Breaking News

News

Kabar Gembira, Padi Inpari IR Nutri ZINC dapat Cegah Stunting, BPTP NTT Perkenalkan kepada Petani

Petani Oesao, Kecamatan Kupang Timur, sangat antusias memperdalam ilmu melalui bimtek budidaya padi dan jagung.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Kepala BPTP Provinsi NTT, Syamsudin 

 Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Edy Hayong

POS KUPANG, COM, OELAMASI - Petani Oesao, Kecamatan Kupang Timur, sangat antusias memperdalam ilmu melalui bimtek budidaya padi dan jagung.

Ilmu yang diberikan BPTP NTT ini berupa pengenalan padi inovasi baru Inpari IR Nutri ZINC. Padi ini mampu mengatasi persoalan stunting. Selain itu, diperkenalkan soal pembudidayaan jagung jenis lamuru di lahan milik Kelompok Tani (Poktan) Sandio, Kelurahan Oesao.

Bimtek yang terpusat di lahan pertanian Oesao ini dibuka Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kupang, Ir. Pandapotan Sialagan, Rabu (6/11/2019).

Juga hadir Kepala BPTP NTT, Dr. Procula Rudlof Matitaputty, S.Pi, M.Si.

Penanggung jawab kegiatan, Ir. Charles Bora, M.Si, dalam arahannya menegaskan, dalam bimtek ini, BPTP NTT menghadirkan petani pengolah lahan di Oesao ini untuk saling berbagi ilmu.

Bimtek inipun juga bagi penyuluh dalam mendukung peningkatan indeks pertanaman (PIP) perbenihan dan peningkatan komunikasi, koordinasi dan diseminasi hasil inovasi Balitbangtan di Oesao, Kecamatan Kupang Timur.

Menurut Charles Bora, peningkatan indeks pertanaman perbenihan bukan saja dilakukan di Kabupaten Kupang tetapi juga di Manggarai Barat dan Sumba Timur. Walaupun diakuinya setiap memasuki musim tanam (MT) II persoalan utama yang sering dihadapi yakni masalah air.

"Kita perkenalkan varietas baru Inpari IR Nutri ZINC kepada petani, walaupun di MT II masuk puncak kemarau, tapi bisa panen hasil. Ini yang melalui bimtek kita perkenalkan teknis pembudidayaannya," jelas Charles.

Charles yang juga peneliti ini menambahkan, padi varietas baru ini dapat mengatasi persoalan stunting. Selama ini NTT paling banyak penyumbang generasi dengan kondisi tubuh pendek.

"Memang padi Inpari IR Nutri ZINC sudah dikembangkan di provinsi lain, tapi khusus di NTT baru dibudidayakan di Oesao yang dipanen tanggal 7 November 2019) oleh Bupati Kupang. Padi beras ini mengandung kandungan gizi yang dapat mengatasi kekerdilan," katanya.

Dia menambahkan, di BPTP NTT saat ini ada Unit Produksi Benih Sumber (UPBS). Tetapi pihaknya berusaha agar UPBS juga ada di kelompok tani.

"Benih padi untuk mengatasi stunting ini baru dilepas Kementan pada pertengahan 2019. Kita tanam perdana di lahan Oesao. Kita bangga karena walaupun sekarang kekeringan tapi di puncak kemarau bisa dipanen, ini luar biasa," tambah Charles.
Kepala BPTP NTT, Dr. Procula Rudlof Matitaputty, S.Pi, M.Si mengatakan, varietas padi Inpari IR Nutri ZINC dan jagung lamuru merupakan inovasi baru.

Benih baru ini, diyakininya dapat meningkatkan produktivitas. Selain itu, varietas padi inipun sangat membantu generasi ke depan sehingga pertumbuhannya bagus dan tidak kerdil.

"Walaupun sudah ada di provinsi lain tapi di NTT baru pertama dikembangkan di Oesao. Harapan saya, mari kita bergandengan tangan mengembangkan varietas ini," tambahnya.

Ketua Poktan Sandio, Kelurahan Oesao, Mel Tameno, berterima kasih kepada BPTP NTT. Di atas lahan kelompok yang diolah ini, jagung Lamuru berada di lahan lima hektar dan padi tiga hektar.

"Lahan penanaman benih padi ini sebagai pengenalan dengan total benih 20 kilogram di lahan 65 are. Kita tanam perdana tanggal 24 Juli setelah semai tanggal 7 Juli. Dalam kurun waktu 120 hari, sekarang dipanen," ujar Mel.

Selama ini, lanjut Mel, pendampingan dari BPTP NTT berupa teknik pengolahan lahan, pengobatan, pemupukan. Total anggota kelompok 22 orang, mereka bekerja di atas hamparan lahan seluas 50 hektar di MT II ini.

Bimtek ini dilanjutkan dengan panen padi Inpari IR Nutri Zinc yang dilakukan Bupati Kupang, Korinus Masneno, di lahan Poktan Sandio di Kelurahan Oesao, Kamis (7/11/2019).

Poktan Sandio Penangkar Benih

Pemkab Kupang melalui Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan setempat salut kepada BPTP NTT. Melalui tim penyuluh dan peneliti memperkenalkan varietas padi Inpari IR Nutri ZINC ini sangat bermanfaat dalam upaya menekan stunting yang menjadi persoalan serius di NTT.

"Walaupun baru dikembangkan di lahan petani di Oesao, namun ini diharapkan ke depan Poktan Sandio menjadi penangkar benih padi dan jagung untuk petani lain di NTT umumnya," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kupang, Ir. Pandapotan Sialagan, ketika membuka bimtek petani padi dan jagung di Oesao, Rabu (6/11/2019).

Pandapotan mengatakan, atas nama Bupati Kupang dirinya merespons positif terhadap langkah-langkah inovatif baru yang diperkenalkan BPTP NTT. Beberapa kegiatan yang dilakukan BPTP selama ini sering diikutinya dan sangat membantu pemkab dalam upaya mendukung Program Revolusi 5P.

"Apa yang ditunjukan BPTP NTT ini perlu diikuti. Kita salut pemilihan BPTP menentukan lokasi pengembangan padi varietas baru ini di Kecamatan Kupang Timur. Ini juga mendukung program bidang pertanian Revolusi 5P," ujarnya.

Dia berharap ada desa mandiri benih lainnya karena saat ini sudah ada di Pariti untuk jagung. Saat ini dikembangkan lagi padi varietas baru untuk penanggulangan stunting. "Ini sudah jadi tempat penangkar benih padi menjadi contoh bagi petani lain. Saya harapkan petani di Kabupaten Kupang memanfaatkan peluang bimtek yang ada untuk pengembangan jagung dan padi, sehingga daerah ini lebih maju, mandiri dan sejahtera," tambahnya. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved