Warga Suku Ngada di Kota Kupang Gelar Syukuran Pesta Adat Reba

Warga Suku Ngada asal Pulau Flores di Kota Kupang Gelar Syukuran Pesta Adat Reba

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI.
Pembagian Maki (Nasi) dalam rangkaian syukuran pesta adat Reba di Hotel Debytos, Kota Kupang, Sabtu (4/1/2020). 

Namun ia mengingatkan, di zaman modern ini dengan segala kemajuan dan perkembangan dalam berbagai aspek, manusia cenderung hanya mencari kenikmatan material saja dan mudah melupakan Tuhan dan ajaran leluhur.

"Merupakan kesempatan yang berahmat bagi kita semua, untuk membangun tradisi pesta Reba yang sarat makna dan penuh nilai dalam masyarakat. Kita bukan manusia-manusia yang hanya tahu sejarah dan pesta adat Reba tapi di saat yang sama kita adalah pelaku sejarah dalam menghidupkan spirit pesta Reba," tegasnya.

Sementara itu Ketua Ikatan Keluarga Watu Manu Indonesia (Ikawati) Kupang, Dr. Firmina Angela Nai, M. Si, saat diwawancarai POS-KUPANG.COM di sela acara tersebut menjelaskan dalam pesta adat Reba Uwi (Ubi) selalu kumandangkan.

Dosen Bahasa Indonesia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Undana Kupang ini, katakan, Uwi merupakan makanan utama leluhur Suku Ngada ketika berjalan mempertahankan keberlangsungan hidup dan akhirnya sampai di tanah Ngada. Uwi, lanjutnya, bisa ditanam di mana saja.

"Uwi ini dilihat sebagai rahmat dari Tuhan yang dalam bahasa Suku Ngada disebut Dewa. Nah Uwi ini memberikan harapan, hidup dan kebaikan oleh karena itu warga Suku Ngada diharapkan memiliki kualitas Uwi artinya membawa kebaikan bagi sesama" ungkapnya.

Namun, lanjutnya, dalam kehidupan sehari-hari pertumbuhan Uwi diganggu oleh Sui (Babi Hutan). Babi Hutan dianggap sebagai hama.

Menurutnya, Uwi dan Sui sesungguhnya menarasikan realitas diri manusia. Di dalam diri manusia ada kekuatan baik dan jahat. "Nah orang Ngada hendaknya untuk menjadi Uwi bukan Sui. Itulah turun temurun diajarkan oleh leluhur Suku Ngada," ungkapnya.

Ia mengatakan, Suku Ngada di mana pun mereka berada harus tetap berpegang teguh pada adat dan tradisi yang sudah diwarisakan oleh leluhur, karena itulah Ikawati setiap tahun rutin melakukan syukuran pesta adat Reba di Kota Kupang.

Menurutnya sentral edukasi nilai-nilai Reba ditujukan kepada generasi muda. "Kita tahu kaum muda kita ada dalam arus perkembangan teknologi dan informasi dan gaya hidup hedonismme. Nah kita mau menjaga agar mereka tetap menjadi pribadi-pribadi yang kuat dan berkarakter sebagaimana yang dicita-citakan oleh leluhur Suku Ngada," ungkapnya.

Dia katakan, warga Suku Ngada, tidak memungkiri adaanya perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan manusia modern yang memberikan dampak positif, namun untuk menghadapi perkembangan itu manusia suku Ngada harus terus dibekali dengan nilai-nilai luhur budaya agar tetap hadir memberikan kebaikan bagi sesama dan alam sekitar. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved