Pilkada TTU 2020
Anggota DPR RI, Kristiana Muki Jadi Calon Bupati TTU? Ini Penjelasan dari Internal Partai NasDem
khir-akhir ini masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) disuguhkan dengan isu mengenai siapa bakal calon (balon) bupati TTU periode 2020-2024
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU-Akhir-akhir ini masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) disuguhkan dengan isu mengenai siapa bakal calon (balon) bupati TTU periode 2020-2024 dari Partai Nasdem.
Banyak yang mengatakan bahwa bakal calon bupati TTU dari partai Nasdem adalah salah satu paket yang dipasangkan oleh DPW Partai Nasdem Provinsi NTT beberapa waktu yang lalu.
Namun ada diskusi lain yang mengatakan bahwa bakal calon Bupati TTU dari Partai Nasdem adalah Kristiana Muki yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem.
Atas isu yang berkembang tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Nasdem TTU, Yoseph Tasi membantah bahwa istri dari Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes tidak akan menjadi bakal calon bupati TTU.
Menurutnya, tidak ada nama lain selain nama dari tiga paket calon bupati TTU yang telah dipasangkan oleh DPW Partai Nasdem yang saat ini mengikuti survei elektabilitas.
• Tersisa 7 Pertandingan, Persib Maung Bandung Masuk Tim Papas Atas, Punya Peluang Juara?Info
Dijelaskan Yoseph, DPP Partai Nasdem akan memutuskan bakal calon bupati TTU dari tiga paket yang saat ini sedang mengikuti survei itu, bukan nama lain dari nama tiga paket tersebut.
"Kalau ibu Kristiana itu memang ada pikiran sebagian orang. Tetapi namanya politik jadi, kalau ibu yang ikut calon otomatis mengundurkan diri dari anggota DPR RI, sementara baru dilantik satu atau dua bulan ini, kemudian di lepas untuk maju jadi calon bupati yang belum jelas menang, sehingga itu tidak mungkin," jelasnya.
Diungkapkan Yoseph, wacana tersebut sengaja dihembuskan oleh sebagian orang supaya istri dari Bupati TTU dua periode itu bisa dicalonkan menjadi Bupati TTU.
• Ini Alasannya, Pengedar Narkoba di Kawasan Jabodetabek Ditembak Polisi Hingga Tewas
"Jadi kalau ibu Ray maju maka otomatis peluang untuk orang lain yang maju di DPR RI. Itu sengaja dimainkan oleh orang-orang. Jadi dari pada lama, lebih baik di rayu seperti itu supaya ibu Ray bisa mengundurkan diri dan otomatis nomor dua yang menggantikan menuju Senayan," terangnya.
Yoseph menambahkan, setelah dirinya berdiskusi dengan Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi NTT Raymundus Sau Fernandes sebulan yang lalu, DPW Partai Nasdem NTT tidak akan mengusulkan anggota DPR RI Kristiana Muki menjadi bakal calon Bupati TTU.
"Kalau 2024 baru ada wacana begitu mungkin. Tapi sekarang ini tidak mungkin," ungkapnya. (mm)
Aloysius Kobes tak Tergiur Maju Bursa Pilkada TTU karena Tak Punya Uang, Ini Alasan Lainnya
POS KUPANG, COM, KEFAMENANU - Wakil Bupati (Wabup) Timor Tengah Utara (TTU), Aloysius Kobes, tidak berniat bertarung pada bursa pilkada daerah itu tahun 2020 menjadi calon bupati atau wakil bupati.
Keputusan tersebut telah dipertimbangkan dengan matang oleh Aloysius Kobes. Mulai dari tidak punya uang hingga menyadari umurnya sudah tua.
Kepada Pos Kupang Aloysius Kobes mengungkapkan keputusan untuk tidak maju dalam pilkada TTU 2020 sudah bulat. Dirinya sudah berdiskusi dengan istri beserta anggota keluarga mengenai konsekwensi yang akan ditanggung jika nanti maju pilkada TTU.
"Setelah berdiskusi dengan istri dan mempertimbangkan konsekwensi-konsekwensinya, saya putuskan tidak maju pilkada," ujar Aloysius melalui telepon, Selasa (12/11/2019) sore.
Aloysius memutuskan tidak maju pilkada TTU karena tak memiliki uang yang cukup. Sebab, dirinya menyadari politik sangat membutuhkan dukungan finansial yang cukup untuk bisa melakukan kerja-kerja politik.
"Kedua, umur saya sudah cukup tua, jadi saya pikir sudah cukup saya menjadi Wakil Bupati TTU selama hampir 10 tahun. Jadi, saya rasa sudah cukup mengabdikan diri kepada daerah ini," ungkapnya.
Selain itu, kata Aloysius, dirinya menyadari betul bahwa fenomena politik di TTU yang sebagian besar pemilihnya sudah dimanja dengan uang. Bagi yang tidak memiliki uang dan berkeinginan untuk maju, maka tidak akan meraih kemenangan.
"Namun alasan utama memang saya tidak punya uang. Selama 10 tahun ini saya hanya melayani saja. Saya tidak siap uang untuk maju karena uang kita dapat dari mana sampai miliaran rupiah. Dan itu cara kerjanya bagaimana sehingga kita bisa dapat uang sebanyak itu. Jadi, saya sudah putuskan tidak maju," tegasnya.
Dia mengakui selama ini banyak sekali orang baik yang ada di partai politik maupun para tokoh mendorongnya untuk maju menjadi salah satu calon Bupati TTU pada pilkada 2020. Namun dirinya sudah berkomitmen tidak ambil bagian dalam pesta demokrasi itu.
"Saya sudah pelajari dari pemilu-pemilu sebelumnya bahwa orang yang punya uang yang akan menjadi pemenang. Saya tidak mengatakan siapa yang punya uang. Karena rakyat sudah seperti dibius dengan uang," terangnya.
Aloysius mengatakan, dirinya akan mengakhiri karir politiknya dengan menjadi wakil bupati TTU selama dua periode. Setelah itu, dirinya akab lebih fokus mengurus keluarganya. "Saya akan mengurus anak saya yang akan menikah, kemudian juga mengurus usaha anak-anak," pungkasnya.
Sembari mengurus keluarga, ungkap Aloysius, dirinya berencana membentuk sebuah yayasan yang nantinya bergerak di bidang pemerintahan desa sesuai dengan disiplin ilmunya.
Dengan mendirikan sebuah yayasan, kata Aloysius, dirinya masih tetap berkontribusi bagi daerah dalam bentuk yang lain.
"Jadi saya boleh berpartisipasi dalam bentuk itu dan politik tidak terlalu nampak di situ. Tapi kalau politik dalam konteks meraih kekuasaan, konsekwensinya banyak sekali. Jadi saya memilih kontribusi melalui yayasan saja," ungkapnya.
Aloysius mengatakan, dengan mengabdi menjadi wakil bupati selama 10 tahun, dirinya merasa sudah cukup untuk mengabadikan diri dalam membangun daerah dan kini saatnya untuk membangun TTU dengan kapasitas sebagai masyarakat biasa. *
VIDEO: Ketua DPC PDIP TTU, Frengky Saunoah, Daftar Jadi Bacabup TTU di PAN. Ini Videonya
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU – VIDEO: Ketua DPC PDIP TTU, Frengky Saunoah Daftar Jadi Bacabup TTU di PAN TTU. Ini Videonya
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten TTU, Frengky Saunoah, S.E, kembali mendaftar sebagai bakal calon Bupati TTU periode 2020-2024 di Dewan Pimpinan Daerah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) TTU.
Frengky yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten TTU itu mendaftar di Sekretariat DPD PAN, Selasa (12/11/2019) siang.
Saat melakukan proses pendaftaran Frengky Saunoah didampingi sejumlah pengurus partai banteng moncong putih tersebut.
• VIDEO: Sosialisasi Perusahaan Mutiara Berakhir Ricuh, Kades Menangis Di Depan Rakyat. Ini Videonya
• VIDEO: 5 Tahun ke Depan, Penanganan Stunting Jadi Prioritas di NTT. Tonton Videonya
• VIDEO: Pendeta Gomar Gultom Gantikan Tabita Hutabarat, Pimpin PGI Periode 2019-2024. Tonton Videonya
Setibanya di Sekretariat DPD PAN, Frengky diterima oleh Ketua DPD PAN Kabupaten TTU, Leonard Naibobe bersama sejumlah pengurus partainya.
Setelah istirahan sejenak, Frengky Saunoah lantas menyerahkan berkas pendaftaran dirinya sebagai bakal calon Bupati TTU untuk periode 2020-2025.
Berkas pendaftaran Frengky Saunoah itu, diterima langsung oleh Ketua DPD PAN Kabupaten TTU, Leonard Naibobe.
Kepada wartawan, Frengky mengaku, dirinya mendaftar di DPD PAN TTU karena menyadari bahwa membangun Kabupaten TTU tak bisa dilakukan seorang diri.
Oleh karena itu, sebagai politisi, kata Frengky, dirinya mendaftar di sejumlah partai, termasuk partai besutan Amien Rais itu.
"Saya daftar di PAN karena saya menyadari betul bahwa Kabupaten TTU tidak bisa dibangun sendirian. Saya mendaftar di PAN supaya saya juga bisa diusung manjadi salah satu calon Bupati TTU dari partai ini," ujarnya.
Frengky menambahkan, motivasinya maju sebagai salah satu bakal calon Bupati TTU, adalah ingin mengabdikan dirinya untuk membangun TTU ke arah yang lebih baik.
"Untuk itulah, visi yang kami akan tawarkan untuk lima tahun kedepan, ialah TTU Bersinar, yakni TTU harus Berkarakter, Sejahtra, Inovatif, Adil, dan Cerdas," ujarnya.
Menawarkan visi TTU Bersinar, ungkap Frengky, dirinya optimis dapat dipertimbangkan untuk nanti diusung oleh PAN menjadi salah satu calon bupati TTU.
"Dan masyarakat juga pasti tau kapasitas dan kredibilitas pribadi saya, makanya saya optimis bisa diusung menjadi salah satu bakal calon bupati TTU," ujarnya.
Frengky menambahkan, selain dengan visi dan misi, faktor lain yang menjadi pertimbangan adalah faktor elektabilitas. Oleh karena itu dirinya sangat yakin masyarakat di Kabupaten TTU sudah mengenal baik dirinya.
• VIDEO: Polrestabes Medan Diguncang Bom Bunuh Diri. Satu Tewas, Satu Luka-Luka. Ini Videonya
• VIDEO: TERBONGKAR Ini Letak Tahi Lalat di Video Syur Mirip Gisella Anastasia, Reaksi Mantan Gading?
• VIDEO: Lihat, Betapa Meriahnya Suasana Sidang Raya PGI XVII di Waingapu Sumba Timur. Tonton Videonya
"Saya secara pribadi menyakini sungguh bahwa saya cukup dikenal oleh masyarakat di TTU ini. Untuk itu, saya tentu percaya dan yakin bahwa saya bisa dipertimbangkan untuk dicalonkan nanti," ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPD PAN Kabupaten TTU, Leonard Naibobe menyatakan, sejak dibuka pada 5 sampai 12 November 2019, sudah ada dua orang yang mendaftar di partai yang dipimpinnya itu.
"Yang pertama kemarin, kami terima Pak Dominikus Kolo Abi yang mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati TTU. Hari ini Pak Frengky Saunoah yang mendaftar sebagai calon bupati TTU," ungkapnya.
Leonard mengatakan, meskipun DPD PAN hanya memiliki satu kursi di DPRD Kabupaten TTU, partainya membuka pendaftaran bagi bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati TTU sesuai dengan instruksi dari DPW PAN Provinsi NTT. (POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)
Tonton Videonya Di Sini:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/kristiana-muki-4.jpg)