Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya Dirundung Kesedihan
Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya Dirundung Kesedihan Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya Dirundung Kesedihan
Penulis: Ryan Nong | Editor: Alfred Dama
Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya Dirundung Kesedihan
POS KUPANG.COM -- FRANS Lebu Raya menjabat Gubernur NTT selama 10 tahun.
Di penghujung periode kedua kepemimpinannya, namanya dikaitkan dengan dugaan kasus korupsi pembangunan Fasilitas Pameran Kawasan NTT Fair
Suami Lusia Adinda ini telah diperiksa jaksa Kejaksaan Tinggi NTT.
Ia juga dihadirkan sebagai saksi untuk para terdakwa dalam persidangan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Kupang.
Seperti apa perasaannya saat ini?
Bagaimana dukungan dari keluarga dan sahabat? Apa kesibukannya selepas menjabat Gubernur NTT? Wartawan Pos Kupang Ryan Nong mewawancarai Frans Lebu Raya usai bersaksi di sidang Pengadilan Tipikor Kupang, Kamis (28/11/2019). Berikut petikannya:
Bagaimana perasaan Anda saat ini?
Ya...saya sedih saja. Setelah memimpin daerah ini selama 20 tahun, termasuk sepuluh tahun menjadi gubernur, setelah selesai semuanya kok ada masalah. Sebagai manusia saya sedih. Tapi ya sudah, saya ikuti prosesnya.
Apakah kesedihan itu menggangu aktivitas Anda?
Saya tetap menjalanknan aktifitas. Sekarang kadang di Bali, kadang di sini (Kupang).
Apa kesibukan Anda?
Sekarang ya lihat anak-anak dan urus warung.
Seperti apa dukungan keluarga dan sahabat terhadap Anda?
Kalau yang loyal itu keluarga, tentu. Dan, keluarga besar dari Lamaholot dan Adonara mereka memberi dukungan. Saya menduga saya sendiri, tetapi ternyata dari anak muda sampai orang orang tua memberi dukungan moral. Biasanya kalau kena kasus, orang menjauh tetapi ini justru keluarga, keluarga besar mereka datang. Saya sedih karena itu. Tapi saya merasa kuat karena dukungan itu.
Saya percaya masih ada banyak orang yang mendukung diam-diam juga. Karena banyak orang tau tentang siapa saya. Dalam memimpin saya tidak pernah membuat orang susah. Kecuali kalau tugas memaksa saya untuk pecat orang. Itu tugas paling berat tapi harus saya lakukan untuk menjaga yang lain.

Apa komentar istri dan anak-anak Anda?
Mereka bilang ke saya harus kuat karena kami tahu bapak tidak bersalah. Mereka mengerti apa yang saya lakukan. Saya selalu mensyukuri semua ini, dan saya merasa bahagia melihat NTT semakin baik.
Bisa Anda ceritakan spirit awal proyek NTT Fair?
Saya melihat bahwa dari dulu kita punya tempat pameran di Fatululi, itu tidak terawat dan hanya berfungsi satu kali dalam setahun pada tanggal 17 Agustus. Saya kemudian bermimpi kita punya tempat pameran sehingga kita ajak berbagai daerah untuk pameran disini. Itu spirit awalnya.
Kedua, kita pindahkan keluar untuk menumbuhkan pusat ekonomi baru. Dua semangat ini kemudian kita diskusi dengan DPRD dan disetujui. Kita harap tempat itu bisa dimanfaatkan juga untuk pameran-pameran berskala nasional. Tidak boleh hanya sekali setahun tapi berguna terus.
Setelah anggaran ditetapkan proses teknis dilakukan oleh dinas. Sebagai gubernur saya mengarahkan bahwa proses untuk mencari penyedia jasa dilakukan sesuai aturan, merekrut yang berkualitas sehingga pekerjaan itu bisa berjalan dengan baik, lancar dan bisa selesai tepat waktu. Saya tidak pernah memberikan arahan untuk memenangkan kontraktor tertentu.
• Megawati Selamatkan Prabowo Subianto Saat jadi Presiden, Marah Panglima TNI
• Rocky Gerung Disuruh Pilih Dua Wanita Cantik, Dian Sastro atau Cania Citta, Ini jawaban Sang Filsuf
• Thalia Onsu Mulai Cemburu Pada Betrand Peto, Protes Lihat Anak Angkat Ruben Onsu Disuapin Sarwendah
Terkait tuduhan Anda intervensi?
Saya selalu menekankan untuk pekerjaan dilakukan sesuai aturan. Selama sepuluh tahun, tanya semua kepala dinas yang pernah membantu saya, saya tidak pernah melakukan intervensi. Saya tidak ingin. Memimpin prinsipnya saya tidak mau merepotkan dan membuat masalah saya punya staf. Saya tidak mau membebani misalnya dengan minta fee dan sebagainya. Sama sekali tidak, nanti dalam prosesnya mereka tidak nyaman.
Anda yang meletakkan batu pertama proyek itu?
Peletakan batu pertama saya diundang. Setelah peletakan batu pertama itu selesai, saya urus persiapan laporan. Satu setengah bulan sebelum selesai (berakhir masa jabatan) saya kan tidak memberikan perhatikan khusus kepada proyek-proyek. Saya kaget, selesai setelah masa jabatan baru ada masalah.