News

Teganya Oknum Guru di SMPK Don Bosco Atambua-Belu, Bogemi Muridnya Sampai Muntah, Ini yang Terjadi

Seusai dipukul, Andra merasa kejang-kejang sehingga pihak sekolah menghubungi orangtua dan membawanya ke RSUD Atambua untuk mendapat perawatan medis.

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/Teni Jenahas
Siswa SMPK Don Bosco Atambua Kabupaten Belu, Andra Manek masih dirawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mgr. Gabriel Manek, SVD, Kamis (21/11/2019). 

 Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Teni Jenahas

POS KUPANG, COM, ATAMBUA - Siswa kelas I SMPK Don Bosco Atambua-Belu, Andra Manek, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mgr. Gabriel Manek, SVD, setelah dipukul gurunya, Rabu (20/11/2019) siang.

Seusai dipukul, Andra merasa kejang-kejang sehingga pihak sekolah menghubungi orangtua dan membawanya ke RSUD Atambua untuk mendapat perawatan medis.

Awalnya, korban ditangani tenaga medis di IGD. Karena kondisinya membaik, korban hendak dibawa pulang. Namun baru sampai di halaman rumah sakit, korban tak sadarkan diri atau pingsan sehingga korban dibawa kembali ke rumah sakit untuk dirawat. Saat di rumah sakit korban sempat muntah dan mengeluarkan darah di mulutnya.

Hingga saat ini korban masih dirawat intensif di Ruang Bougenvile RSUD Atambua. Korban terlihat sudah sadar dan sudah bisa berkomunikasi.

Ayah korban, Dus Manek, saat ditemui Pos Kupang di RSUD Atambua, Kamis (21/11/2019), mengakui anaknya dipukul oknum guru di sekolah hingga bengkak (benjol) di dahi.

Selain dipukul menggunakan tangan, anaknya juga ditendang guru yang diketahui bernama Feri Tahu. Manek mendapat informasi itu dari anaknya dan teman sekolah anaknya.

Informasinya, sang guru memukul para siswa karena ribut di kelas, namun sesuai pengakuan korban, ia tidak ribut dalam kelas. Dus Manek telah melaporkan tindak kekerasan yang dialami anaknya ke Polres Belu untuk diproses hukum.

Kepala SMPK Don Bosco, Pius Seran, yang dikonfirmasi wartawan melalui telepon selulernya mengaku tak bisa menjelaskan lebih jauh terhadap kasus tersebut karena orangtua siswa sudah melaporkan masalah itu ke polisi.

Direktur RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD, dgr. Ansila Eka Muty, kepada wartawan mengakui kondisi korban sudah membaik setelah ditangani petugas medis.

"Pasien sudah agak membaik dan sudah sadar. Dia masih menggunakan oksigen untuk proses pemulihan," jelas Ansila. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved