Ada Kamera GoPro di Toilet Perempuan di Kampus UIN Alauddin Makassar, Pihak Kampus Diam?
Ada Kamera GoPro di Toilet Perempuan di Kampus UIN Alauddin Makassar, Pihak Kampus Diam?
Pelecehan Seksual Bukan Lelucon
Selasa, 15 Oktober 2019. Saya ke kampus UIN Alauddin Makassar setelah membuat janji untuk bertemu kawan kawan membahas kasus ini. Pertemuan berlangsung sore hari di pelataran Fakultas Adab dan Humaniora.
Sebelum bertemu kawan kawan yang melebur pada Komite Anti Pelecehan Seksual, saya menyempatkan diri menyeruput minuman dingin di cafetaria belakang FSH.
Di cafetaria, ada banyak kawan sejurusan saya. Saya lalu menyinggung soal kasus penemuan go pro di toilet. Ada yang merespon kaget karena tidak tahu. Ada yang tahu namun menanggapi dengan candaan seksis.
“Ededeh, perempuan ji toh yang direkam? liat duluee”.
• 16 Tahun Jadi Janda, Pernah Dekat Dengan Raffi Ahmad, Suami Nagita Slavina, Lihat Hidupnya Kini
• Dewi Tanjung Beberkan 2 Kejanggalan Dari Kasus Novel Baswedan, Ini Argumentasi Kader PDIP
“Masa? tapi nda papaji, biasa itu”
Birokrasi memang pandai menutupi kasus ini sehingga tidak tercium mahasiswa. Pun jika ada yang tahu, menganggap perekaman orang yang sedang buang air di toilet bukanlah hal yang musti ditanggapi serius.
Tapi apa yang lucu dari merekam gambar seseorang buka celana di dalam toilet?. Hal yang sangat melanggar privasi.
Pelecehan apapun bentuknya bukanlah lelucon. Kampus harusnya bisa lebih responsif dan terbuka menangani kasus ini. Memihak kepada penyintas.
Memberi hukuman berat kepada pelaku. Mengungkap identitasnya agar pelaku jera dan tidak terjadi hal yang serupa.
Membiarkan kasus ini tenggelam adalah pengabaian yang menyakitkan, terutama bagi saya, alumnus kampus ini. Kampus yang lantang menyerukan dakwah, melarang mahasiswa-mahasiswi berboncengan, tapi lantas bungkam atas hak-hak para penyintas.
Menertawai kasus pelecehan seksual juga mencederai hati penyintas. Membuat mereka tidak berani bersuara karena takut. Menganggap apa yang mereka alami adalah aib yang harus disembunyikan karena malu.
Kasus go pro menambah kasus panjang pelecehan seksual di kampus. Bukti bahwa dunia pendidikan kita tengah mengalami darurat moral.
Maka dari itu, kita, perempuan pun laki laki yang rentan menjadi penyintas perlu sadar dan membekali diri pengetahuan tentang pelecehan seksual serta perlindungan sejak dini. Karena banyak dari kita yang tidak tahu bahwa telah mengalami pelecehan seksual.
Saya tekankan lagi, pelecehan bukanlah lelucon yang bisa kau gunakan untuk mengocok perut. Saatnya kita peduli dan berpihak pada penyintas. Mengecam tindakan bejat pelaku yang sangean. Enak saja membiarkan pelaku melenggang bebas setelah merekam video di dalam toilet.