Kisah Pilu Anak Kandung dan Ibu Bunuh Ayah, Tutupi Selama 6 Bulan, Terbongkar Karena Harta
- Kekejaman Bahar Mario (25), tersangka pembunuh ayah kandungnya, Surono yang jasadnya dicor di musala rumahnya terungkap.
Surono tewas akibat pukulan linggis itu. Bahar bersama Busani kemudian menggotong mayat Surono ke belakang rumah itu.
Bahar menggotong bagian atas, sedangkan Busani memegangi kakinya.
Saat menggotong itu, Busani melepaskan gotongannya karena diduga tidak kuat. Akhirnya Bahar menyeret tubuh sang ayah ke bagian belakang rumahnya.
Ketika peristiwa itu terjadi, bagian belakang rumah belum menjadi dapur permanen seperti saat kasus itu terendus pada Minggu (3/11/2019).
Di belakang rumah hanya ada bangunan semi permanen, dan lahan kosong.
Bahar menggali tanah di bangunan semi permanen itu. Dia pun memasukkan tubuh ayahnya ke liang itu.
Karena liangnya tidak begitu panjang, kaki Surono tertekuk dengan kepala ada di sisi barat.
Bahar (kanan kapolres) dan Busani (kiri kapolres) tersangka pembunuhan Surono saat rilis di Mapolres Jember (Sri Wahyunik/Surya)
Dia menempatkan linggis di bawah jasad ayahnya. Surono terkubur bersama baju dan sarungnya.
Setelah itu, Bahar menimbun tubuh ayahnya memakai semen yang telah dicampur air hingga lubang itu tertutup.
2. Bawa Lari Harta Surono
Setelah pembunuhan tengah malam itu, Bahar mengambil tas milik Surono.
Di tas itu, tersimpan uang tunai sebanyak Rp 6 juta. Uang itu diambil oleh Bahar.
Setelahnya, dia membonceng ibunya memakai sepeda motor CBR ke rumah neneknya.
CBR milik Surono ini belakangan dijual oleh Bahar seharga Rp 19 juta.
Setelah membunuh ayahnya, Bahar menitipkan ibunya ke rumah sang nenek, Misnatun, yang tidak jauh dari rumah Surono.