News

Tragis, Puting Beliung Mengganas Copot Tujuh Atap Rumah Penduduk di Kabupaten Sumba Tengah

Puting Beliung tidak hanya merobohkan atap gedung kantor bupati tetapi juga menerbangkan tujuh atap rumah milik warga Sumba Tengah.

Penulis: Petrus Piter | Editor: Benny Dasman
ISTIMEWA
Kondisi setelah diterpa angin kencang 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Petrus Piter

POS KUPANG, COM, WAIBAKUL - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Tengah, Umbu Karay Rajamuda, mengakui hujan deras dan angin puting neliung yang melanda daerah itu, Jumat (6/12/2019) siang, tidak hanya merobohkan atap gedung kantor bupati tetapi juga menerbangkan tujuh atap rumah milik warga Sumba Tengah.

Tujuh atap yang dicopot angin itu, tiga di antaranya di Desa Susu Wendewa, Oleh Ate dan Weeluri, Kecamatan Mamboro. Satu rumah warga di SP1 (translok) Kecamatan Katikutana Selatan, tiga rumah di Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat yakni Desa Wairasa, Umbu Langang dan Umbu Jodu.

"Data ini belum final karena masih ada staf yang bertugas mendata di lapangan," ujar Umbu Karay di Kantor Bupati Sumba Tengah, Sabtu (7/12/2019).

Terhadap tujuh korban kerusakan atap rumah itu, Umbu Karay segera menurunkan bantuan berupa seng dan paku serta bantuan lainya agar warga bisa membuat hunian sementara.

"Harapannya, Senin (9/12/2019), bantuan diserahkan kepada warga korban bencana alam itu," terang Umbu Karay.

Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus SK Limu, di rumah jabatan, Sabtu (7/12/2019) sore, mengatakan, pemerintah siap membantu warga untuk membangun kembali rumahnya yang rusak.

"Untuk penanganan sementara, pemerintah dalam hal ini BPBD, akan menurunkan bantuan seng, paku dan lain-lain agar warga bisa membangun hunian sementara," ujar Bupati Paul.

Pindahkan Dokumen
Kepala Bagian Umum Setda Sumba Tengah, Umbu Djanga, memimpin staf memindahkan semua dokumen yang tersimpan di ruang kerja bupati, wakil bupati, sekretaris daerah dan bagian umum ke rumah jabatan bupati, wakil bupati dan sekda.

Langkah itu dilakukan karena empat ruangan itu mengalami dampak paling parah akibat atap gedung Kantor Bupati Sumba Tengah roboh diterpa angin kencang, Jumat (6/12/2019) sore.

Disaksikan Pos Kupang, Sabtu (7/12/2019), terlihat Umbu Djanga bersama sejumlah staf memindahkan semua dokumen administrasi pemerintahan berupa bundelan maupun lainnya tersimpan dalam map dari dalam lemari ruang kerja di empat ruangan kerja yakni ruang kerja bupati, wakil bupati, sekda dan kabag umum.

Selanjutnya dokumen tersebut diangkut menggunakan beberapa mobil menuju rumah jabatan bupati, wakil bupati dan sekda.
Selain itu, para pegawai juga mengangkut kursi dan meja kerja di empat ruangan kerja itu.

Kepada wartawan, Umbu Djanga, mengatakan, semua dokumen, kursi dan meja kerja dipindahkan karena untuk sementara bupati dan wakil bupati serta sekda berkantor sementara di rumah jabatan masing-masing.

Seperti disaksikan Pos Kupang, kondisi empat ruang kerja itu praktis tidak dapat digunakan. Hal itu karena atap gedung bangunan utama kantor bupati roboh menyebabkan pula plafon jatuh berserahkan di lanti. Atap gedung dengan menggunakan rangka baja ringan itu mudah jebol akibat tidak mampu menahan derasnya angin puting beliung, Jumat (6/12/2019) sore.

Kondisi itu juga diperparah karena balok atap bangunan itu juga patah. Sedangkan ruangan kerja lainnya seperti Bagian Humas, Ekonomi dan lain-lain tampak utuh. *

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved