Seorang Pria Uganda Joe Rwamirama Mengaku Bisa Bunuh Nyamuk dengan Kentut, Ini Fakta Sebenarnya
Pekan ini beredar pemberitaan tentang seorang pria di Uganda yang mengaku bisa membunuh nyamuk menggunakan kentut.
"Semua artikel di situ kami adakan bagi orang dewasa yang suka dengan humor-humor gelap," tulis Ihlayanews sebagai disclaimer.
Artikel itu kemudian dipublikasikan oleh Newsbreak dan Talk of Najia, yang segera beredar di berbagai media dunia.
Dalam realitasnya, foto yang menampilkan seorang pria sebagai Joe Rwamirama diambil oleh Reuters pada Juli 2019.
Caption yang benar adalah "pekerja kesehatan memeriksa temperatur seorang pria sebagai bagian dari pemindaian ebola di Rumah Sakit Umum Goma, Republik Demokratik Kongo, pada 15 Juli 2019".
Adalah Newshub yang pertama kali merilis laporan bahwa itu hoaks, dengan New Zealand Herald segera menghapusnya.
Kenapa Bunyi Kentut Berbeda?
Berada di keramaian dan tiba-tiba kentut, rasanya sungguh tidak nyaman dan memalukan. Apalagi kalau bau busuknya tercium atau suaranya terdengar keras.

Jika diingat, kentut memiliki beragam bunyi dan bau. Mengapa hal itu terjadi?
Proses alamiah
Pertama, perlu disadari kentut adalah hal normal yang dilakukan oleh semua orang.
Kentut sendiri merupakan tanda yang diberikan tubuh bahwa sistem pencernaan kita berfungsi dengan baik.
Namun, tidak semua kentut sama. Ada yang tidak memiliki suara tapi bau busuknya sangat tajam, ada juga yang bunyinya sangat keras tapi tidak berbau.
Menurut ahli gastroenterology dari Universitas Michigan Medicine Gastroenterology Clinic, manusia menyimpan rata-rata 1,5 liter gas pada saluran pencernaannya setiap hari.
Dalam sehari, manusia bisa kentut sebanyak 14 sampai 23 kali dan cenderung tidak berbau.
Bunyi kentut