Salam Pos Kupang
HUT NTT Bangun Komitmen Baru
Ayo mari membaca Salam Pos Kupang berjudul: HUT NTT membangun komitmen baru
Penulis: PosKupang | Editor: Kanis Jehola
Ayo mari membaca Salam Pos Kupang berjudul: HUT NTT membangun komitmen baru
POS-KUPANG.COM - HARI ini tanggal 20 Desember 2019, Provinsi NTT genap berusia 61 tahun. Artinya, NTT sudah berdiri sendiri selama 61 tahun setelah berpisah dari Sunda Kecil yang dulu terdiri dari Bali, NTB dan NTT.
Menilik perpisahan NTT dulu dari Sunda Kecil terlihat sekali keinginan besar dari para pendiri provinsi ini untuk berdiri di atas kaki sendiri. Kendati untuk membangun sebuah provinsi yang terdiri dari berbagai pulau ini bukanlah hal yang mudah.
• Pilkada, Kedaulatan dan Kesejahteraan
Namun dengan keinginan yang membaja tersebut, pendahulu-pendahulu kita tetap berkeinginan untuk berpisah dari Sunda Kecil. Pendapatan masyarakat yang masih sangat rendah dengan sumber daya alam yang sangat minim. Tapi toh para pendahulu tetap berkeinginan untuk berdiri sendiri.
Bila melihat kondisi awal kelahiran dari Provinsi NTT, tentunya kondisi saat ini sudah cukup jauh dari awal-awal berdirinya provinsi ini. Walau demikian, kita juga harus mengakui bahwa kondisi saat ini juga belum terlalu membawa masyarakat NTT hidup berkecukupan.
Masih banyak rakyat NTT yang terbelit kemiskinan, dirundung masalah stunting yang dari tahun ke tahun belum menurun secara signifikan. Belum lagi masalah kualitas tenaga kerja yang dinilai kurang berkualitas dibandingkan yang lainnya.
• Kolaborasi Global Wakaf-ACT bersama BNI Sekuritas dan BEI di Sekolah Pasar Modal Syariah
Oleh karena itu, kita harus sepakat dengan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi ketika menyampaikan Pidato Radio menjelang HUT ke -61 Provinsi NTT, Rabu (18/12/2019) di Kantor Gubernur NTT.
Menurut Wagub Josef, untuk membangun Provinsi NTT harus dengan cara yang luar biasa. Pembangunan perlu dilakukan dengan semangat dan lompatan-lompatan agar NTT dapat keluar dari penilaian-penilaian negatid selama ini.
Membangun NTT tidak bisa hanya bekerja sendiri-sendiri dan biasa-biasa saja, melainkan perlu dilakukan dengan cara-cara yang luar biasa. Dengan berbagai lompatan tersebut maka kemajuan yang berarti dapat diraih dan diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan dan martabat masyarakat NTT.
Tekad dari pendahulu ketika NTT berpisah dari Sunda Kecil ini terus disuarakan para pemimpin di NTT. Proses pembangunan terus berjalan, kendati keinginan untuk segera mengeluarkan rakyat NTT dari kemiskinan masih belum tercapai.
Tetapi kita berkeinginan dalam kebersamaan antara seluruh lapisan masyarakat dengan dirigennya pemimpin kita baik itu gubernur, bupati, walikota, camat hingga lurah dan kepala desa maka NTT akan cepat keluar dari belitan kemiskinan.
Irama yang sama ini sepertinya belum terlalu terlihat di NTT ini. Keinginan Gubernur dan Wagub NTT untuk segera meretas NTT dari kemiskinan ini ditangkap berbeda oleh bupati/walikota di NTT.
Masih ada bupati yang terkesan jalan ditempat, kalau tidak mau dibilang apatis. Cara kerja seperti ini yang segera diretas. Oleh karena itu, di HUT ke-61 ini kita mendorong untuk menjadikan momen ini sebagai hari untuk melahirkan komitmen baru untuk membangun NTT dalam kebersamaan sehingga segera keluar dari kemiskinan. Tanpa itu rasanya kita akan tetap tertinggal. (*)