Reuni 212

Bukti Pengaruh dan Kehabatan Habib Rizieq Shihab, Masih di Luar Negeri Tapi Tentukan Reuni 212 Monas

Bukti Pengaruh dan Kehabatan Habib Rizieq Shihab, Masih di Luar Negeri Tapi Tentukan Reuni 212 Monas

Editor: Hasyim Ashari
Tribunnews.com
Bukti Pengaruh dan Kehabatan Habib Rizieq Shihab, Masih di Luar Negeri Tapi Tentukan Reuni 212 Monas 

Bukti Pengaruh dan Kehabatan Habib Rizieq Shihab, Masih di Luar Negeri Tapi Tentukan Reuni 212 Monas

POS-KUPANG.COM - Reuni 212 Monas kembali digelar 2 Desember 2019 mendatang.

Rencananya Reuni 212 dirangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Salah satu tokoh yang menentukan di Reuni 212 adalah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Habib Rizieq Shihab masih di luar negeri. Tapi pengaruh Rizieq Shihab menjelang Reuni 212 Monas sudah terasa.

Dari luar negeri, Rizieq Shihab menyerukan agar Reuni 212berlangsung meriah dan unjuk kekuatan memutihkan Jakarta Ibu Kota RI.

Momen Reuni 212 2 Desember 2019 nanti juga jadi kesempatan loyalis Rizieq Shihab agar Pemerintah RI memfasilitasi kepulangan Rizieq Shihab.

Pilkada 2020 - Demokrat Perpanjang Pendaftaran Hingga 30 November

Ashanty Terbaring Lemah karena Autoimun, Anang Hermansyah Sempat Singgung Soal Kematian dan Ajal

Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212, Awit Masyhuri berharap pencekalan Rizieq Shihab bisa segera dicabut sehingga dia bisa pulang ke Tanah Air.

“Mudah-mudahan (Rizieq pulang), semoga ini kan pencekalan ya belom bisa diatasi semoga bisa teratasi,” ujar Awit dilansir Kompas.com, Sabtu (23/11/2019).

Anggota Persaudaraan Alumni (PA) 212 ini juga berharap Rizieq hadir dalam acara Reuni Akbar 212 yang diselenggarakan di Monaspada 2 Desember 2019.

Meski jika akhirnya tak hadir dalam reuni akbar, Awit menjanjikan akan ada telekonferensi dari Rizieq.

“Paling seperti itu kalau tidak hadir (Reuni Akbar 212), tapi harapan kita hadirlah,” ucapnya.

Adapun Reuni Akbar kali ini akan dimulai pukul 03.00 WIB dini hari.

Acara diawali dengan shalat tahajud dan shalat subuh bersama, pembacaan maulid Nabi Muhammad SAW, dan bermunajat kepada Allah SWT.

Acara diperkirakan selesai sekitar pukul 09.30 WIB. Awit mengaku telah mengantongi izin dari pihak kepolisian dan Gubernur DKIJakarta Anies Baswedan untuk menyelenggarakan Reuni Akbar diMonas.

“Kalau perizinan sudah selesai. Tinggal teknis saja seperti panggung dan sound saja,” ucap Awit.

Selain itu, lanjut Awit, Reuni Akbar 212 akan menggelar doa bersama agar negara Indonesia dilindungi dari penista agama.

Dosen & Mahasiswa FIKP Unika Stu.Paulus Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis di Paroki Langke Majok

LINK LIVE STREAMING Liga 1 Persib Bandung vs Barito Putera, Akankah Maung Bandung Menang Lagi?

“Kami tolak penista agama. Sebab, penistaan agama masih terjadi lagi. Jadi jangan terjadi lagi menyinggung masalah agama. Agama apapun tidak boleh dinistakan,” ujar Awit.

Ayo Putihkan Jakarta

Sekjen GNPF-U Edy Mulyadi menyampaikan pesan HabibRizieq Shihab dari luar negeri.

"(Beliau pesan) putihkan Jakarta," kata Edy Mulyadi di Mabes Polri.

GNPF adalah singkatan dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U). GNPF-U mengklaim sudah mengantongi izin dari kepolisian dan Gubernur DKI Jakarta untuk Reuni 212 2 Desember mendatang. 

Persaudaraan Alumni (PA) 212 klaim telah mendapat izin dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan utuk mengadakan Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat.

Rencanya, reuni PA 212 itu akan digelar lagi di Monas pada Senin (2/11/2019) mendatang.

Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama atau GNP Ulama, Yusuf Martak, dalam siaran di Kompas TV, Kamis kemarin, menyebutkan reuni tahun 2019 ini rencananya akan berupa acara berdoa bagi bangsa dan kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi.

Jasanya Menakjubkan, Siapa Sangka Ia Tergolong Menteri Termiskin di Era Presiden Soekarno & Soeharto

Download Lagu dan Lirik Lily Alan Walker Feat K-391 & Emelie Hollow, Kalemin Aja Lagi!

Namun Kepala Kesbangpol DKI Jakarta Taufan Bakri mengatakan, pihaknya masih akan membahas dalam rapat soal perizinan penggunaaan Monas untuk acara ini.

“Masih mau rapat itu, besok aja, kalau besok sudah ada (keputusan) baru berani ngomong,” ujar Taufan saat dihubungi, Kamis malam.

Ia belum bisa memastikan apakah Pemprov DKI akan memberikan izin atau tidak. Menurut Taufan, rapat untuk membahas izin kegiatan tersebut akan digelar Jumat ini.

Rapat akan dihadiri tim pengamanan, unsur TNI, Polri, dan Pemprov DKI. “Ini kan dia minta izin tempat. Oleh Monas diizinkan atau enggak. Belum rapat, besok baru rapat,” kata Taufan. Selain perizinan, rapat itu nanti akan membahas pula perkiraan jumlah orang yang akan hadir.

Pemprov DKI dan tim keamanan dan berkoordinas guna mencipatakan suasana yang tertib dan nyaman.

“Kami prediksi dari hasil dialog kami tanya ke mereka nanti kira-kira berapa banyak massa datang, siapa aja yang bergerak,” kata dia.

Serukan Pencekalan Rizieq Shihab Dicabut

Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212, Awit Masyhuri berharap pencekalan Rizieq Shihab bisa segera dicabut sehingga dia bisa pulang ke Tanah Air.

“Mudah-mudahan (Rizieq pulang), semoga ini kan pencekalan ya belom bisa diatasi semoga bisa teratasi,” ujar Awit saat dihubungi, Sabtu (23/11/2019).

Anggota Persaudaraan Alumni (PA) 212 ini juga berharap Rizieq hadir dalam acara Reuni Akbar 212 yang diselenggarakan di Monaspada 2 Desember 2019.

Meski jika akhirnya tak hadir dalam reuni akbar, Awit menjanjikan akan ada telekonferensi dari Rizieq.

“Paling seperti itu kalau tidak hadir (Reuni Akbar 212), tapi harapan kita hadirlah,” ucapnya.

Adapun Reuni Akbar kali ini akan dimulai pukul 03.00 WIB dini hari.

Acara diawali dengan shalat tahajud dan shalat subuh bersama, pembacaan maulid Nabi Muhammad SAW, dan bermunajat kepada Allah SWT.

Acara diperkirakan selesai sekitar pukul 09.30 WIB.

Awit mengaku telah mengantongi izin dari pihak kepolisian dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menyelenggarakan Reuni Akbar di Monas.

“Kalau perizinan sudah selesai. Tinggal teknis saja seperti panggung dan sound saja,” ucap Awit.

Selain itu, lanjut Awit, Reuni Akbar 212 akan menggelar doa bersama agar negara Indonesia dilindungi dari penista agama.

“Kami tolak penista agama. Sebab, penistaan agama masih terjadi lagi. Jadi jangan terjadi lagi menyinggung masalah agama. Agama apapun tidak boleh dinistakan,” ujar Awit.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun Timur 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved