Ada Kendala Proyek Jalan Bokong-Lelogama

Pengerjaan proyek pembangunan ruas Jalan provinsi Bokong-Lelogama terhambat

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG/ OBY LEWANMERU USULAN
Wakil Ketua Komisi IV DPRD NTT, Agus Lobo (Tengah), didampingi Jefri Unbanunaek dan Anggota DPRD NTT asal Alor, Alex Ena. 

POS-KUPANG.COM |KUPANG - Pengerjaan proyek pembangunan ruas Jalan provinsi Bokong-Lelogama terhambat. Keterlambatan ini menyebabkan hingga jangka waktu yang ditetapkan, proyek ini belum juga selesai.

Ketua Komisi IV DPRD NTT, Agus Lobo yang ditemui di Gedung DPRD NTT, Rabu (13/11/2019) mengatakan, dari tiga proyek Jalan Provinsi yang ada di NTT, proyek pengerjaan ruas jalan Bokong-Lelogama yang mengalami hambatan.

"Dari tiga proyek jalan provinsi, proyek Jalan Bokong-Lelogama yang progressnya lambat. Pada bulan Oktober 2019 kemarin kami pantau baru 40 persen," kata Agus.

Ini Alasan Bupati TTS Egusem Piether Tahun Terapkan Syarat Khusus dalam Penerimaan CPNS 2019

Dia menjelaskan, dari pengamatan bahwa proyek jalan ini merupakan program ungggulan dari Pemprov NTT. Dari sisi teknis agak lamban terutama di dinas teknis ada sedikit kendala.

"Meski begitu, kami lihat ada progress, pada bebebapa proyek pengerjaan tidak sesuai schedul seperti di Bokong-Lelogama,ruas terpanjang. Ruas ini paling panjang dari dua proyek lainnya di Manggarai Timur dan Sumba Timur, namun progressnya lamban," katanya.

Realisasi Pekerjaan Fisik Proyek di Ende Masih Dibawah 50 Persen

Dikatakan di ruas jalan itu, pada segmen 1-3 ada kendala, yakni ada kondisi seperti rawa-rawa sehingga membutuhkan proses pemadatan, jika tidak maka ketika aspal, maka tanahnya akan turun.

"Kita lihat musim panas saja tiitik ada air sehingga butuh penanganan lagi. Sedangkan pada segmen 4 ,lanjutnya ada bukit batu sehingga butuh penanganan, karena itu pihak ketiga dan rekanan meminta adendum waktu," katanya.

Terkait apakah kendala akibat rekanan memiliki proyek lain selain proyek di tempat itu, Agus mengatakan, dirinya tidak melihat hal itu.

"Kalau secara kongret ada kontraktor yang kerja di sana -sini, tapi saya katakan bahwa saya belum melihat ke arah sana. Tapi ruas jalan ini progressnya lambat," katanya.

Dikatakan, selama ini bisa dilihat bahwa proyek jalan itu hanya satu atau dua kilometer, namun yang dikerjakan saat ini cukup panjang.

"Kita melihat bahwa dalam sjarah pembangunan jalan di NTT, saat ini dengan volume dan panjang hingga puluhan kilometer. Ini hal baru maka ada kejutan, sehingga ada kendala tentu kita pahami," katanya.

Dia mengakui, untuk tahun-tahun kedepan, terutama tahun 2020 setelah ada penetapan APBD maka diharapkan pemerintah sudah bisa melakukan proses tender sehingga paling lambat pada Januari itu sudah ada proses tender.
Untuk diketahui proyek ruas jalan Bokong-Lelogama memiliki panjang 40 Km dengan nilai pagu Rp 175.552.879.000 (Rp 175 miliar lebih) dan nilai kontrak Rp 168.359.572.000. Pengerjaannya meliputi empat segmen. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved