Nasib Guru Honorer, Dari Jual Kue, Nyambi Jadi Badut, Hingga Terpaksa Tinggal di Toilet Sekolah

Nasib Guru Honorer, Dari Jual Kue, Nyambi Jadi Badut, Hingga Terpaksa Tinggal di Toilet Sekolah

Editor: Bebet I Hidayat
KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS
Salah seorang guru SMPN 3 Waigete yang sedang mengajar, Senin (1/4/2019). Sembilan guru di SMP ini merupakan guru honorer dengan gaji Rp 85.000 per bulan. 


Guru Honorer di Banten tinggal di toilet sekolah, gaji tiap bulan kecil tak sanggup sewa rumah (Acep Nazmudin/Kompas.com)
 

Namun tahun demi tahun mengajar, status Nining belum naik juga.

Berbagai upaya sudah dia lakukan, termasuk kuliah lagi untuk mendapatkan gelar sarjana.

Nining sempat merasa putus asa dan menyerah.

Apalagi usianya saat ini sudah melebihi batas ambang persyaratan menjadi PNS.

"Anak saya yang kedua sekarang masih sekolah di pesantren, tiap bulan butuh biaya," kata dia.

Sebelum tinggal di toilet sekolah, Nining tadinya tinggal di sebuah rumah petak di dekat sekolah.

Namun dua tahun lalu, rumah tersebut roboh lantaran sudah lapuk.

Tidak ada pilihan lain, bersama suaminya, Ebi Suhaebi (46), dia mengisi ruangan toilet di SDN Karyabuana 3 yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa.

Tempat tersebut dia jadikan tempat tinggal sejak dua tahun lalu.

Nining mengaku tidak bisa menyewa rumah dengan kondisi keuangan yang minim.

Sementara suaminya hanya berkerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu.

Pihak sekolah tadinya sempat melarang, namun akhirnya mengizinkan lantaran tidak ada lagi tempat tinggal untuk Nining dan keluarganya.

"Kepala sekolah bantu beliin kayu, saya dan suami yang bangun, alhamdulillah bisa nyaman tinggal di sini," ujar dia.

Malam Nyari Uang Tambahan Jadi Badut Hantu

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved