Festival Seni dan Budaya Mahasiswa PGSD Undana Banjir Apresiasi

Festival Seni dan Budaya Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/RYAN NONG
Dekan FKIP Undana Melki Taneo mengapresiasi mahasiswa saat mengunjungi stand pameran pada Festival Seni dan Budaya Mahasiswa PGSD Undana pada Sabtu (7/12/2019). 

Festival Seni dan Budaya Mahasiswa PGSD Undana Banjir Apresiasi

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Festival Seni dan Budaya Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang menuai pujian. 

Apresiasi terhadap Festival yang berlangsung di halaman Kampus PGSD Undana Walikota Kupang pada Jumat (6/12/2019) ini tak hanya datang dari mahasiswa tetapi juga datang dari pihak kampus. 

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Melki Taneo kepada POS-KUPANG.COM mengatakan, Festival Seni Budaya yang mengusung tema "Milenial Merespon Budaya" itu luar biasa dan sangat membanggakan. 

"Sebagian Dekan Fakultas saya mengapresiasi dan bangga. Karena teman teman mahasiswa yang didukung Ketua Prodi, sekretaris dan para dosen mampu mewujudkan ide cemerlang dalam karya yang kaya dalam festival budaya," katanya. 

Ia mengatakan, ketika mahasiswa dan dosen memiliki pemikiran yang sama bahwa materi perkuliahan tidak hanya habis pada tataran teoritis konseptual tetapi dirumuskan dengan baik dalam bentuknya praktik maka hal tersebut harus didukung. 

Kegiatan festival sendiri, jelasnya, merupakan implementasi pembelajaran kelas dari mata kuliah lintas budaya, mata kuliah seni musik dan mata kuliah yang terkait kebudayaan. 

Menurutnya, dengan kegiatan tersebut, para mahasiswa telah mematahkan stigma dan pandangan negatif sebagian masyarakat yang memandang mahasiswa sebagai kaum milenial yang tidak memahami budaya. 

"Ada sebuah kesan mahasiswa berada pada masa milenial, dengan tuntutan dan mobilitas, ada stigma bahwa mereka tidak mengerti kebudayaan. Dengan ini, mereka tunjukan bahwa image itu tidak pas," ucap Taneo.

Kesepakatan dan komitmen yang dituangkan dalam bentuk kegiatan tersebut, lanjutnya menunjukkan karakter mahasiswa sebagai calon guru yang inovatif, kreatif dan menghargai nilai budaya. Selain itu, juga menguatkan suasana keakraban dan persaudaraan yang rekat di antara mahasiswa maupun mahasiswa dengan para dosen. 

Ia juga mengharapkan kegiatan dapat diadakan secara periodik dan kontinyu. Ia bahkan berjanji akan mendukung penuh dan memberi ruang kepada mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dalam kegiatan kegiatan serupa di masa mendatang. 

Harapan kita, kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, kami mendorong teman-teman mahasiswa mengembangkan kreativitas. Kami siapkan wadahnya," pungkas Taneo. 

Ketua Panitia Rini Andrian Benu (20), menjelaskan, Festival seni budaya tersebut merupakan ujian mata kuliah Lintas Budaya yang diimplementasikan dalam bentuk kegiatan. 

Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa semester V yang berjumlah 250 orang. Bentuk kegiatan, katanya, terdiri dari pameran seni dan budaya, fashion show budaya, talkshow bersama Putri Pariwisata 2016 dan Mister NTT 2019 serta pentas lagu daerah yang dipusatkan di halaman gedung PGSD FKIP Undana. 

Untuk stand pada pameran budaya, jelasnya, ditanggung oleh masing-masing kelas. Tiap kelas memamerkan berbagai hasil karya kebudayaan seperti kain adat, aksesoris,  hasil kerajinan tangan serta makanan lokal. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved