Pohon Tumbang di TTS

Korban Pohon Tumbang di TTS Sefus Dimu Mengeluhkan Sakit Bagian Belakang Kepala, Info

Sefus Demu, pedagang sembako di pasar Panite menjadi salah satu korban yang tertindih batang pohon kapuk, Kamis (9/1/2020) siang. Beruntung, Sefus mas

Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
Juliana Henukh sedang menjaga sang suami, Sefus Dimu yang sedang terbaring di atas tempat tidur ruang rawat inap Puskesmas Panite 

Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota

POSKUPANG.COM, SOE - Sefus Demu, pedagang sembako di pasar Panite menjadi salah satu korban yang tertindih batang pohon kapuk, Kamis (9/1/2020) siang. Beruntung, Sefus masih selamat walau batang pohon kapuk sempat menghantam kepala bagian belakangnya.

Sefus sempat pinsan usai kepala bagian belakangnya dihantam batang pohon kapuk yang tumbang. Oleh istri korban, Juliana Henukh dan beberapa pedagang lainnya korban langsung dibawa ke Puskesmas Panite.

Sesampainya di Puskesmas Panite, korban sempat sadar. Kepada istri dan petugas medis, korban sempat mengeluhkan sakit pada bagian belakang kepalanya.

" Tadi dia sempat sadar dan mengeluh sakit pada bagian belakang kepalanya akibat terkena batang pohon kapuk yang tumbang. Sekarang dia sudah tidur pak," ungkap Juliana kepada pos kupang.com di ruang rawat inap Puskesmas Panite.

Nampak Forkopimcam Amanuban Selatan Sedang menjenguk salah satu korban tertindih pohon kapuk yang tumbang di Puskesmas Panite
Nampak Forkopimcam Amanuban Selatan Sedang menjenguk salah satu korban tertindih pohon kapuk yang tumbang di Puskesmas Panite (PK/Dion Kota)

Juliana mengatakan, ia bersama korban berangkat dari kota Soe sekitar pukul 03.00 WITA pagi ke pasar Panite untuk berjualan sembako. Sesampainya di Panite, keduanya berbagi lapak jualan. Korban berjualan di bagian depan, sedangkan ia berjualan di bagian belakang.

Dirinya kaget saat mendengar suara hantaman yang sangat kuat. Ternyata suara tersebut berasal dari pohon yang tumbang.

batang pohon kapuk yang tumbang di pasar Panite sudah dalam kondisi lapuk
batang pohon kapuk yang tumbang di pasar Panite sudah dalam kondisi lapuk (istimewa)

" Saya ada jualan di atas tiba-tiba ada suara keras sekali pohon yang tumbang. Saya langsung lari ke depan dan lihat suami saya (korban) ada duduk seperti orang bingung di atas karung beras," kisahnya.
Ternyata pohon kapuk yang tumbang juga menghantam lapak jualan korban dan menghantam kepala bagian belakang korban.

Saat didekati Juliana, korban tiba-tiba pingsan.
" Awalnya dia (korban) masih sadar, tetapi tiba-tiba dia pingsan. Makanya saya putuskan bawa suami saya ke Puskesmas Panite," ujarnya.

Korban saat ini sedang dirawat di ruang rawat inap Puskesmas Panite. Nampak jarum infus tertancap di pergelangan tangannya.

Diberitakan pos kupang.com sebelumnya, Suasana pasar Panite, Desa Pollo, Kecamatan Amanuban Selatan, Kamis (9/1/2020) siang mendadak berubah saat pohon kapuk yang sudah tua tiba-tiba tumbang. Mirisnya, pohon kapuk yang tumbang menindih dua orang pedagang yang sementara berjualan di pasar Panite.

Paulus Lilong (35), pedagang bawang merah meninggal dunia di tempat pasca ditindih pohon kapuk yang tumbang. Sementara Sefus Dimu (48), satu korban lainnya saat ini sedang dirawat di Puskesmas Panite karena mengalami cedera akibat tertindih pohon kapuk.

Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu membenarkan kasus pohon tumbang yang terjadi di pasar Panite. Ia mengatakan, pohon tersebut memang sudah tua dan sudah mati namun belum sempat dipotong warga. Kejadian pohon tumbang tersebut tak diduga sebelumnya, karena saat kejadian, tidak ada angin kencang. (din)

Juliana Henukh sedang menjaga sang suami, Sefus Dimu yang sedang terbaring di atas tempat tidur ruang rawat inap Puskesmas Panite
Juliana Henukh sedang menjaga sang suami, Sefus Dimu yang sedang terbaring di atas tempat tidur ruang rawat inap Puskesmas Panite (istimewa)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved