Walau Mendapat Penolakan, Bupati Tahun Tetap Pastikan Radio Amanatun Berdiri
maka keduanya meminta agar frekuensi RPD dinaikan sehingga bisa menjangkau wilayah Amanatun.
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
Walau Mendapat Penolakan, Bupati Tahun Tetap Pastikan Radio Amanatun Berdiri
POS KUPANG.COM| SOE -- Walau mendapatkan penolakan dari beberapa anggota DPRD terkait rencana dibangunnya radio Amanatun pada tahun 2020 mendatang, Bupati TTS, Egusem Piether Tahun tetap berkeras untuk merealisasikannya.
Kepada pos kupang.com, Bupati Tahun mengatakan, pembangunan radio Amanatun untuk menjawab kebutuhan informasi pembangunan dan pemerintahan bagi masyarakat Amanatun.
Pasalnya, sejak Indonesia merdeka hingga hari ini warga Amanatun justru mendengar suara radio dari Negera tetangga yaitu, Timor Leste dan Australia. Hal ini disebut Bupati Tahun sebagai bukti jika warga Amanatun masih dijajah oleh Keterbasan informasi.
"Saya tidak tega melihat rakyat Amanatun terus dijajah oleh Keterbasan Informasi. Oleh sebab itu, Radio Amanatun tetap jalan," tegas Bupati Tahun, Minggu (24/11/2019).
Ketika ditanyakan alternatif untuk menaikan frekuensi Radio Pemerintah Daerah (RPD) agar warga Amanatun juga bisa menikmati siaran RPD, Bupati Tahun mengatakan, hal tersebut bukan solusi yang tepat.
Pasalnya dengan topografi perbukitan dan lembah, alternatif menaikan frekuensi tetap tidak akan menjangkau seluruh wilayah Amanatun. Oleh sebab itu, keberadaan Radio Amanatun menjadi solusi satu-satunya.
"Saya sudah bicarakan hal ini dengan pihak kementerian Kominfo dan mereka siap membantu. Kita sedang mempersiapkan persyaratanya agar jika tidak Radio Amanatun, maka Radi Republik Indonesia (RRI) yang akan dibangun di Amanatun," ujarnya.
Diberikan pos kupang sebelumnya, Anggota DPRD Kabupaten TTS dari fraksi Gerindra, Ratna Tali Dodo dan ketua fraksi Nasdem, Hendrik Babys menolak rencana pembangunan Radio Amanatun.
Menurut keduanya, keberadaan Radio Amanatun bukalah hal yang urgen.
Jika alasan pembangunan Radio Amanatun karena masyarakat Amanatun belum terjangkau oleh frekuensi Radio Pemerintah Daerah (RPD), maka keduanya meminta agar frekuensi RPD dinaikan sehingga bisa menjangkau wilayah Amanatun.
• Bahas Tiga Ranperda, Anggota Dewan Hasbullah Mberu Bilang Jawaban Bupati Ende Seperti Cerita Dongeng
• Bacaan Niat Puasa Senin Kamis Lengkap dengan Artinya, Ini 4 Manfaat Puasa bagi Kesehatan Tubuh
" Apa urgensinya pembangunan Radio Amanatun? Apakah berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat Amanatun, kan tidak. Lebih baik pemerintah konsen terhadap program pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pembangunan infrastruktur. Kalau soal Radio Amanatun saya kita itu belum urgen," ungkap Hendrik kepada pos kupang.com.(Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota)