Tak Dibelikan Helm, Anak ini Tega Membunuh Ibu Kandung lalu Umumkan Kematiannya di Toa Masjid, Info
Seorang anak bunuh Ibu kandung lalu mengumumkan kematiannya melalui toa masjid membuat geger warga.
POS KUPANG.COM--- - Seorang anak bunuh Ibu kandung lalu mengumumkan kematiannya melalui toa masjid membuat geger warga.
Pasalnya, korban meninggal secara mendadak dan setelah diperiksa ke rumah kondisinya sudah mengenaskan.
Anak kandung yang melakukan dosa besar membunuh ibu kandungnya sendiri itu adalah F berusia 35 tahun warga Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Mirisnya, penyebab F membunuh ibu kandungnya hanya karena masalah sepele.
• KPK Sita Uang Rp 1,8 Miliar, Lihat Detik-detik OTT KPK Ciduk Bupati Sidoarjo di Pendopo, SIMAK
F diketahui tersinggung dan kesal setelah dinasehati ibu kandungnya.
Gelap mata, F lantas membunuh ibu kandungnya dengan pisau.
• Kejamnya Asisten Rumah Tangga Aniaya Anak Majikan, Mulut Dibekap Diikat, Ternyata Sering Menyiksa
Lebih parah lagi, setelah membunuh, pria tersebut mengumumkan kematian ibu kandungnya lewat pengeras suara yang ada di masjid setempat.
Ilustrasi pengeras suara di masjid atau yang lebih dikenal dengan istilah TOA Masjid. (Daily Pakistan Global )
Kasus pembunuhan ibu kandung ini terjadi di sebuah desa yang jaraknya sekitar tiga jam perjalanan darat dari Kota Sampit.
• Lihat Spesifikasi dan Keunggulan Rudal Fateh yang Digunakan Iran Membombardir Pangkalan Militer AS
• GENDANG PERANG DITABUH: 80 Orang Amerika Tewas Penembakan 22 Rudal Iran ke 2 Markas Pasukan AS
Pembunuhan dilakukan oleh F sekitar pukul 02.00 WIB
"Warga mengetahui kejadian ini setelah mendengar pengumuman bahwa ada warga yang meninggal dunia. Setelah didatangi, ternyata sudah terjadi peristiwa itu," kata Kepala Desa Tumbang Sangai H Toto saat dihubungi dari Sampit, Rabu (8/1/2020).
Saat itu korban hendak melaksanakan shalat tahajud dan sempat berbincang dengan pelaku.
Pelaku diduga kesal karena dinasihati sang ibu.
Pria itu menganiaya sang ibu dengan senjata tajam sehingga menderita luka parah di leher.
Usai melakukan tindakan keji tersebut, pelaku mengumumkan melalui pengeras suara masjid ibunya meninggal dunia.
• Pemain Pahang FA Sergio Ezquiel Aguero Berseragam Persib Gantikan Striker Maung Bandung, Simak
Warga yang mendengar pengumuman itu kaget dan berdatangan ke masjid.
Mereka kemudian mendatangi rumah yang dimaksud bersama pelaku dan mendapati korban memang meninggal dunia secara tragis dengan kondisi mengeluarkan banyak darah.
Ilustrasi Pembunuhan (kompas.com)
Senjata tajam yang diduga digunakan pelaku juga ada di tempat tersebut.
Warga kemudian mengamankan pelaku dan melaporkan kejadian itu ke polisi.
Pelaku kemudian diserahkan ke polisi yang langsung melakukan olah kejadian tempat perkara.
"Saat warga datang itu korban memang sudah meninggal dunia. Warga sangat kaget mengetahui kejadian ini, tapi kami belum tahu persis apa penyebabnya," kata Toto.
Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek Antang Kalang Ipda Rino mengatakan, pelaku dibawa ke Markas Polres Kotawaringin Timur untuk diperiksa secara intensif.
3 Kasus Serupa
Setidaknya sepanjang tahun 2019 lalu, kasus pembunuhan anak pada ibu kandungnya sudah terjadi sebanyak 3 kali.
Motif pembunuhan ibu kandung di tangan sang anak pun juga sepele.
Bahkan kasus terbaru, ada yang tega mendorong mayat ibunya ke warung menggunakan kursi roda usai dibantai.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa kasus anak bunuh ibu kandungnya yang viral di menghebohkan.
1. Gara-gara Tak Dibelikan Helm
Kasus yang pertama, Aman DP (21), seorang dari Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, tampaknya bakal dijerat tuntutan hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Penyebabnya, buruh serabutan dari kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang ini diduga melakukan pembunuhan berencana terhadap ibu kandungnya sendiri, Suyati (41).
Pembunuhan itu diduga dilakukan DP ketika ibunya sedang terlelap tidur di kamar, Rabu (27/9/2017) dini hari, sekitar pukul 02.30 WIB.
Dalam penyidikan di Polres Malang, Aman mengaku membunuh sang bunda karena merasa dianaktirikan.
Pemicunya, saat dia minta dibelikan helm, sang ibu tidak menuruti permintaan itu.
Menurut dia, perlakuan ini berbeda dengan adik dan kakaknya yang permintaan mereka selalu dituruti, termasuk ketika meminta dibelikan sepeda motor.
"Kami sakit hati, hanya minta dibelikan helm saja tidak dituruti sama ibu," kata Aman DP di Mapolres Malang, Rabu (27/9).
2. Anak Bunuh Ibu Kandung di Gresik
Polsek Dukun sudah mengamankan pelaku yang tega membunuh ibu kandungnya sendiri, Ranis (55). Pelaku yakni, Rozikin (28) yang tega membacok ibunya dengan sebilah celurit, di rumahnya Desa Madumulyorejo RT 03/RW 01, Kecamatan Dukun, Gresik, Minggu (10/3/2019).
Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro menjelaskan kronologi lengkap terkait pristiwa yang bikin heboh masyarakat setempat.
Awalnya petugas Bhabinkamtibmas Polsek Dukun Gresik didatangi oleh Kepala Desa setempat memberitahukan adanya pembunuhan.
Saat didatangi, korban sudah dalam keadaan tergeletak.
Perempuan bernama ibu ranis (55) telah meninggal dunia dengan luka menganga di bagian leher sebelah kiri akibat benda tajam.
Pihaknya bersama warga langsung mencari pelaku yang merupakan anak kandungnya sendiri.
Saat dicari di sekitar rumah pelaku belum ditemukan.
Namun, diketahui, keberadaan pelaku sedang sembunyi di kamar rumah keduanya yang berada tepat disebelah rumah yang menjadi lokasi kejadian.
Saat diajak keluar, pelaku juga bersalaman dan cukup kooperatif untuk diajak bicara dan mengakui bahwa ia yang membunuh ibu kandungnya sendiri.
"Pelaku berinisial R anak ketiga dari korban telah diamankan Polsek Dukun," ujar Wahyu Sri Bintoro.
Jenazah korban yang tergeletak di ruang tamu langsung dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Gresik.
Di lokasi kejadian, petugas mengamankan barang bukti satu buah celurit yang digunakan untuk membunuh ibu kandungnya dan satu celurit yang berada di rumah sebelah.
"Melakukan proses pemeriksaan, apakah yang bersangkutan gangguan jiwa, pelaku masih depresi, " tutur Wahyu.
Rozikin saat ditanyai oleh Kapolres, sedikit mengangkat kepalanya dan mengaku tidak menyesal telah membunuh ibu yang telah melahirkannya 28 tahun yang lalu.
Ia merasa lega setelah membacok karena tidak ada lagi yang memarahinya.
"Biasa saja kenapa nangis, tidak menyesal, panas hati saya.
Ibu saya lagi duduk-duduk di ruang tamu langsung digorok satu kali karena celuritnya sudah saya asah," aku Rozikin tanpa menyesali perbuatannya.
Diketahui, penyebab yang membuatnya nekat membunuh ibunya karena sering diomeli.
Saat itu emosinya sudah memuncak karena tidak mau memberikan iuran untuk konsumsi kerja bakti.
3. Dorong Mayat Ibunya ke Warung
Kasus terbaru, seorang ibu tewas di tangan anaknya sendiri setelah lehernya ditikam menggunakan senjata tajam.
Jasad ibu tersebut lantas didorong menggunakan kursi roda oleh anaknya sembari tubuhnya ditutupi sehelai kain.
Warga yang mengetahui hal tersebut dibuat kaget dan ketakutan dengan aksi pemuda itu.
Dilansir dari Tribun Style dalam artikel berjudul 'Habis Bunuh Ibu, Pria Ini Santai Saja Bawa Jenazah Ke Warung Pakai Kursi Roda, Warga Begidik Ngeri', peristiwa tersebut terjadi pada (12/11/2019) di Taman Kampung Padang, Kuantan, Malaysia.
Aksi pemuda laki-laki tersebut terbongkar setelah ia membawa jasad ibunya dengan kursi roda ke sebuah warung pinggir jalan.
Dari pemberitaan media Malaysia, mayat ibu pemuda tersebut ditutupi sehelai kain bercorak.
Sesampainya di depan warung pinggir jalan, warga mulai curiga dengan perilaku pemuda tersebut.
Warga yang penasaran lantas menanyakan apa yang ada di kursi rodanya.
Ia pun mengaku jika sosok yang ada di atas kursi roda itu adalah mayat ibunya sendiri.
Warga yang mendengar pengakuan pemuda itu tak pelak langsung ketakutan.
Kendati demikian, warga tetap berusaha mencari lebih jauh soal peristiwa tersebut.
Hingga akhirnya, warga memutuskan untuk membuka kain yag menutup tubuh korban.
Benar saja, warga dibuat merinding saat mengetahui jasad wanita di balik kain penutup itu.
Berdasarkan kesaksian warga, terdapat luka tusukan di bagian leher kiri korban.

Pelaku mengatakan jika ia telah membunuh ibunya sendiri.
"Aku membunuh ibuku," jawabnya gamblang.
Mendengar jawaban pemuda tersebut, warga sontak menahannya.
Berita inipun lantas dilaporkan ke pihak berwajib untuk ditangani lebih lanjut.
Pihak kepolisian pun telah bergerak guna menyelidiki kasus ini.
Dari hasil investigasi sementara, diketahui bila pelaku mengidap gangguan mental.
Rupanya, ia tak hanya melukai ibunya sendiri, melainkan juga adik perempuannya dan pacar adiknya.
