Liga 1 2019
Ada di Bandung Tempat Persib Bandung, Ini Alasan Makan Konate Betah Main Sepak Bola di Indonesia
Mantan Pemain Persib Bandung Makan Konate yang kin i bermain untuk Arema FC, kerasan bermain sepak bola di Indonesia karena dua alasan.
POS KUPANG.COM--– Mantan Pemain Persib Bandung Makan Konate yang kin i bermain untuk Arema FC, kerasan bermain sepak bola di Indonesia karena dua alasan.
Makan Konate betah di Indonesia karena di sini, dia bisa menemukan Masjid untuk beribadah.
Sebab, Makan Konate adalah seorang muslim.
”Sebagai muslim, saya senang di Indonesia karena banyak Masjid. Itu salah satu yang membuat saya betah,” ujar Makan Konate, dikutip dari laman Bolasport.com
Kedua, Makan Konate menemukan semangat pada masyarakat Indonesia yang sangat gemar dengan sepak bola.
Bukan hanya kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 yang ramai oleh penonton, pertandingan tarkam pun banyak pentontonnya.
”Di sini, selain Liga 1, Liga 2, atau Liga 3, pertandingan sepak bola tarkam (antar kampung) saja ramai,” ujar Makan Konate.
”Itu membuat saya selalu semangat dan menikmati karier bersama klub-klub Indonesia.”
Dua alasan Makan Konate itu juga ada di Bandung, homebase klub Persib Bandung.
Kota Bandung adalah kota dengan mayoritas berpenduduk Muslim, bahkan Jawa Barat banyak daerah yang dikenal sebagai kota para wali. Maka, sudah pasti banyak ditemukan Masjid di Bandung atau daerah lain di Jawa Barat.
Soal pendukung sepak bola, tidak perlu diragukan.
Bobotoh adalah pendukung fanatik Persib Bandung.
Gelandang Arema FC, Makan Konate, yang Juga Eks Pemain Persib Bandung. (Bolasport.com/ Suci Rahayu)
Pernah Bawa Persib Bandung Juara Liga
Gelandang serang asing Arema FC, Makan Konate mengungkapkan alasan kerasan berkarier di Indonesia pada Rabu (6/11/2019) malam.
Sebelum menemui fan Arema FC dalam acara yang dilaksanakan Shopee dengan tajuk ”Nongkrong Bareng Aremania”, Makan Konate mengungkapkan hal itu.
Pesepak bola asal Mali ini mengakui, sebelumnya belum terlalu mengenal Indonesia pada 2012 atau sebelum masuk negeri ini.
Meski sudah meninggalkan negaranya dan bermain di luar Mali, Makan Konate sebelum ke Indonesia juga bermain di salah satu negara Afrika, benua yang sama dengan negaranya.
Ya, Makan Konate membela klub Liga Libya, Alakhdhar selama semusim pada 2011-2012.
”Saya main di Libya, lalu negara itu perang dan saya pun pulang ke Mali,” ujar Makan kepada BolaSport.com dan sejumlah media.
Lantas, bagaimana perkenalan Makan Konate dengan Liga Indonesia?
”Saat itu, ada eks pesepak bola asal Mali yang sudah jadi WNI (Warga Negara Indonesia), namanya Mamadou,” ujar Makan.
”Dia yang menawari saya untuk berkarier di Indonesia. Saya pun pergi ke sini dan menjalani sejumlah pertandingan lalu dapat rezeki gabung PSPS (Riau),” tuturnya.

Setelah setengah musim membela PSPS, Makan pindah ke Barito Putera pada 2013.
Masuk musim 2014, Makan gabung Persib dan membawa Maung Bandung menjuarai Indonesia Super League (ISL).
Setelah itu, dia sempat ke Malaysia gabung T-Team FC (kini Terengganu FC II).
Sekitar satu setengan musim di Negeri Jiran, Makan cedera dan saat pulih kembali ke Indonesia gabung Sriwijaya FC pada 2018.
Setengah musim main untuk Sriwijaya FC, pemain berusia 27 tahun ini pindah ke Arema FC sampai 2019.
Dari semua kariernya di Liga Indonesia selama ini, Makan mengaku betah tinggal dan bekerja di negeri ini.
