BREAKING NEWS : Dua Anggota DPRD TTU Diperiksa Penyidik Polda NTT

BREAKING NEWS : Dua Anggota DPRD TTU Diperiksa Penyidik Polda NTT

POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU-Sebanyak dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) diperiksa oleh pihak penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direksimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dua orang anggota DPRD Kabupaten TTU tersebut yaitu Fabianus One Alisiono dari Fraksi Gerindra dan Arifintus Talan dari Fraksi Indonesia Sejahtra. Kedua diperiksa di ruang tindakan pidana korupsi (Tipikor) Polres TTU, Jumat (8/11/2019).

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, kedua anggota DPRD Kabupaten TTU itu diperiksa oleh penyidik Polda NTT berkaitan dengan pembahasan Rencana Anggaran Pembahasan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten TTU tahun 2020.

Proses pembahasan RAPBD tersebut berujung ricuh dan nyaris adu jotos antara anggota DPRD TTU dari Fraksi Gerindra Fabianus One Alisiono dan Bupati TTU dua periode Raymundus Sau Fernandes.

Anggota Banggar DPRD TTU, Fabianus Alisiono saat ditemui di Mapolres TTU menyatakan, dirinya dimintai bersama dengan anggota banggar lainnya yakni Arifintus Talan berkaitan dengan proses pembahasan RAPBD TTU tahun 2020 yang sementara berlangsung.

"Jadi kita diperiksa terkait dengan pembahasan RAPBD TTU 2020 yang kemarin sampai ribut. Jadi kita memberikan keterangan apa adanya terkait pembahasan kita di sidang paripurna dengan pihak pemerintah," terangnya.

Ditempat terpisah, Kapolres TTU AKBP Rishian Krisna Budhiaswanto membenarkan bahwa ada tim dari Polda NTT yang datang ke Polres TTU untuk mengumpulkan barang bukti dan keterangan (pulbaket) terkait masalah pembahasan RAPBD TTU tahun 2020.

• Rektor UKAW Kupang Lantik Pejabat Struktural

• Sujiwo Tejo Minta Jokowi Berguru Agar Tak Berwajah Wajah Masam Saat Sindir Surya Paloh & Sohibul

"Kemarin kan viral di media tu, tentang adanya keributan atau perdebatan yang keras saat rapat paripurna di DPRD TTU. Mungkin berita itulah yang mau di klarifikasi," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)