saya dengar bunyi pohon mau tumbang saya langsung teriak, Doni lari dan saya juga lari ke jalan. Namun pohon pertama yang tumbang itu membawa kabel telkom sehingga Doni sempat terhalang. Jadi saat Doni masih angkat kabel itu untuk lanjut lari, pohon kedua tumbang sehingga kena dia," jelas Romana.
Romana yang adalah warga RT/RW 14/12, Kelurahan Temu, Kecamatan Kanatang ini mengaku tidak memiliki firasat apa-apa dalam beberapa hari terakhir kalau akan mengalami musibah ini. Namun dirinya berharap anak semata wayangnya tidak mengalami luka yang terlalu serius, sehingga bisa kembali pulih.
"Kami ini orang susah, dan jujur saya tidak ada uang di tangan sekarang. Karena habis belanja sayur dan bensin untuk jualan, dan saat kejadian belum ada yang laku. Jadi saya masih telepon adik di Bajawa untuk bantu kami,"ungkap Romana dengan nada sedih. (Laporan Reporter Pos-Kupang.Com, Robert Ropo)