Sederet Catatan Konflik Susi dengan Kapal China Maling Ikan Saat Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan

Sederet catatan konflik Susi Pudjiastuti dengan Kapal China maling ikan saat jadi Menteri Kelautan dan Perikanan

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/HUMAS KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berharap pulau terdepan yang ada di Kepulauan Riau, seperti Anambas bisa jadi pioner utama industri perikanan dan pariwisata kelautan. 

"Ilegal fishing memang seperti itu ada yang menyuplai. Apalagi, ada kabar kemarin Lamongan sempat kekurangan BBM," ujar dia.

Untuk itu, Susi akan memanggil kembali dubes China untuk Indonesia guna membahas persoalan ini.

Walau hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak China sendiri, para ABK membawa kapal ke China ini justru bisa jadi pintu masuk untuk mengusut kasus ini lebih jauh.

Sebelumnya, seperti yang diberitakan sebanyak 9 kapal perikanan eks China dilarikan oleh sejumlah anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan China dari Pelabuhan Pomako, Timika, Papua.

Kapal yang memiliki bobot mati rata-rata 300 GT tersebut diketahui dilarikan pada 30 Desember 2015 lalu.

2. Kapal Kway Fey

Dilansir Harian Kompas, 21 Maret 2016, kapal pengawas perikanan Hiu 11 gagal menangkap kapal ikan ilegal KM Kway Fey 10078 asal Tiongkok akibat mengalami insiden.

Kapal ilegal berbobot sekitar 200 gros ton tersebut terindikasi dikawal kapal patroli China sewaktu mencuri ikan.

Susi yang juga Komandan Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Ilegal (Satgas 115), mengemukakan, KM Kway Fey 10078 masuk ke perairan Natuna pada 19 maret 2016 pukul 14.15 pada posisi 05 05,866'N. 109 07, 046' E.

Insiden terjadi sewaktu aparat pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan mengejar dan memberikan tembakan peringatan ke KM Kway Fey 10078.

Kapal itu tidak mau berhenti dan berusaha melarikan diri dengan berlayar zig-zag sehingga terjadi tabrakan dengan KP Hiu 11.

Setelah tabrakan, tiga personel KP Hiu 11 melompat ke kapal KM Kway Fey 10078, kemudian memindahkan delapan anak buah kapal (ABK) tersebut ke KP Hiu 11.

Namun, dalam perjalanan menggiring kapal ilegal itu untuk pemeriksaan, datang kapal patroli RRC 310 Nanfeng asal Tiongkok berbobot sekitar 1.000 GT yang mengejar dan menabrak kapal ikan tersebut.

Kapal KM Kway Fey 10078 rusak akibat ditabrak kapal patroli bersenjata itu sehingga tiga personel KP Hiu 11 yang berada di kapal ikan itu memutuskan kembali ke KP Hiu 11 dan meninggalkan kapal ikan ilegal tersebut.

Akibatnya, kapal ikan ilegal lepas dari pengejaran aparat dan ditarik kapal patroli Tiongkok.

"Kapal ikan tersebut diduga ditabrak kapal patroli Tiongkok untuk mencegah agar kapal tidak bisa ditangkap aparat RI sewaktu masuk ke teritorial Indonesia. Pemerintah Tiongkok tidak ingin kapalnya ditangkap dan ditenggelamkan," ujar Susi. (KOMPAS.com/Muhammad Idris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sederet Konflik Susi Vs Kapal Maling Ikan China",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved