Lapis Moringa Diluncurkan Pertengahan Desember Dengan Tiga Varian Rasa

Lapis Moringa akan diluncurkan pada pertengahan Desember 2019 dengan tiga varian rasa. Saat diluncurkan ada harga pro,o

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Hermina Pello
istimewa
Lapis Moringa 

POS-KUPANG.COM | KUPANG  - NTT kaya dengan produk-produk lokal. Namun belum banyak masyarakat NTT terutama anak muda NTT menangkap peluang untuk menjadi enterpreneur dengan memanfaatkan produk-produk lokal.

Salah satunya dengan mengembangkan produk unggulan daun kelor atau bahasa latin disebut Moringa Oleifera, dari yang tidak bernilai menjadi sesuatu yang sangat bernilai harganya.

Apalagi moringa mempunyai banyak sekali manfaat yang luar biasa dari sisi kesehatan seperti anti cancer, diabet, antioksidan yang sangat tinggi, bahkan untuk anak-anakpun kalsiumnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan susu.

Melihat manfaat yang luar biasa daripada moringa ini, maka dr Andree Hartanto, melahirkan ide baru dengan menghasilkan sesuatu yang berbeda dan belum pernah ada di NTT ini.

Data Statistik Tunjukan NTT Masih Impor Kopi dari Timor Leste

PLTB Oelbubuk Akan Hasilkan 20 MW, Mulai Operasi Tahun 2022

"Kebetulan saya juga suka kuliner, suka coba makanan. Saya ingin orang kalau datang ke NTT, tidak hanya membawa pulang kain tenun, se'i dan pernak-pernik saja. Tentu orang kan ingin sesuatu yang baru dan belum pernah ada. Jadi saya hadirkan konsep yang baru tapi sehat. Maka lahirlah suatu lapis dengan bahan dasar kelor maka disebut lapis moringa," kata Owner La Moringa tersebut, Selasa (3/12/2019).

Lapis Moringa, kata dr Andree, dikeluarkan dari produk La Moringa. Dimana La Moringa akan mengeluarkan banyak produk oleh-oleh dan semuanya dari bahan dasar kelor.

Ia menyebutkan daun kelor berdasarkan data medis mempunyai dua kali protein lebih tinggi daripada yoghurt, empat kali lebih tinggi vitamin dari wortel, tiga kali lebih tinggi kalium daripada pisang, empat kali lebih tinggi kalsiumnya dari susu dan tujuh kali vitaminnya lebih tinggi dari jeruk.

"Bayangkan ini sesuatu yang sangat bagus yang Tuhan anugerahi untuk NTT tapi tidak dikembangkan. Maka dibuatlah sesuatu yang belum pernah ada," terangnya.

Terkait bahan baku, dikatakannya, bekerja sama dengan petani lokal di NTT karena ia ingin memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

"Kami gunakan daun segar. Kami juga sedang siapkan perkebunan khusus kelor. Agar produknya bisa semakin banyak sehingga produk lokal bisa dijual secara nasional dan internasional," ujarnya.
Ia juga ingin mendorong anak muda menjadi enterpreneur, tidak hanya mau menjadi PNS saja.

Enterpreneur dari no value menjadi value. No value menjadi more value, mungkin kelor selama ini tidak berharga no value, bagaimana bisa dikembangkan menjadi more value.

Usaha yang baru dirintisnya ini masih dalam bentuk home industri dengan memperkerjakan delapan orang karyawan.

Kedepan akan melihat demand pasar, bila meningkat maka akan lebih banyak lagi karyawan yang direkrut pada usahanya ini.

"Tahun depan kita akan mengikuti pameran di Singapura pada Food and Beverage Hospitality Asia dan bila Tuhan ijinkan pada November tahun depan bersama Pemerintah NTT di Shang Hai China," tuturnya.

Kedepan, lanjutnya, juga telah dipikirkan bagaimana Lapis Moringa bisa bertahan lama di luar negeri, maka dilakukanlah teknologi inovasi pangan dengan packing yang baik agar tidak mudah berjamur dan tanpa menggunakan bahan pengawet.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved