Tahun Ini Petani Muda Terima Mahasiswa PKL dari Enam Kampus

Provinsi NTT 70 persen adalah daerah pertanian. Namun masyarakat NTT yang hobi bertani hanya 0,2 persen.

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Rosalina Woso
IST
Gestianus Sino 

Tahun Ini Petani Muda Terima Mahasiswa PKL dari Enam Kampus

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Provinsi NTT 70 persen adalah daerah pertanian. Namun masyarakat NTT yang hobi bertani hanya 0,2 persen. Oleh karena itu anak muda harus jadi pejuang pertanian, jangan tunggu pensiun barulah menjadi petani.

Demikian Petani Muda Indonesia, Gestianus Sino, kepada POS-KUPANG.COM di Kupang, Rabu (20/11/2019), setiap tahun ada dokter, polisi dan pegawai bank baru. Tapi setiap tahun tidak ada petani baru. Untuk itu anak muda NTT harus jadi pejuang bertani.

Gesti sebagai lulusan Sarjana Pertanian dari Undana tahun 2011 awalnya bertani untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Namun karena keuletannya ia pun gigih mengolah lahan, pemeliharaan tanaman, pasca panen, dan juga membantu jadi mitra bersama teman-teman yang punya tujuan sama menjadi petani.

Duta Petani Muda Terbaik 2018 ini, telah bergelut di dunia pertanian sejak tahun 2013. Dari kegigihannya, ia pun sering dipanggil menjadi narasumber di berbagai kegiatan termasuk di Bank Indonesia.

Tujuannya untuk memotivasi anak muda NTT agar senang bertani dan ada hasil yanh diperoleh dari pertanian apabila ditekuni dengan sungguh-sungguh.

"Di daerah kupang, khususnya daerah saya 90 persen berbatu karang. Isu masyarakat jual tanah terlalu tinggi setelah jual kelola jual lagi. Pengiriman tenaga kerja di Indonesia pun sangat tinggi dan manusia di dunia tidak ada yang tidak makan, maka sebagai lulusan pertanian saya harus lakukan itu," terangnya.

Kata Gesti, awalnya hanya untuk kebtuhan keluarga. Seiring berjalannya waktu enam tahun ia sudah bangun beberapa market dan plasma pertanian.

Lahan pertanian di Jalan Nomelaktosi Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang menyediakan tanaman hortikultura, buah, lele, ayam kampung dan kambing. Ada pula mesin kompos untuk membuat kompos, jasa konsultan pertanian dan perakitan aquaponic.

Sedangkan tenaga kerja yang dipekerjaan ada tiga orang dan setiap bulan kedatangan mahasiswa PKL. Tahun ini ada enam kampus yang mengirim mahasiswanya.

"Saat ini pemasaran hasil pertanian tidak ke pasar. Tinggal menunggu email dan wa. Setiap sabtu ke CFD dan juga ikut pameran, ada yang datang langsung ke kebun," ujarnya.

Jelang Duel dengan Barito Putera, Pelatih Persib Robert Alberts Bakal Rotasi Sejumlah Pemain

Sawah Tertimbun Longsor, Petani di Racang Minta Bantuan Pemerintah

Diakuinya soal omset yang diperoleh bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan juga membayar angsuran bank. Paling penting adalah semangat pantang menyerah dan terus berjuang.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved