Blanko E-KTP Diprioritaskan Bagi yang Baru Mengurus E-KTP
Warga yang baru mengurus E-KTP langsung dilayani dan diberikan E-KTP asli bukan Surat Keterangan (Suket) kependudukan.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Blanko E-KTP Diprioritaskan Bagi yang Baru Mengurus E-KTP
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Nagekeo, Weke Andreas, mengatakan, saat ini pihaknya memprioritaskan Blanko E-KTP bagi warga yang baru mengurus E-KTP (pengurus pemula).
Warga yang baru mengurus E-KTP langsung dilayani dan diberikan E-KTP asli bukan Surat Keterangan (Suket) kependudukan.
Pasalnya jumlah Blanko yang dikirim dari pusat terbatas jumlahnya, hanya mencapai 500 keping blanko.
Sedangkan orang atau warga yang mau mengganti E-KTP karena rusak atau ganti karena nama salah, KTP hilang dan lainnya diberikan Surat Keterangan (Suket) Kependudukan.
"Blanko E-KTP diprioritaskan untuk warga yang baru mengurus E-KTP. Sedangkan yang mau ganti nama, atau rusak itu diberi surat keterangan kependudukan," ungkap Andreas, kepada POS-KUPANG.COM di Mbay, Selasa (26/11/2019).
Andreas menjelaskan jumlah Blanko terbatas dan memang selama ini agak kewalahan karena banyak juga warga yang datang mengurus ulang E-KTP karena ada kesalahan nama dan juga ada yang rusak.
Sehingga mereka datang mengurus ulang. Pihak Dukcapil melayani dengan memberikan Suket dan akan diberikan E-KTP tahun depan. Karena memang jumlah Blanko E-KTP sangat terbatas.
Andreas juga menyebutkan jumlah kunjungan di Dukcapil Nagekeo meningkat sejak awal pendaftaran CPNS.
Banyak warga atau calon pelamar CPNS datang mengurus dokumen kependudukan.
Jaringan Sering Eror
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nagekeo, Paulus Dominikus Sole, SH, menyebutkan, pihaknya terkendala jaringan saat pelayanan dikantor Dukcapil.
Pasalnya setiap pelayanan yang membutuhkan koneksi jaringan internet secara online sering mengalami gangguan. Akibatnya menghambat proses pelayanan. Misalnya mau rekam E-KTP atau mencetak E-KTP terpaksa warga harus rela menunggu.
Sedangkan pelayanan yang tidak membutuhkan jaringan internet berjalan aman dan lancar karena hanya secara manual.
"Kita ini langganan macet soal jaringan. Orang datang mengurus dokumen kependudukan seperti mengurus KTP harus dengan sabar sambil menunggu akses jaringan baik," ungkap Paulus.
Paulus menerangkan ketika jaringan kembali pulih maka pelayanan dilanjutkan dan warga yang mengurus E-KTP harus rela bersabar karena ini memang persoalan jaringan.
Paulus menerangkan dalam kondisi apapun, petugas Dukcapil tetap berada ditempat ketika jaringan eror, karena kadang jaringan eror dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama.
"Saat jaringan bagus mereka langsung dipanggil dan petugas stay terus disini. Ini panggilan hidup, kita harus stay dan harus melayani dengan sungguh. Mereka sabar. Meskipun tidak dapat E-KTP mereka sabar dapatkan Suket," ungkap Paulus.
Paulus mengatakan untuk mempermudah pelayanan, ketika jaringan mengalami gangguan, pihaknya meminta kepada warga untuk tetap bersabar dan jika ingin ke tempat lain untuk mengurus keperluan lain silakan saja.
Asalkan nomor kontak harus disimpan pada staf Dukcapil, ketika jaringan pulih petugas akan menghubungi warga yang mengurus E-KTP.
"Kami catat nomor dan hubungi mereka ketika jaringan pulih. Kita membantu mereka. Kalau jaringan bagus kita layani lagi," ungkap Paulus.
• Ketua Komisi IV DPRD NTT, Agus Lobo : DPRD NTT Dukung Pinjaman Daerah
• Bank Mandiri Gelar Coffee Morning, Simak Harapan GM PLN UIW NTT
Paulus bersyukur untuk beberapa hari terakhir ini semuanya berjalan aman dan lancar. Akses jaringan lumayan bagus membuat pelayanan cepat dan tidak terhambat.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)