Gelombang Tinggi di Perairan NTT
Empat Jam Lebih KM Bukit Siguntang Terombang-Ambing
Akibat gelombang tinggi di Perairan NTT, empat jam lebih KM Bukit Siguntang terombang-ambing
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
Akibat gelombang tinggi di Perairan NTT, empat jam lebih KM Bukit Siguntang terombang-ambing
POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Kapal angkutan penumpang, KM Bukit Siguntang milik PT Pelni, Selasa (7/1/2020) pagi hingga siang terombang-ambing selama empat jam lebih tak bisa sandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Pulau Flores.
Kepala Cabang PT Pelni Maumere, Samto, kepada wartawan di dermaga Pelabuhan Lorens Say menjelaskan sejak kapal tiba sekitar pukul 08.30 Wita, mendekat dermaga pukul 09.00 Wita dan bisa sandar pada pukul 12.20 Wita.
• Alumni FH Undana Bangga Daniel Feokh Jadi Hakim Konstitusi
Menurut Samto, kejadian ini sema-mata karena tiupan angin kencang berkecepatan 30 knots menyebabkan empat kali tali depan dan belakang putus.

Ia menegaskan, tidak ada penyebab yang lain membuat kapal tidak bisa sandar secara baik di dermaga. Ia mengakui banyak penumpang kapal risau dengan kejadian ini, namun semata-mata faktor cuaca angin bertiup sangat kencang.
• FMPGWS Siap Bantu Pemerintah Manggarai Barat Terkait Eksplorasi Geothermal Wae Sano
Pantauan pos-kupang.com, Selasa siang, ketika kapal sandar di dermaga,petugas PT Pelni dan Otoritas Pelabuhan Lorens Say dibantu KP3 Laut menjaga di tangga turun dan tangga naik kapal. Hilir mudik buruh darat yang akan naik ke kapal berlangsung tertib, tak seperti kondisi sebelumnya, ketika kapal sandar para buruh saling berebutan naik ke kapal.
Pemandangan ini kemungkinan setelah kematian buruh darat, Yohanes Renggo, terbawa kapal kemudian nekat melompat dari KM Umsini, Sabtu (4/1/2020) petang. Renggo menemui ajalnya ketika berenang ke dermaga pada saat gelombang dan angin kencang. (laporan reporter pos-kupang.com, eginius mo’a)