Makna Pesta Adat Reba Bagi Kaum Muda Suku Ngada asal Pulau Flores di Kota Kupang NTT
Makna Pesta Adat Reba Bagi Kaum Muda Suku Ngada asal Pulau Flores di Kota Kupang NTT
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Sebagaimana dalam pesta adat Reba, sebelum makan, kaum wanita yang bertugas, membagikan wati kepada warga yang hadir. Wati merupakan wadah untuk makan yang diayam dari daun lontar atau sejenisnya.
Selanjutnya kaum pria membagikan nasi dan daging ke setiap Wati yang sudah dipegang oleh setiap warga yang hadir. Sementara Tuak diedarkan dan diminum melalui wadah tempurung kelapa. Setelah itu mereka Ja'i bersama.
Reba merupakan ritual adat warga Suku Ngada untuk mensyukuri pemeliharaan Tuhan, membaharui hubungan mereka dengan Tuhan, alam dan leluhur, syukur atas pergantian tahun dan lewat Reba warga Suku Ngada ingin mewarisi nilai-nilai luhur dan pandangan hidup mereka kepada generasi penerus.
Kebiasaan mensyukuri Reba, rutin dilakukan setiap tahun oleh warga suku Ngada yang berdiam di Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut. Tujuannya, agar mereka dalam kehidupan sehari-hari tetap mengamalkan nilai-nilai luhur dan rancang bangun Suku Ngada dan meneruskannya kepada anak-anak dan kaum muda Suku Ngada yang berada di tanah rantau.
Pater Domi Dheo SVD yang juga merupakan warga Suku Ngada dalam khotbahnya mengatakan, Reba syarat makna. Dia jelaskan dalam konteks relasi manusia dengan Tuhan manusia tradisi Reba semakin mempererat hubungan manusia dengan Tuhan.
Menurutnya, leluhur Suku Ngada telah mengajarkan bahwa manusia tidak boleh melupakan pencipta-Nya, karena Tuhan telah memelihara dan menyertai perjalanan manusia.
Namun ia mengingatkan, di zaman modern ini dengan segala kemajuan dan perkembangan dalam berbagai aspek, manusia cenderung hanya mencari kenikmatan material saja dan mudah melupakan Tuhan dan ajaran leluhur.
"Merupakan kesempatan yang berahmat bagi kita semua, untuk membangun tradisi pesta Reba yang sarat makna dan penuh nilai dalam masyarakat. Kita bukan manusia-manusia yang hanya tahu sejarah dan pesta adat Reba tapi di saat yang sama kita adalah pelaku sejarah dalam menghidupkan spirit pesta Reba," tegasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)