DPRD TTS Minta Pemda Perketat Pengawasan Makanan

Ketua Fraksi PKB DPRD TTS, Roy Baby meminta agar Pemda TTS memperketat pengawasan makanan

Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Dion Kota
Ketua Fraksi PKB DPRD TTS, Roy Babys 

POS-KUPANG.COM | SOE - Ketua Fraksi PKB DPRD TTS, Roy Baby meminta agar Pemda TTS memperketat pengawasan makanan untuk mencegah makanan yang ekspayer beredar.

Selain itu, untuk penanganan para korban keracunan di Desa Oe'ekam, Kecamatan Noebeba, dirinya meminta agar para petugas kesehatan bisa stand by berada di posko hingga kondisi para korban membaik dan diijinkan pulang.

"Penyebab pasti keracunan ini dari mana kita masih harus menunggu hasil pemeriksaan lab. Namun, jika nantinya dari hasil pemeriksaan lab penyebabnya memang dari makanan maka kita minta Pemda untuk lebih memperketat pengawasan makanan. Agar makanan yang ekspayer tidak lagi beredar," pintanya.

Ibu Rumah Tangga di NTT Tertinggi Pengidap HIV/AIDS

Ketua Fraksi Hanura yang juga ketua komisi IV DPRD TTS, Marthen Tualaka meminta agar Dinas Kesehatan melakukan penanganan yang maksimal kepada para korban keracunan makanan. Hal ini untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.

Selain itu, dirinya meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan sosialisasi terhadap masyarakat tentang pola hidup bersih agar kasus keracunan tidak terjadi lagi.

"Jika memang statusnya KLB maka penangan dari dinas kesehatan harus maksimal agar tidak sampai menjadi korban. Jika ada pasien yang emergency kita minta agar segera dibawa ke rumah sakit untuk penangan lebih lanjut," pinta Marthen.

Alfons: Pinjaman Solusi Atasi Masalah Anggaran Pembangunan Infrastruktur Jalan Tapi?

Untuk diketahui, sebanyak 99 warga Desa Oe'ekam, Kecamatan Noebeba mengalami keracunan makanan pasca mengikuti acara pesta pernikahan Sinta dan Decky Nenoliu di Dusun 1 Desa Oe'ekam, Jumat (29/11/2019) malam.

Para korban yang umumkan mengalami gejalah pusing, muntah-muntah, diare hingga sesak napas saat ini dirawat di Pustu dan Posyandu Desa Oe'ekam.

Yovi Baok (28) salah satu korban keracunan menceritakan, dirinya mulai mengalami gejala keracunan sekitar Sabtu (30/11/2019) pukul 01.00 WITA.

Beberapa saat setelah tiba di rumah, seusai menghadiri acara pesta pernikahan, dirinya mulai merasa pusing dan muntah-muntah. Tak lama berselang, dirinya mengalami diare yang membuat tubuhnya lemah.

Dirinya baru mengetahui jika dirinya mengalami keracunan makanan saat petugas kesehatan dari Puskesmas Noebeba mendatangi rumahnya dan membawanya ke Pustu. (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved