Berita Pendidikan
Begini Pernyataan Kadis P dan K Kota Kupang Dumuliahi Djami untuk Sekolah
Dumuliahi Djami, mengatakan pihaknya akan mendorong sekolah-sekolah di Kota Kupang agar memperkenalkan budaya NTT.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Kepala Dinas Pendikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, mengatakan pihaknya akan mendorong sekolah-sekolah di Kota Kupang agar memperkenalkan budaya NTT kepada para siswa-siswi.
Budaya daerah yang diperkenalkan adalah tarian daerah dan tenun.
Hal itu disampaikan Dumuliahi Djami kepada Pos Kupang, Selasa (9/12/2019).
• SDI Liliba Sebagai Induk LPKA, Ini Yang Dilakukan Siswa dan Guru di Lapas Anak
Dumuliahi mengatakan, di era perkembangan teknologi dan informasi yang pesat saat ini, generasi muda lebih cenderung menghabiskan waktu dengan gadget dan mengkonsumsi berbagai informasi dari luar sehingga lupa akan seni dan budaya daerah sendiri.
"Anak-anak kita saat ini kerena internet, mempunyai gadget, mereka lebih tertarik menikmati tontonan modern dari luar, dan lupa kalau kita mempunyai seni dan kebudayaan yang harus dilestarikan.
Dan, hal ini tentu menjadi tangung jawab kita semua mewarisi budaya kita kepada mereka," katanya.
• Komedian Senior Ini Nikahi Gadis yang Baru Lulus SMA, Pernikahan Pertama Kandas Cuma Setahun Doang
Menurut Dumuliahi, tahun 2020, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang akan berkoordinasi dengan sekolah dan masyarakat memperkenalkan seni dan budaya NTT kepada siswa.
Menurutnya, di sekolah-sekolah akan ada pembinaan khusus bagi siswa-siswi untuk seni dan budaya.
"Kami akan membuat sekolah sesuai dengan budaya, jadi misalnya kita rencana ada sekolah-sekokah tertentu punya spesifikasi pada tarian Sabu, Rote atau Flores, Sumba, Alor dan lain-lain," katanya.
Untuk itu, kata dia, perlu ada guru yang betul-betul fasih dan paham soal seni dan budaya NTT.
• Gila! Saking Besar dan Mewahnya Rumah, Artis dan Aktor Ini Punya 25 ART Habiskan 40 Juta untuk Gaji
Selain itu, katanya, bisa berkoordinasi dengan masyarakat sekitar yang mempunyai kemampuan dan bisa melatih serta memberi pelajaran yang baik kepada siswa.
"Kami memang tidak memiliki anggaran yang cukup tapi tidak selamanya berpatok pada anggaran, kami akan melakukan pendekatan yang baik dengan masyarakat," katanya. (*)