Renungan Harian Kristen Protestan
Renungan Harian Kristen Minggu 10 November 2019 ''Bersih Adalah Pujian Terbesar Bagi Tuhan''
Renungan Harian Kristen Minggu 10 November 2019 ''Bersih Adalah Pujian Terbesar Bagi Tuhan''

Kata sesungguhnya disini dipakai kata ‘ak’אַ֤ךְ yang dapat diartikan ‘’surely’’ yang artinya tentu saja, yang juga digunakan dalam ayat 12 dan 18.
Ayat ini merupakan kesimpulan meyakinkan yang berasal dari imannya yang teguh, berdasarkan pengalaman yang diperolehnya. Kata ‘’hati yang bersih’’ memiliki arti taat dan setia kepada Allah. Hati bukan hanya sebagai pusat emosi tetapi juga sebagai pusat pikiran dan keinginan.
Dengan kata lain bahwa, Hati yang bersih adalah ibarat sumber air bersih yang akan memancarkan aliran air kehidupan.
Dampak yang dihasilkan bukan sekadar bagi diri kita sendiri, tetapi juga orang-orang yang ada di sekitar kita dan seluruh alam semesta beserta isinya, supaya baik keadaan mereka dan anak-anak mereka untuk selama-lamanya!” (Ul. 5 : 29). Ada dampak yang besar yang dihasilkan jika kita memiliki hati yang bersih.
Allah, Bapa kita, menginginkan kita sebagai anak-anakNya bersih, atau murni atau suci. Firman-Nya menyatakan, ”Terhadap orang yang suci, engkau akan berlaku suci.”* (Mazmur 18:26) Allah mengasihi kita; Ia tahu bahwa menjaga kebersihan itu sangat berguna.
Ia juga mengharapkan kita sebagai Saksi-Saksi-Nya memberikan kesan yang baik tentang Dia. Malah, penampilan kita yang bersih dan tingkah laku kita yang baik akan mendatangkan kemuliaan, bukan celaan atas Allah dan nama-Nya yang Kudus.—Yehezkiel 36:22. Kita tahu bahwa Allah mengasihi orang yang bersih (murni, suci), maka kita patut sadar termotivasi untuk menjaga kebersihan. Sebab kita ingin jalan hidup kita mendatangkan hormat bagi nama-Nya karena kita mengasihi Dia, maka kita juga harus tetap berada dalam kasih-Nya. Inilah alasan utama kita perlu tetap bersih: Allah yang kita sembah adalah Allah yang Suci, Kudus, bersih, dan murni dalam segala hal (Imamat 19:2, "Imamat 19:2 (TB) "Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus", band. 1 Petrus 1:16).
Senada dengan Asaf, sang Pengamsal juga mengajak kita untuk "menjaga hatimu dari segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan" (Amsal 4 : 23).
Seolah-olah keduanya ingin agar kita memiliki hati yang bersih, sebab seluruh sikap dan langkah hidup kita akan turut bersih sesuai kondisi hati kita. perspektif ini patut diterima, oleh karena tubuh manusia terdiri atas tubuh, jiwa dan roh yang berpadu dan tidak dapat dipisahkan satu dgn yang lainnya.
Renungan ini bukan berarti ingin mengatakan bahwa kita harus suci, kudus dan tanpa dosa lagi (tapi bukankah Allah sendiri meminta kita untuk hidup Kudus?), sebab Ayub juga menjawab hal ini bagi kita (Ayub 15:14-16). (*)