Ketua IDI NTT Sebut Dokter Spesialis Kandungan Lakukan Operasi Sesar Sesuai Indikasi
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang NTT, dr Stef Soka saat ditemui di RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang, Senin (2/12/2019).
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Ketua IDI NTT Sebut Dokter Spesialis Kandungan Lakukan Operasi Sesar Sesuai Indikasi
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang NTT, dr Stef Soka mengatakan, dokter spesialis kandungan melakukan operasi sectio caesarea (sesar) sesuai indikasi yang dialami pasien, Senin (2/12/2019).
Hal tersebut disampaikannya saat diwawancarai terkait pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto yang menyoroti layanan persalinan melalui operasi sesar yang banyak terjadi di hampir seluruh daerah dan mengakibatkan defisit BPJS Kesehatan.
Menkes Terawan Agus Putranto menduga salah satu penyebab defisit BPJS Kesehatan adalah pembengkakan biaya klaim kepada rumah sakit. Pembengkakan biaya klaim ini diduga disebabkan oleh karena tindakan dokter kepada pasien yang dilakukan secara 'berlebihan'.
"Mungkin Menkes ingin mengingatkan semua, bukan hanya dokter, akan tetapi rumah sakit, dokter, farmasi dan semuanya yang terlibat dalam pelayanan terkait pelayanan BPJS untuk lebih efisien dalam kaitannya dengan klaim BPJS. Mungkin Menkes melihat satu aspek seperti sectio, ada juga operasi jantung dan lainnya," katanya saat ditemui di RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang.
"Dan saya pikir teman-teman dokter spesialis kebidanan dan kandungan dan berusaha memberikan tindakan sectio sesuai indikasi," jelasnya.
Dijelaskannya, operasi merupakan tindakan beresiko dan pihak dokter tentunya tidak ingin menempatkan pasien pada kondisi beresiko itu.
"Saya yakin dokter tidak menempatkan pasien pada kondisi beresiko, apalagi saat ini masyarakat sudah melek hukum tentunya menjadi pertimbangan bagi dokter dalam mengambil tindakan," tegasnya.
Diakuinya, semakin tinggi angka operasi sectio akan berdampak pada pembiayaan akan semakin besar.
Menkes Terawan Agus Putranto, menurut dr Stef, melalui pernyataannya berharap agar semua komponen pelayanan kesehatan di Indonesia lebih optimal, efisien dan selektif memberikan pelayanan.
"Karena selain mutu, harus juga harus dipentingkan efisiensi, makanya ada kendali mutu dan kendali biaya harus tetap dipegang," ujarnya.
Berdasarkan data yang dimilikinya, jumlah dokter spesialis kandungan di NTT berjumlah sekitar 50an orang dan tersebar merata di Provinsi NTT, terkecuali di Kabupaten Sabu Raijua.
Pihaknya juga menyarankan kepada para dokter spesialis kandungan agar lebih maksimal mulai dari proses pemeriksaan awal hingga proses kehamilan.
Sehingga hal-hal yang berkaitan dengan deteksi kehamilan beresiko tinggi dapat dideteksi sedini mungkin dan tidak sampai berlanjut pada kondisi yang berat dan membutuhkan operasi sectio.
• Sambut Hari Bakti PU ke-74, Aneka Kegiatan di Gelar di NTT
• Gunakan Sandal Jepit Wabup Army Kunjungi Sekertariat Forwan TTS
"Dan untuk teman-teman. Agar lebih selektif lakukan operasi sectio pada ibu Hamil. Karena bukan hanya masalah berkaitan dengan biaya yang tinggi tapi kita butuh kontinuitas dan pelayanan," katanya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)
