Berita Pendidikan

Politani Kupang bersama Awres University of Applied Science Belanda menggelar Tailor Made Training

Politeknik Pertanian Negeri Politani Kupang bersama Awres University of Applied Science Belanda menggelar Tailor Made Training.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Apolonia Matilde
Gecio Viana
Tailor Made Training di Hotel On The Rock Kupang 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Politeknik  Pertanian Negeri ( Politani) Kupang bekerja sama dengan Awres University of Applied Science Belanda menggelar Tailor Made Training.

Kegiatan bertajuk "Development of the Dairy Value Chain in Indonesia trought Enhanced Capacity of Lecturers" tersebut digelar sejak 4 November 2019 hingga 22 November 2019.

Kegiatan tersebut menghadirkan pemateri dari Awres University of Applied Science yang berkedudukan di Dronten, Belanda.

Live Streaming Persela Lamongan vs Perseru Badak Lampung FC Liga 1 2019, Jam 15.30 WIB, Skor 0-0

Pada awal kegiatan di Hotel On The Rock Kupang, menghadirkan dua pemateri berkompeten dari Awres University of Applied Science, yakni Cyske Anema dan Piet Tesselaar.

Hadir sebagai peserta, puluhan dosen yang mewakili berbagai universitas di Indonesia diantaranya Politani Kupang, Politani Payakumbuh, Politani Pangkep, UGM, Unimor dan IPB.

Hadir pula perwakilan dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang dan Dinas Peternakan serta stakeholder lainnya.

Koordinator kegiatan, drh. Jois M Jacob, kepada Pos Kupang di Comunity Center Politani Kupang, Jumat (15/11/2019), mengatakan, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan produk susu di Provinsi NTT melalui peningkatan kapasitas dari para peserta.

Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun! Kabar Duka dari Habib Mustofa Al Jufri, Tokoh Kharismatik Karawang

Menurutnya, Provinsi NTT mempunyai potensi baik dari SDM yakni para ahli dan daerah yang memiliki potensi pengembangan susu.

Dijelaskannya, walaupun mayoritas kondisi alam di NTT dinilai kering, akan tetapi memiliki potensi, misalnya produk susu kerbau goreng dari Rote, susu kambing perah dari Kupang, susu kuda liar di Sumba, dan susu sapi perah dari SoE.

"Jadi walaupun pertanian lahan kering ada produk susu yang dihasilkan, tetap kita ada peluang yang besar, sekaligus untuk menjawab masalah stunting," katanya.

Selain itu, katanya, melalui produk susu yang nantinya dihasilkan, akan mendukung Provinsi NTT yang tengah gencarnya membangun pariwisata.

Sebab, katanya, kebutuhan susu dapat menjawab kebutuhan pasar yang tentunya berdampak pada ekonomi para peternak.

Pihaknya juga menyambut baik kerja sama dengan Awres University of Applied Science yang bersedia bekerja sama.

Lantik 13 Pejabat Tugas Tambahan Rektor Undana Perintahkan Bekerja Sesuai Kontrak Kinerja

Ia berharap kerja sama yang dibangun secara kelembagaan tersebut dapat terjalin dan dapat bersama-sama melakukan banyak hal demi perkembangan dunia peternakan di provinsi NTT.

Sementara itu, Cyske Anema dari Awres University of Applied Science usai memberikan materi, mengatakan, pihaknya telah dua minggu menjalankan Tailor Made Training disponsori oleh pemerintah Belanda dalam rangka peningkatan Kapasitas dari rantai nilai sapi perah di NTT melalui peningkatan kapasitas para dosen dari Politeknik Pertanian Negeri Kupang.

"Sekarang kami sudah tiba di akhir training minggu kedua bersama saya, dan minggu depan kolega saya, koordinator kegiatan ini akan datang, untuk memberikan beberapa masukan tentang manajemen dan ekonomi peternakan sapi perah, dan juga peningkatan teknik pelatihan dalam keterampilan-keterampilan teknis untuk dosen Politani Kupang.

Hati Suami Betseba Hancur Melihat Sang Istri Terbaring Kaku

Karena rantai nilai sapi perah butuh banyak generasi muda dalam pelaksanaannya, dalam kewirausahaan susu, produksi, pengolahan, penjualan Dan bisnis susu," jelasnya.

Menurutnya, susu adalah produk yang paling bagus dan untuk menjadi peternak yang baik dibutuhkan keterampilan praktis untuk pelaksanaannya.

"Saya memahami di NTT produksi susu sangat rendah, dan bersama-sama dengan dosen-dosen di sini telah mengidentifikasi banyak kesempatan yang dapat dikembangkan.

Harapannya dengan dukungan pemerintah setempat dan pemerintah Indonesia akan dapat menghasilkan lebih banyak produk susu yang diproduksi, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada penanganan masalah stunting di NTT," katanya.

Wakil Direktur IV Politani Kupang, drh. Andrijanto H Angi, M.Si, berharap dari kegiatan pengembangan rantai produk susu melalui peningkatan kapasitas dosen tersebut dapat berdampak pada produksi susu di NTT.

Cecep Reza Meninggal karena Serangan Jantung, Waspada 5 Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat Sepele

Sebab, lanjut Andrijanto, para dosen dan stakeholder diberikan materi dan dibimbing oleh para pakar di bidangnya.

"Di NTT sapi perah tidak berkembang dengan baik. Diharapkan produk susu dari hasil training ini dapat meningkatkan status gizi masyarakat," katanya.

Menurutnya, beberapa negara seperti di Afrika yang kurang memiliki potensi alam dapat mengembangkan produk susu di negaranya.

Sehingga, katanya, pihaknya juga berharap melalui kegiatan tersebut dapat berjalan optimal dan secara maksimal mengembangkan potensi daerah. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved