Ketahuan Sedang Gagahi Cucu yang Masih SD di Ruang Tamu, Kakek Bau Tanah Ini Lari Terbirit-Birit

Ketahuan Sedang Gagahi Cucu yang Masih SD di Ruang Tamu, Kakek Bau Tanah Ini Lari Terbirit-Birit

Penulis: Dion Kota | Editor: Bebet I Hidayat
Youtube
Ilustrasi - Seorang kakek cabuli bocah SD di Trenggalek, Jawa Timur 

Ketahuan Sedang Gagahi Cucu yang Masih SD di Ruang Tamu, Kakek Bau Tanah Ini Lari Terbirit-Birit

POS-KUPANG. COM | SoE - Seorang kakek bernama Marthen Liu tega menggagahi siswi SD (sekolah dasar).

Lelaki berusia 55 tahun ini menggagahi siswi SD yang masih berusia 12 tahun saat kondisi rumah sepi.

Sang kakek Marthen Liu menggagahi siswi SD ini hanya dengan beralaskan karung.

Usai Pilot Pingsan, KNKT Periksa Rekaman Pesawat Batik Air Jakarta - Kupang

Terbaru! Nasib Wiliam Aditya Sarana Kini, Gara-Gara Ungkap Lem Aibon Anies Baswedan Rp 82,8 Miliar

Kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Kabupaten TTS. Kali ini korbannya, Mawar (nama yang disamarkan) warga Kecamatan Mollo Selatan.

Mawar diperkosa oleh Marthen Liu yang berstatus masih kakeknya sendiri di rumah korban.

Beralaskan karung, korban yang masih berusia 12 tahun dan duduk di bangku sekolah dasar dipaksa memuaskan nafsu bejat pelaku yang sudah berusia 50 tahun lebih.

Sambil membekap mulut korban, pelaku merudapaksa korban tepat di ruang tamu rumah korban.

Aksi bejat pelaku akhirnya terhenti ketika ayah korban pulang dan menangkap "basah" aksi bejat pelaku.

Pelaku yang kaget langsung kabur melalui pintu belakang rumah korban sambil membawa pakaiannya.

"Kakak, saya pulang jam setengah lima sore sudah curiga kok pintu rumah dalam keadaan terkunci semua. Akhirnya saya paksa buka pintu depan dan begitu pintu terbuka saya lihat pelaku ada sementara menindih anak saya," ungkap ayah korban kepada POS-KUPANG.COM, Senin (18/11/2019) di seputaran Kota SoE, Timor Tengah Selatan (TTS).

Aksi bejat pelaku dilancarkan saat rumah korban dalam keadaan sepi.

Saat kejadian, ayah dan ibu korban diketahui sedang berada di kebun.

Sementara adik-adik korban sedang bermain di rumah tetangga.

Pelaku yang masuk melalui pintu depan langsung berjalan menuju kamar belakang di mana korban sedang mencuci pakaian.

Pelaku yang dikuasai hawa napsu langsung menarik tangan korban sambil menutup pintu belakang.

Korban ditarik oleh pelaku ke ruang tamu sambil pelaku membawa karung bekas.

Usai membentang karung di lantai, pelaku langsung menutup pintu depan dan langsung memperkosa korban.

"Anak saya sudah menangis memohon kepada pelaku supaya jangan diperkosa tapi pelaku tetap memperkosa anak saya. Selama diperkosa mulut anak saya dibekap," ujarnya.

Kasus pemerkosaan tersebut sudah dilaporkan ke Polres TTS pada Jumat (15/11/2019). Korban juga telah divisum di RSUD SoE. Namun sayangnya, hingga saat ini pelaku masih bebas.

Oleh sebab itu, ayah korban meminta agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku. Dirinya merasa tidak puas dengan kinerja kepolisian yang belum menangkap pelaku.

"Orang kena puku sedikit polisi langsung tangkap pelaku yang pukul. Kenapa pelaku pemerkosaan anak saya masih belum ditangkap. Padahal saya lihat dengan mata sendiri pelaku memperkosa anak saya," tuturnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Jamari, SH., MH yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, siap menindaklanjuti kasus tersebut. Dirinya berjanji akan segera menindaklanjuti laporan tersebut.

"Saya sudah diposisikan laporannya agar segera ditindaklanjuti. Saya pastikan pelaku akan segera kita tangkap," janjinya. (Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota)

Dinas P3A Kabupaten TTS Akui Lakukan Pendampingan Korban

Kepala Dinas P3A Kabupaten TTS, Dominggus Banunaek mengaku, sudah mendengar Kasus Pemerkosaan seorang anak di bawah umur yang terjadi di Kecamatan Mollo Selatan dengan pelaku Marthen Liu.

Pihaknya sudah mendatangi rumah korban guna melakukan pendampingan baik terhadap proses hukum, perawatan kesehatan maupun pemulihan mental korban pasca menjadi korban pemerkosaan pelaku yang masih berstatus kakeknya sendiri tersebut.

"Kemarin staf saya sudah ke rumah korban untuk ambil data dan melakukan pendampingan terhadap korban. Hari ini kita juga agendakan untuk lakukan konseling guna pemulihan terhadap trauma yang dialami korban," ungkap Dominggus.

Nantinya dalam penanganan proses hukum lanjut Dominggus, pihaknya juga akan melakukan pendampingan kepada korban hingga saat persidangan.

Selain itu, korban juga akan didampingi guna melakukan pemeriksaan kesehatan pada alat kelaminnya pasca mengalami tindakan pemerkosaan.

"Kita akan dampingi baik untuk proses hukum, kesehatan maupun Pemulihan traumanya," tegas Dominggus.

Untuk diketahui, Kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Kabupaten TTS. Kali ini korbannya, Mawar (nama yang disamarkan) warga Kecamatan Mollo Selatan.

Mawar diperkosa oleh Marthen Liu yang berstatus masih kakeknya sendiri di rumah korban.

Beralaskan karung, korban yang masih berusia 12 tahun dan duduk di bangku sekolah dasar dipaksa memuaskan napsu bejat pelaku yang sudah berusia 50 tahun lebih.

Sambil membekap mulut korban, pelaku memperkosa korban tepat di ruang tamu rumah korban.

Aksi bejat pelaku akhirnya terhenti ketika ayah korban pulang dan menangkap "basah" aksi bejat pelaku. Pelaku yang kaget langsung kabur melalui pintu belakang rumah korban sambil membawa pakaiannya.

"Kakak, saya pulang jam setengah lima sore sudah curiga kok pintu rumah dalam keadaan terkunci semua. Akhirnya saya paksa buka pintu depan dan begitu pintu terbuka saya lihat pelaku ada sementara menindih anak saya," ungkap ayah korban kepada POS-KUPANG.COM, Senin (18/11/2019) di seputaran Kota SoE. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

FOLLOW INSTAGRAM POS KUPANG >>>>

SUBSCRIBE YOUTUBE POS KUPANG >>>>

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved