Wisatawan Asing Senang Bawa Oleh-Oleh dari Nagekeo, HPI: Kita Bantu Promosi

Para wisatawan asing senang bawa Oleh-oleh dari Nagekeo, HPI: kita bantu promosi

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Sejumlah bule atau wisatawan asing mengaku senang bisa mendapatkan oleh-oleh atau souvenir khas Nagekeo.

Mereka mendapatkan Souvenir khas Nagekeo seperti tas anyaman (bere), selempang khas Nagekeo berwarna hitam kuning keemasan dan ole-ole lainnya.

• Damianus Sempat Cemas Saksikan KM Bukit Siguntang Belum Bisa Sandar

Selama ini, ketika mereka datang ke Nagekeo, pemandu atau guide mempromosikan hasil karya masyarakat Nagekeo untuk dikenal diluar negeri lewat wisatawan yang datang.

"Mr. Michel Avisse, profesi seorang dokter umum, tinggal di kota Paris.
Sangat senang dengan souvenir khas Nagekeo " Soo Bae " Saat pulang di Paris nanti dia akan menggunakan Soo Bae untuk keluar bertemu dengan teman-temannya.

• Gubernur NTT Perintahkan BPAD Tertibkan Semua Aset Daerah

Dalam soo bae akan saya simpan Hp, rokok dan peralatan lainya. Saya akan tampil beda dengan Soo Bae, souvenir dari daearah Nagekeo di kota Paris, karena tidak banyak memiliki," ujar Ketua HPI Nagekeo, Yohanes Niku, menterjemah ungkapan sejumlah bule, kepada POS-KUPANG.COM di Mbay, Selasa (7/1/2020).

Menurut pria yang akrab disapa Jhon ini, semua wisatawan senang sekali berburu sejumlah souvenir khas dari Flores. Karena souvenir kita khas, unik dan menarik. Hampir semuanya bahan dasarnya diperoleh dari alam.

Kata Jhon, semua bule itu sangat mengapresiasi upaya kita orang Flores atau Indonesia melestarikan alam, adat dan budaya daerah. Mereka sangat terpukau dengan budaya kita.

"Mereka bilang terima kasih Jhon.
Banyak terima kasih atas segala kebaikan anda untuk kami. Itu komentar Mrs. Mounia. Wow tas yang indah Jhon. Saya akan jadikan tas ini sebagai kado Natal untuk putri saya. Saya yakin dia akan senang sekali dengan kado dari Flores," ujar Jhon menirukan.

Jhon berharap warga Nagekeo tetap berkarya dan tidak cepat putus asa untuk merawat kebudayaan atau warisan yang sudah turun-temurun.

Budaya menenun dan lainnya harus tetap dijaga. Itu adalah sebuah keindahan dan kekhasan yang nilainya sangat besar.

"Mari kita lestarikan itu. Kita jaga. Kita bantu promosi," tegas Jhon. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)