Donald Trump Dimakzulkan DPR Amerika, Ini Dugaan Kesalahan dan Awal Mula Niat Pecat Presiden
Donald Trump Dimakzulkan DPR Amerika, Ini Dugaan Kesalahan dan Awal Mula Niat Pecat Presiden
Dalam transkrip yang dirilis dalam bentuk ringkasan dan bukan kata per kata, mengonfirmasi bahwa Trump meminta pemerintah Ukraina untuk menyelidiki saingan politiknya, Joe Biden.
Dikutip dari Kompas.com, 26 September 2019, dokumen transkrip sepanjang lima halaman itu merupakan ringkasan pembicaraan Trump dengan Zelensky.
Trump juga diduga sengaja menahan bantuan militer kepada Ukraina senilai 400 juta dollar AS, atau Rp 5,6 triliun.
3. 3 Oktober 2019
Kali ini, Presiden AS Donald Trump secara terang-terangan mengatakan, dia ingin agar China dan Ukraina melakukan penyelidikan terhadap mantan wakil presiden AS Joe Biden.
Pernyataan mengejutkan itu memperkuat dugaan yang sedang diselidiki dalam upaya pemakzulan Trump.
4. 6 Oktober 2019
Kasus tersebut semakin berkembang setelah seorang pengacara mengklaim bahwa ada informan kedua yang muncul dan mengaku memiliki informasi tentang penyelidikan pemakzulan Trump.
Klaim adanya informan kedua dalam penyelidikan Pemakzulan Trump ini sebelumnya telah diisyaratkan oleh wakil penasihat Zaid, Andrew Bakaj, yang mengatakan bahwa perusahaannya dan timnya mewakili "beberapa pelapor".
Sebelumnya, penyelidikan terhadap Donald Trump menguak karena adanya pelapor atau whistleblower

5. 3 Desember 2019
Kasus tersebut mulai memperlihatkan titik terang saat Komite Intelijen DPR AS merilis laporan bertajuk, "The Trump-Ukraine Impeachment Inquiry Report" pada Selasa (3/12/2019).
Dikutip dari Kompas.com, 4 Desember 2019, laporan tersebut menyebutkan, Presiden Trump menggunakan skema yang menumbangkan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional demi motif kampanyenya.
Dikatakan, presiden 73 tahun itu meminta bantuan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengumumkan penyelidikan terhadap Joe Biden.
6. 18 Desember 2019