Fokus Group Discussion UT: Grand Design dan Mimpi Masa Depan UT 2045
Fokus Group Discussion Universitas Terbuka: Grand Design dan Mimpi Masa Depan UT 2045
Penulis: PosKupang | Editor: Kanis Jehola
Fokus Group Discussion Universitas Terbuka: Grand Design dan Mimpi Masa Depan UT 2045
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Tujuan Fokus Group Discussion ( FGD ) bertajuk ' Stakeholders Dialogue ' adalah berusaha menyerap informasi, keinginan, grand design dan mimpi masa depan UT pada tahun 2045
" Tujuan FGD mengali, menyerap informasi dan keinginan masyarakat NTT dalam rangka menyusun Grand Desain; menyusun mimpi masa depan Universitas Terbuka ( UT ) teristiwa di tahun 2045 agar selain cocok dan sesuai dengan kebutuhan lingkungan yang terus berubah tanpa meninggalkan misi utama Universitas Terbuka ( UT ) dalam rangka memperluas daya jangkau, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati pendidikan tinggi khususnya bagi mereka yang tidak terjangkau melalui pendidikan tatap muka, " Ucap Dekan Fakultas Ekonomi UT, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, SE. M.SI, Kamis, ( 29/11/2019) di Hotel Sotis Kupang.
• Pangkas Rambut Digital Talepo Cuts Hadir di Kota Kupang
Setiap institusi pendidikan tatap muka maupun jarak jauh tentunya memiliki kendala maupun persoalan. Spesifikasi yang menjadi substansi kendala yang dihadapi Universitas Terbuka antara lain :
Pertama, dalam hal sarana dan prasarana pendukung yang tidak semuanya dalam kendali UT. Jadi, ketika kami ingin mempercepat proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan e-learning atau digital lernning, kami mempunyai kendala di infrastruktur.
Namun, dalam rangkaian acara wisuda UT yang terakhir Kepala Staff Kepresidenan, Moeldoko memberikan support yang luar biasa agar infrastruktur khususnya bagi daerah yang sulit dijangkau jaringan internet dan informasi akan dipercepat.
• Bhakti Sosial Bhayangkari Daerah NTT, Gugah Kepedulian Anak dan Remaja Pulau Komodo
Kedua, jangkauan kami sangat luas dan kecepatan teknologi informasi sangat cepat. Nah, ini yang harus terus di-update, sementara SDM kami terus mengejar baik secara kuantitative maupun kualitatif. Jika dilihat dari teori capacity Building, kami juga harus meningkatkan kapasitas organisasi agar cocok dengan kehidupan 4.0 dan masyarakat 5.0 yang berbasis teknologi informasi. Mungkin ke depan kami perlu merancang teknologi pembelajaran yang betul-betul pas dan cocok di masanya dengan hal yang bersifat clerikal rutinitas bisa digantikan dengan teknologi. Namun, sifat transfer karakter, transfer ilmu pengetahuan; kita tetap mengandalkan SDM para dosen kami yang unggul dengan berbasis pada prinsip resource sharing, pendidik-pendidik dan dosen terbaik dari berbagai perguruan tinggi kami ajak untuk bekerjasama dengan kami untuk bisa membongkar bahan pembelajaran dan ujian berkualitas sehingga kualitas bisa terjamin, Ucap Prof. Ali.
Lebih lanjut dikatakan Prof. Ali, Keunikan yang membedakan UT dari Universitas lain.
Pertama, dari segi iptek, bahwa mahasiswa kami tidak masuk ke UT melalui tes; mereka bisa masuk kapan saja dengan bermodalkan ijasah setara SMA. Tetapi, kami harus memroses sedemikian rupa sehingga lulusan dari sini dapat sejajajar dengan perguruan tinggi tatap muka.
Kedua, kami menggunakan sistem pembelajaran distance learning, di mana pembelajar dan sumber belajar difasilitasi oleh media dan tidak dilakukan langsung oleh dosen di depan kelas. Jika ada kekeliruan, tidak bisa dilakukan saat itu, kami harus mencari solusi agar perubahan-perubahan bisa diikuti secara cepat, melalui informasi ini maka ketika terjadi perubahan yang kami rancang itu juga bisa diikuti oleh mahasiswa. Jadi, kami memfasilitasinya dengan bahan ajar. Oleh sebab itu, bahan ajar kami tidak boleh ada kesalahan, harus update sementara proses untuk mengembangkan bahan ajar tidak mudah, butuh sumber daya yang banyak ada ahli kontent, ada ahli desain instruksional, pakar dari bidangnya. Nah, ini semua kami koordinasikan untuk menghasilkan bahan ajar yang berkualitas.
Ketiga, kami mendatangi mahasiswa dan bukan mahasiswa yang mendatangi kampus sehingga UT diadalkan pemerintah untuk menjangkau masyarakat atau anak bangsa yang tidak terjangkau oleh perguruan tinggi tatap muka.
Oleh karena itu, Harapan kami adalah dapat memenuhi semua ekspetasi masyarakat dengan memanfaakan teknologi dan informasi dari berbagai keberlimpahan informasi sehingga literasi yang diharapakan masyarakat modern bisa dipenuhi dan terutama tidak meninggalkan literasi inti yakni literasi sosial, literasi human, high logic, hal ini yang kami gencot habis agar lulusan melek teknologi dan ahli di dalam bidangnya tetapi juga memiliki karakter Indonesia. (Laporan Reporter Pos-Kupang.Com, Vinsen Huler)