BARU TERUNGKAP! Keberadaan Soeharto Pada Malam Para Jenderal Diculik dan Dibantai PKI
BARU TERUNGKAP! Keberadaan Soeharto Pada Malam Para Jenderal Diculik dan Dibantai PKI
Di sisi lain, Bu Tien masih menjaga anak kesayangannya Tommy Soeharto di RSPAD.
Sementara suasana di RSPAD terlihat agak berbeda dari hari biasanya.
Tak lama kemudian Ibu Tien baru mengetahui kalau semalam telah terjadi penculikan terhadap jenderal-jenderal yang dilakukan pasukan Cakrabirawa.
"Mendengar berita ini saya jadi gelisah dan ingin pulang ke rumah dengan segera. Saya pamit pada dokter kepala rumah sakit, tapi beliau berkeberatan jika tidak ada izin dari Pak Harto. Saya bilang tidak usah menunggu perintah. Pokoknya saya mau pulang," kenang Ibu Tien.
Hingga 1 Oktober sore, Soeharto belum memberikan kabar kepada istrinya apa yang sesungguhnya terjadi di Jakarta.
Sementara detik demi detik, pikiran Ibu Tien semakin gelisah.
"Maka saya nekad saja untuk pulang karena saya gelisah dan tidak betah lebih lama di rumah sakit. Saya pikir, nanti kalau terjadi hal-hal yang lebih gawat anak-anak di rumah, saya di RS, nanti saya tidak bisa berbuat apa-apa."
Hari itu juga, Ibu Tien membawa Tommy pulang ke rumahnya diantar Probosutedjo dan ajudan Soeharto bernama Wahyudi.
Mengatisipasi keselamatan istri Pangkostrad, Probosutedjo meminta izin kepada Bu Tien untuk membawa senjata.
"Saya minta permisi pada ibu apakah boleh senjata-senjata yang ada di rumah, kita bagi pada Ibnu Hardjanto dan Ibnu Hardjojo. Ibu setuju. Saya sendiri pegang dua jenis senjata," kenang Probosutedjo.
Sesampainya di rumah, Bu Tien tak melihat suami tercintanya. Kabarnya, Soeharto masih berada di markas Kostrad.
Sementara Soeharto sendiri hanya memberikan amanat untuk disampaikan kepada istrinya, agar segera mengungsikan anak-anaknya ke rumah ajudannya di Kebayoran Baru.
Mendapat amanah itu, Bu Tien semakin penasaran. Ia tanya kepada ajudan senior Pangkostrad Bob Sudijo yang ikut mempersiapkan pengungsian.
"Ini rahasia Bu," jawab Bob.
Karena Bob dianggap tidak mau terbuka, Probosutedjo sempat ngamuk.
"Bob kamu jangan begitu. Kalau terjadi apa-apa pada Bapak yang akan menderita dan kehilangan adalah istrinya dan semua keluarga termasuk saya," jelas Probo.
Akhirnya Bob buka kartu bahwa Soeharto saat ini berada di markas Kostrad.
Setelah itu, keluarga Soeharto boyongan ke Kebayoran Baru.
Sedangkan Probosutedjo tidak ikut. Selama sehari semalam berada di rumah ajudannya, Ibu Tien mendadak mendapat kabar yang mengelisahkan hatinya.
"Waktu saya di pengungsian, tiba berita dan diberitahukan kepada saya bahwa ada seorang anak perempuan sedang mencari ayahnya yang bernama Soeharto. Ia sedang menunggu di rumah Chaerul Saleh," tuturnya.
Seketika itu juga Bu Tien angkat kaki menuju ke rumah Chaerul Saleh. Mengenakan jaket tentara dan dikawal ajudannya, ia berangkat dari Kebayoran Baru menuju ke Jalan Teuku Umar. (TribunNewsmaker/*)
• Ramalan Zodiak Besok Rabu 20 November 2019 Cancer Terbaik, Sagitarius Percaya Naluri, Zodiak Lain?
• Ruang Guru SDN Tublopo-TTU Diduga Dibakar Oknum tak Dikenal, Simak Kronologinya
• Bakal Jadi Rival Sang Adik, Marc Marquez Tidak Akan Terganggu, Berikut Susunan Pembalap MotoGP 2020
• TERBONGKAR! Persaingan Para Eks Jenderal di Kabinet Jokowi, Rocky Gerung Ungkap Ini, Prabowo Kuat?