Ibu Muda yang Aniaya Bayi 2 Tahun Hingga Tewas Dikenal Tidak Mahir Asuh Anak
Langsung memarahi korban dan menyuruhnya untuk buang air kecil di kamar mandi yang terletak di dalam kosan
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Ibu Muda yang Aniaya Bayi 2 Tahun Hingga Tewas Dikenal Tidak Mahir Asuh Anak
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ibu muda penganiaya bayi 2 tahun hingga tewas, Adriana Lulu Djami alias Ina (33), dikenal tidak mahir mengasuh anak.
Korban dalam kasus ini yakni DQ alias Quin (2) yang meninggal karena dugaan penganiayaan pada 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 di kosan yang terletak di Jln Ukitao RT 42 RW 02 Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Tersangka dituding tidak mahir mengasuh anak karena kedua anaknya, termasuk korban diasuh oleh keluarga tersangka dan orangtua asuh asal Jawa.
"Ini manusia (tersangka) sonde (tidak) pernah urus anak," kata keluarga korban sekaligus kakak sepupu tersangka, Mesak Lado (50) disela rekonstruksi kasus tersebut di Jln Adi Sucipto, sekitar 50 meter dari arah bundaran menuju bandara El Tari Penfui Kupang, Rabu (8/1/2020).
Selain itu, tersangka di mata keluarga pun memiliki karakter pemarah gaya hidup yang tidak sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarga.
"Mamanya (ibu korban/tersangka) dulu SMA tinggal di beta (saya), tapi kayak orang gila dan gaya hidup kayak artis makanya beta usir dari beta punya rumah tahun 2015 lalu," jelasnya.
Dijelaskannya, korban Quin saat berumur sekitar 1 bulan telah diasuh oleh orangtua asuhnya yang berasal dari Jawa.
Mamanya dulu SMA tinggal di saya, tapi kayak orang gila dan gaya hidup kayak artis maka b usir dari beta punya rumah tahun 2015.
Selanjutnya, anak kedua tersangka yang berumur kurang lebih satu tahun pun dirawat dan diasuh oleh keluarga korban sejak berumur 2 bulan.
Korban, kata Mesak, sebelumnya sebanyak dua kali tinggal dan dirawat oleh keluarga di wilayah Mapoli Kelurahan Kota Raja, Kota Kupang.
Namun, karena ia harus bepergian ke luar kota, pihaknya pun mengantarkan korban ke tersangka.
Ibu asuh korban yang berasal dari Jawa pun sering diteror oleh tersangka.
"Orangtua asuh yang angat ini anak (korban) sa (saka) dia teror terus. Waktu pemakaman kan orangtua asuh anak datang dan ceritakan," jelasnya.
Pihak keluarga pun tidak mengetahui tersangka yang dulunya sempat berdomisili di Sumbawa, Provinsi NTB ini telah menikah secara siri dengan Suhendi alias Hendi (39).