Kepsek SMK N I Kabupaten Kupang : POS KUPANG Buka Pemahaman Anak Didiknya

memberikan suasana baru bagi guru dan siswa sehingga mampu membangkitkan motivasi dalam meningkatkan kinerja kerja.

Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/VINSEN HULER
Kepala sekolah SMK N 1 Kabupaten Kupang, Haslinda Nedjabawa, ST saat berpose bersama Ketua Panitia Studi Wisata Syahbudin, S.Pd, Kamis ( 7/11/2019) di Kantor Pos Kupang, Jl. R.W. Monginsidi III, Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang. 

Kepsek SMA N I Kabupaten Kupang : POS KUPANG  Buka Pemahaman Anak Didiknya 

POS-KUPANG.COM| KUPANG--Kepala Sekolah SMK N 1 Kabupaten Kupang Haslinda Nedjabawa, ST kepada POS KUPANG mengatakan, pihaknya memilih POS KUPANG sebagai tempat untuk melakukan studi kontekstual karena berita itu perlu diketahui peserta didik dari ke- 6 jurusan .

Tujuannya, kata Haslinda, memberikan pemahaman anak didiknya di SMK N 1 Kabupaten Kupang, bagaimana perkembangan khususnya berkaitan dengan kondisi riil yang terjadi.

Kepala Sekolah SMK N 1 Kabupaten Kupang Haslinda Nedjabawa, ST  menjelaskan hal itu, saat bertandang ke Kantor POS KUPANG, Kamis, ( 7/11/2019 ) di Jl. R.W. Monginsidi III, Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang

"Untuk media cetak dalam 1 tahun mungkin hanya sekali membaca koran. Akan tetapi, melalui kedatangan kami ke sini mereka akan terbuka pemahaman bahwa banyak hal yang sudah terjadi," ujar Haslinda.

Ke depan, lanjut Haslinda,  apabila mereka mau meniti karir di bidang ini.  Hal itu berarti mereka sudah mengetahui, melihat dan coba untuk berpikir apabila mereka menyukai dunia jurnalistik.

"Dengan kedatangan kami di sini, saya berharap dapat membuka ruang yang lebih akrab lagi dengan perkembangan era globalisasi revolusi industri 4.0," ujar Haslinda.

Bagi Haslinda, persoalan yang paling mendasar itu ketika para siswa membuka gadget atau komputer di sekolah,  yang paling pertama dicari siswa/i bukan koran sebab mereka tidak kenal.

"Disamping itu, kita ( para guru ) memang pegang handphone canggih tetapi tidak tahu cara penggunannya," tegas Haslinda.

Maka, lanjut Haslinda, Wifi yang digunakan dipakai bukan untuk bermain Facebook melainkan untuk edukasi yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

"Oleh karena itu, besar harapan kami melalui perkembangan dunia cetak dan informasi bisa di update dan manfaatkan sebaik mungkin sesuai dengan fasilitas yang mereka dapatkan di sekolah," ujar Haslinda 

Sementara Ketua Panitia Studi Wisata SMK N 1 Kabupaten Kupang, Syahbudin, S.Pd menjelaskan, proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh siswa/i SMK N 1 Kabupaten Kupang dengan berbasis pada pembelajaran kontekstual didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, Permendiknas RI No.41 Tahun 2007.

Aturan ini, lanjut Syahbudin,  mengatur tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, program Wakasek Kurikulum dan Hasil rapat dewan guru SMK N 1 Kabupten Kupang.

Syahbudin mengatakan,  dalam kurikulum 2013 salah satu kegiatan extra kurikulernya adalah studi wisata untuk bagaimana mengajarkan pembelajaran secara kontekstual, mengamati secara langsung kondisi dan situasi pada dunia nyata.

Redaktus Pelaksana Harian Umum Pos Kupang, Hilarius F Jahang, saat memberikan penjelasan kepada pelajar SMK Negeri I Kabupaten Kupang
Redaktus Pelaksana Harian Umum Pos Kupang, Hilarius F Jahang, saat memberikan penjelasan kepada pelajar SMK Negeri I Kabupaten Kupang, Kamis, ( 7/11/2019) di Kantor Pos Kupang, Jl. R.W. Monginsidi III, Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang. (POS KUPANG/VINSEN HULER)

Menurut Syahbudin, pembelajaran yang bersifat tradisional dan monoton.

"Sekali-kali kami keluar bukan semata-mata untuk berwisata tetapi memberikan nilai tambah buat peserta didik karena apa yang ada di kelas mungkin berbeda dengan apa yang ada di lapangan secara teori maupun praktek," ujarnya

Syahbudin menambahkan, proses belajar kontekstual dalam studi wisata bertujuan :

Pertama, melakukan pengamatan secara langsung pada pada obyek yang dikunjungi untuk selanjutnya didiskusikan.

Kedua, memberikan suasana baru bagi guru dan siswa sehingga mampu membangkitkan motivasi dalam meningkatkan kinerja kerja.

Ketiga, mengambil data atau dokumen pada obyek untuk dijadikan laporan kegiatan di sekolah.

Keempat, saling bertukar pengalaman pada guru dan siswa dari obyek yang dikunjungi.

Kelima, mempererat persaudaraan maupun kekeluargaan antara guru dan siswa.

Keenam, menghilangkan kejenuhan belajar yang bersifat tradisional.

Ini Kata Rahmad Darmawan Pelatih PS Tira Persikabo, Persebaya Punya Kedalaman Skuad, Info

Inovasi Kebijakan Brilian Ir. Joko Widodo

Ketujuh, mempererat hubungan silahturahmi antara SMK N 1 Kabupaten Kupang dengan obyek yang dikunjungi.

Dengan demikian, benang merah yang dapat ditarik melalui studi wisata kontekstual SMK N 1 Kabupaten Kupang ke POS KUPANG yaitu menunjukan kepada siswa/i bahwa dunia kerja dan output-nya ke depan adalah bagaimana para peserta didik bisa berwirausaha, berwiraswasta dan bukan hanya menjadi Pegawai Negeri Sipil. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Vinsen Huler)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved